Mattia Binotto Respons Kritik Nico Rosberg Soal Strategi Ferrari

Ferrari terus menjadi sorotan dalam beberapa balapan terakhir. Terbaru, tim berjuluk Kuda Jingkrak itu melakukan kecerobohan saat melakukan pergantian ban untuk Carlos Sainz pada balapan GP Belanda, Minggu (4/9/2022).
Serangkaian blunder yang dilakukan Ferrari menuai kritik dari Nico Rosberg. Juara dunia Formula 1 2016 itu menyindir jika tim Formula 2 dan Formula 3 punya strategi yang jauh lebih baik dari Ferrari.
Mendengar hal tersebut, Mattia Binotto respons kritik Nico Rosberg soal strategi Ferrari. Ia membalas komentar Nico Rosberg dengan menyebut lebih mudah berbicara saat tak berada langsung dalam kondisi yang ada.
1. Masalah pit stop menimpa Carlos Sainz pada lap 15 GP Belanda

Ferrari kembali melakukan kesalahan saat GP Belanda. Pada lap lima belas, Carlos Sainz masuk pit untuk melakukan pergantian ban ke jenis medium. Akan tetapi, hal konyol yang tak seharusnya terjadi menimpa pembalap asa Spanyol itu.
Ketika ban soft sudah terlepas dari mobil, hanya ada tiga ban medium yang terpasang. Ban belakang kiri mobil Sainz belum terpasang ban medium.
Rupanya, tak ada mekanik yang membawa ban tersebut sehingga membutuhkan waktu lama dalam pemasangan ban. Alhasil, Sainz tertahan di pit box hingga 12,7 detik.
2. Ferrari sudah beberapa kali melakukan kesalahan saat balapan

Kesalahan yang terjadi pada GP Belanda adalah salah satu dari rentetan hal buruk yang dilakukan Ferrari. Pada beberapa balapan sebelumnya, tim asal Italia itu juga melakukan blunder yang berakibat pada gagalnya pembalap mereka meraih hasil maksimal.
GP Belgia salah satunya. Pada balapan di Sirkuit Spa-Francorchamps, Leclerc diminta masuk ke pit pada lap 43 untuk mengganti ban ke jenis soft dengan harapan bisa mendapat tambahan satu poin dari fastest lap.
Bukannya mendulang tambahan poin, Leclerc justru terkena penalti 5 detik akibat memacu mobil melewati batas kecepatan di pit lane. Alhasil, Leclerc dinyatakan finis di posisi keenam.
3. Nico Rosberg sindir Ferrari, sebut strategi tim Formula 2 dan Formula 3 jauh lebih baik

Strategi Ferrari yang kini mulai jadi bahan lelucon mendapat kritikan dari Nico Rosberg. Mantan pembalap Formula 1 yang kini menjadi pandit Sky Sports F1 itu dengan berani menyindir Ferrari dan menyebut strategi tim-tim yang berkompetisi di ajang Formula 2 serta Formula 3 jauh lebih bagus.
"Bahkan, tim Formula 2 atau Formula 3 melakukan pekerjaan lebih baik pada strategi dan pit stop mereka ketimbang Ferrari. Jadi, Anda berada di pit dan tidak ada ban dalam sebuah balapan normal. Pada titik ini, mereka benar-benar butuh memulai beberapa perubahan," ucap Nico Rosberg dilansir PlanetF1.
4. Kritikan Nico Rosberg sampai ke telinga Mattia Binotto

Kritikan Nico Rosberg rupanya sampai ke telinga Mattia Binotto. Pria yang menjabat sebagai Team Principal Ferrari itu membalas ucapan Rosberg dengan menekankan tak akan mengubah orang-orang yang berada di tim saat ini.
"Aku pikir sangat mudah berbicara saat Anda berada di sisi luar. Mudah untuk memberi kritikan. Namun, kami tak akan mengubah orang-orang. Itu jawabanku untuk Rosberg.
Kami punya orang-orang yang luar biasa dan itu telah terbukti bahwa apa yang lebih penting dalam olahraga adalah stabilitas. Kami memastikan bahwa kami berkembang dari satu balapan ke balapan lain," jelas Binotto dikutip F1i.
5. Mattia Binotto mengakui masalah pit stop imbas panggilan ke pit yang terlambat
Mattia Binotto mengakui bahwa masalah pit stop Carlos Sainz adalah buntut dari panggilan yang terlambat dari tim untuk pembalap asal Spanyol itu. Panggilan itu maksudnya sebagai upaya Ferrari melakukan serangan pada strategi yang diterapkan Merecedes untuk Lewis Hamilton.
"Ya, itu adalah panggilan yang sangat terlambat untuk bereaksi terhadap Hamilton dengan Sainz. Namun, aku tahu karena dia (Rosberg) seharusnya tahu juga sebab dia adalah pembalap berpengalaman.
Sangat mudah mengatasi masalah tersebut daripada performanya. Aspek performa adalah hal yang paling penting menurutku pada balapan ini," pungkas Binotto.
Ferrari sudah ditunggu balapan berikutnya di hadapan publik negara sendiri di Monza, Italia. Jika kesalahan pada balapan-balapan sebelumnya masih terjadi, bukan tidak mungkin para tifosi makin kecewa.