Tangan Dingin di Balik Prestasi Mewah Angkat Besi Indonesia

20 tahun angkat besi tak absen sumbang medali Olimpiade

Jakarta, IDN Times - Cabang olahraga angkat besi mungkin tidak menjadi primadona di Indonesia. Namun, yang mungkin banyak tak disadari, cabor yang satu ini tak lelah memberi prestasi prestasi untuk negeri.

Angkat besi bak sumur medali buat Indonesia di Olimpiade dan ajang multievent lainnya. Mungkin, publik lebih mengenal Windy Cantika Aisah, yang menjadi bintang baru pasca meraih medali di Olimpiade Tokyo 2020. Tapi, sebenarnya ada sutradara di balik kepiawaian Windy. Dia adalah Dirja Wihardja.

Pelatih bertangan dingin ini memang punya tempat spesial di cabang olahraga angkat besi. Dirja terbukti sukses buat mengangkat prestasi angkat besi Indonesia di berbagai ajang.

1. Sejak 2000 memang sudah berprestasi

Tangan Dingin di Balik Prestasi Mewah Angkat Besi Indonesia(Presiden Joko Widodo (kanan) menyalami dan memberikan buku tabungan kepada lifter Eko Yuli Irawan (kiri) saat pemberian bonus kepada atlet peraih medali di Istana Negara) ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Sejak 2000 silam, angkat besi selalu menyumbangkan medali. Lisa Rumbewas dan Sri Indriyani menjadi pelopor dalam membuat angkat besi menjadi sumur medali Indonesia.

Setelah Lisa, muncul sejumlah atlet berprestasi lainnya, termasuk Eko Yuli. Kisah indah pun berlanjut. Tentunya, Dirja memegang peranan di dalamnya.

"Angkat besi sejak tahun 2000 sampai dengan sekarang selalu menyumbangkan medali," kata Dirja saat dihubungi IDN Times hari ini, Selasa (17/8/2021).

Berikut daftar peraih medali Olimpiade untuk Indonesia dari cabor angkat besi:
Olimpiade Sydney 2000 - Lisa Rumbewas (perak, putri 48kg), Sri Indriyani (perunggu, putri 48kg), Winarni binti Slamet (perunggu, putri 53kg)

Olimpiade Athena 2004 - Lisa Rumbewas (perak, putri 48kg)

Olimpiade Beijing 2008 - Eko Yuli Irawan (perunggu, putra 56 kg), Triyatno (perunggu, putra 62kg)

Olimpiade London 2012 - Triyatno (perak, putra 69kg), Eko Yuli Irawan (perunggu, putra 62kg)

Olimpiade Rio de Janeiro 2016 - Eko Yuli Irawan (perak, putra 62kg), Sri Wahyuni Agustianti (perak, putri 48kg)

Olimpiade Tokyo 2020 - Eko Yuli Irawan(perak, putra 61 kg), Windy Cantika Aisah (perunggu, putri 49 kg), Rahmat Erwin (perunggu, putra 73kg).

Baca Juga: Hadiah Kemerdekaan dan Penasarannya Eko Yuli dengan Emas Olimpiade

2. Proyeksi demi masa depan yang cerah

Tangan Dingin di Balik Prestasi Mewah Angkat Besi IndonesiaInstagram.com

Spesial jelang hari kemerdekaan, angkat besi Indonesia berhasil membawa pulang tiga medali dari Olimpiade Tokyo 2020. Eko Yuli meraih perak, sementara Windy dan Rahmat Erwin Abdullah sukses menggondol medali perunggu dalam debutnya di Olimpiade.

Sebuah kado manis buat Indonesia jelang Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-76. Medali yang diraih Windy serta Rahmat, bahkan disebut Dirja sebagai pelecut dari semangat generasi muda untuk bisa berkembang lebih baik.

"Anak muda sekarang memang harus bekerja keras dan cerdas, hasilnya pasti baik," kata Dirja.

Tapi, angkat besi Indonesia punya tantangan ke depan. Ujian lebih berat pastinya datang, seiring dengan makin patennya prestasi angkat besi Indonesia di pentas internasional.

Pemerintah tentu menggantungkan harapan agar angkat besi terus memberikan prestasi buat Indonesia. Tantangan buat Dirja dan elemen PB PABSI.

Beruntung, pemerintah mulai serius memperhatikan angkat besi. Kementerian Pemuda dan Olahraga berniat memberikan fasilitas khusus buat PABSI dalam berlatih. Lokasinya di Cibubur, dan memang bukan hanya angkat besi yang diberikan, tapi juga cabang olahraga lain dengan prestasi segudang.

"Kalau kami punya fasilitas sendiri, nanti punya pelapis buat Eko. Bisa lahir tiga Eko lagi di Pelatnas. Jadi kita tidak kekurangan. Semoga bisa terlaksana," ujar Dirja.

3. Harapan Dirja untuk angkat besi Indonesia

Tangan Dingin di Balik Prestasi Mewah Angkat Besi IndonesiaDirja Wihardja, Pelatih Angkat Besi saat melatih salah satu Atlet Angkat Besi Indonesia. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Dalam peringatan kemerdekaan RI yang ke-76, Dirja punya harapan sendiri untuk angkat besi Indonesia. Prestasi atlet hingga regenerasi, diharapkan berjalan lancar. Pun, Dirja berharap nantinya Indonesia bisa bicara banyak dalam Olimpiade Paris 2024.

"Semoga nanti di Paris bisa mengirim lebih banyak atlet dan hasilnya lebih baik," kata Dirja.

Baca Juga: Penasaran Raih Emas Olimpiade, Eko Yuli Belum Mau Pensiun

Topik:

  • Satria Permana
  • Margith Juita Damanik

Berita Terkini Lainnya