Wuhan Batal Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Asia 2020, Indonesia Berminat?

Kabarnya, biaya menggelar turnamen bisa capai Rp10 miliar!

Jakarta, IDN Times - Sekjen PP PBSI, Achmad Budiarto, mengatakan bahwa hingga saat ini Indonesia belum terpikir untuk menjadi tuan rumah dari turnamen Kejuaraan Asia 2020 menggantikan Wuhan, Tiongkok.

"Kita juga belum berpikir untuk menjadi tuan rumah," kata Budi, begitu dia akrab disapa, ketika dihubungi IDN Times pada Selasa (4/2). Budi membenarkan adanya isu tuan rumah dari turnamen tersebut akan dipindahkan akibat mewabahnya virus corona di kota dan negara itu.

1. Belum ada penawaran resmi kepada Indonesia

Wuhan Batal Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Asia 2020, Indonesia Berminat?Anthony Sinisuka Ginting ke babak kedua Indonesia Masters 2020 (IDN Times/Kevin Handoko)

Budi mengatakan hingga saat ini belum ada penawaran yang masuk kepada Indonesia untuk menjadi tuan rumah pengganti. "Sampai saat ini saya belum terima (penawaran resmi). Belum ada," kata dia.

Di samping itu, menurut dia, Indonesia hingga saat ini belum berpikir untuk mengusulkan diri sebagai tuan rumah.

"Informalnya memang ada (penawaran), tapi itu kan baru informal. Kalau resmi kan harus ada surat atau email yang menawarkan," kata Budi. "Sementara kita jawab kita belum siap. Kita tidak siap," lanjut dia lagi.

Budi membenarkan turnamen yang akan digelar pada April 2020 mendatang itu berkemungkinan akan dilaksanakan di luar Tiongkok usai mewabahnya virus corona di Wuhan.

Baca Juga: Batal Terjun di China Masters 2020, PBSI: Demi Atlet-atlet Muda Kami

2. Kejuaraan Asia bisa habiskan banyak uang, lho!

Wuhan Batal Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Asia 2020, Indonesia Berminat?badmintonindonesia.org

Sekjen PP PBSI ini menjelaskan umumnya penyelenggara turnamen tidak ditunjuk namun mengusulkan diri. Dia mengatakan banyak hal yang menjadi pertimbangan untuk menjadi tuan rumah sebuah gelaran bergengsi.

"Salah satunya pasti infrastruktur disiapin, mulai dari lapangan, lapangan bertanding, lapangan latihan, termasuk setting tempat pertandingannya. Dan yang pastinya adalah pendanaan, karena gak kecil itu," jelasnya secara panjang.

Budi mengatakan untuk menyelenggarakan gelaran sekelas Kejuaraan Bulu Tangkis Asia bisa memakan biaya hingga sedikitnya Rp10 miliar. Angka ini juga menjadi pertimbangan Indonesia untuk menjadi tuan rumah.

Pada 2020 sendiri, Indonesia dijadwalkan akan menjadi tuan rumah dalam gelaran Indonesia Masters 2020 Super 100 dan Indonesia Open 2020 Super 1000.

3. Targetkan wakilnya bisa lolos kualifikasi Olimpiade 2020

Wuhan Batal Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Asia 2020, Indonesia Berminat?Ganda putra Indonesia, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan ke final Indonesia Masters 2020 (IDN Times/PBSI)

"Kita berharap mengamankan poin untuk Olympic," kata Budi menyampaikan target PBSI untuk atlet yang akan berlaga di gelaran ini. Kejuaraan Asia 2020 menjadi kesempatan terakhir atlet-atlet untuk mengumpulkan poin menuju gelaran akbar Olimpiade Tokyo 2020.

Dia mengingatkan, hingga saat ini baru sektor tunggal putra dan ganda putra yang mengamankan posisi wakil-wakilnya untuk lolos kualifikasi Olimpiade. Sedangkan sektor ganda putri dan tunggal putri terbilang belum aman meski dipastikan dapat mengirim satu wakil dari masing-masing sektor.

"Tapi kita kan berharap bisa masing-masing bisa dua pemain atau dua pasang. Masing-masing sektor," kata Budi. "Jadi setiap momen betul-betul harus dimanfaatkan untuk mendapatkan poin," lanjut dia.

Baca Juga: Gempar Kasus Virus Corona, BWF Tak Batasi Atlet Tiongkok Ikut Turnamen

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya