Mark Williams, Center yang Tidak Jadi Membela Lakers di NBA 2024/2025

Los Angeles Lakers bergerak aktif di bursa transfer pemain NBA 2024/2025. Mereka secara mengejutkan berhasil merebut Luka Doncic dari Dallas Mavericks. Namun, Lakers harus merelakan Anthony Davis sebagai gantinya. Itu memberikan lubang baru dalam komposisi skuad Lakers di posisi center.
Lakers pun membuat pergerakan dengan mengamankan Mark Williams dari Charlotte Hornets. Ia kabarnya dipilih langsung oleh Doncic untuk jadi rekan setimnya. Namun, beberapa hari setelah resmi diumumkan, Lakers memilih untuk membatalkan pertukaran pemain tersebut. Sehingga, Williams harus kembali mengenakan seragam Hornets pada 2024/2025 ini. Lantas, seperti apa riwayat karier Williams hingga berhasil mencuri perhatian Doncic dan Lakers?
1. Dipercaya untuk menjadi center andalan Hornets pada masa depan
Mark Williams menghabiskan 2 tahun bersama Duke University di liga mahasiswa Amerika Serikat (NCAA). Ia mencatat rataan 11,2 poin, 7,4 rebound, dan 2,8 blok pada tahun keduanya. Williams akhirnya dipilih pada urutan 15 oleh Charlotte Hornets di NBA Draft 2022. Ia diharapkan dapat menjadi center yang solid di samping LaMelo Ball untuk beberapa tahun mendatang.
Setelah Hornets memutuskan untuk melepas Mason Plumlee, Williams mulai ditempatkan ke dalam starting line-up. Ia akhirnya bermain sebagai starter dalam 17 dari 43 pertandingan pada 2022/2023. Williams mencatat rataan 9 poin, 7,1 rebound, dan 1 blok dengan waktu bermain 19,3 menit pada musim pertamanya.
Performa Williams mulai terlihat menjanjikan pada April 2023. Ia memiliki rataan 16,3 poin, 11,7 rebound, dan 1 blok dengan akurasi tembakan 65,6 persen. Williams tampil sangat produktif di pertandingan terakhirnya pada 2022/2023. Berhadapan dengan Cleveland Cavaliers, Williams mencetak 22 poin, 10 rebound, dan 2 blok dengan akurasi tembakan 90 persen dalam 30 menit.
2. Kemampuannya terus berkembang pada 2024/2025
Mark Williams berhasil menunjukkan bahwa ia memiliki potensi yang tinggi di NBA. Pada 2023/2024, ia mencatat rataan 12,7 poin, 9,7 rebound, dan 1,1 blok. Selain itu, Williams juga memiliki akurasi tembakan yang efisien yaitu sebesar 64,9 persen. Performanya pun makin meningkat pada 2024/2025 ini.
Bermain selama 25 menit, Williams memiliki rataan 15,6 poin, 9,6 rebound, dan 1,2 blok pada 2024/2025 per 13 Februari 2025. Dengan tinggi 213 cm dan berat 109 kg, dominasinya di lapangan jadi semakin susah untuk dibendung. Williams juga memiliki jangkauan tangan tertinggi di NBA saat ini (297 cm). Sebagai informasi, jangkauan tangan Victor Wembanyama 5 cm lebih pendek dibanding Williams. Padahal, Wembanyama memiliki tinggi 221 cm.
Williams sempat bermain layaknya seorang bintang pada Januari 2025. Dalam kurun waktu 12 hingga 22 Januari 2025, Williams mencatat rataan 25 poin dan 14 rebound dengan akurasi tembakan 65,4 persen. Kehebatannya ini akhirnya dilirik oleh Doncic dan Lakers. Mereka menginginkan Williams untuk membela tim yang sudah menjuarai NBA hingga 17 kali itu.
3. Los Angeles Lakers khawatir terhadap kondisi kesehatan Mark Williams
Mark Williams sebenarnya merupakan center yang sesuai dengan strategi Los Angeles Lakers. Kehadirannya juga dapat memaksimalkan performa Luka Doncic di lapangan. Sayang, mimpi Lakers untuk mendapatkan Williams harus sirna. Mereka ragu terhadap kondisi badan Williams jika nantinya ditugaskan sebagai center utama Lakers untuk beberapa tahun mendatang.
Faktanya, Williams hanya bermain dalam 85 dari 212 kemungkinan pertandingan dalam 3 tahun kariernya. Meski ia dapat memberikan kontribusi yang besar di lapangan, Williams lebih sering absen karena cedera. Pada musim pertamanya, Williams sempat mengalami cedera pergelangan kaki dan harus menjalani operasi pada jempol tangannya. Kemudian, musim berikutnya, Williams mengalami masalah punggung yang serius sehingga ia hanya dapat bermain dalam 19 pertandingan saja. Pada 2024/2025 ini, Williams absen dalam 20 pertandingan pertama Hornets karena cedera kaki.
Lakers merasa Dalton Knecht, Cam Reddish, dan satu hak pilih di NBA Draft merupakan harga yang terlalu mahal untuk Williams yang rentan cedera. Karena sudah melewati batas waktu transfer pemain, Lakers tidak bisa bernegosiasi lagi. Mereka hanya bisa menyetujui atau membatalkan pertukaran pemain tersebut. Akhirnya, Lakers tidak ingin mengambil risiko dan terpaksa mengembalikan Williams kepada Hornets.