Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengapa Boston Celtics Menurun pada Awal Musim NBA 2025/2026?

ilustrasi bola basket Boston Celtics
ilustrasi bola basket Boston Celtics (unsplash.com/Richard Burlton)
Intinya sih...
  • Belum diperkuat Jayson Tatum yang sedang menjalani pemulihan cedera
  • Tidak punya center yang mumpuni
  • Akurasi tembakan yang buruk
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Boston Celtics merupakan tim tersukses dalam sejarah NBA. Mereka juga rutin bersaing di papan atas klasemen Wilayah Timur. Namun, hal itu belum terlihat pada awal musim NBA 2025/2026. Tim asuhan Joe Mazzulla ini masih sulit tampil konsisten.

Celtics baru meraih masing-masing delapan kemenangan dan kekalahan per 23 November 2025. Dengan hasil tersebut, mereka harus tercecer di urutan kesepuluh klasemen Wilayah Timur. Penurunan performa yang dialami Celtics tentu disebabkan banyak faktor. Sehubungan dengan itu, simak ulasan di bawah ini untuk lebih lengkapnya!

1. Belum diperkuat Jayson Tatum yang sedang menjalani pemulihan cedera

Penyebab terbesar di balik penurunan performa Boston Celtics ialah ketidakhadiran Jayson Tatum. Dia masih menjalani pemulihan pasca cedera tendon Achilles yang menimpanya pada playoff 2024/2025. Karena cedera tersebut cukup serius, Tatum akan melewatkan sebagian besar musim 2025/2026.

Tentu itu menjadi pukulan telak bagi Celtics. Sebab, mereka tidak bisa diperkuat sang bintang utama yang konsisten mendulang banyak poin. Imbasnya, produktivitas Celtics menjadi terganggu.

Namun, pemain berusia 27 tahun ini tetap menunjukkan tanggung jawab besar sebagai seorang pemimpin. Meski tidak bisa berkontribusi langsung di atas lapangan, Tatum kerap mendampingi tim dengan duduk di bangku cadangan. Tujuannya tentu untuk menyemangati serta memberikan masukan kepada rekan-rekannya.

2. Tidak punya center yang mumpuni

Di NBA 2025/2026, posisi center Boston Celtics alami penurunan kualitas dibanding musim-musim sebelumnya. Sebab, pada jeda musim 2025, Celtics melepas dua center andalannya, yaitu Kristaps Porzingis dan Al Horford. Kepergian mereka meninggalkan lubang besar. Celtics juga tidak dapat menemukan pengganti yang sepadan.

Mereka pun harus menaikkan status Neemias Queta yang sebelumnya beperan sebagai pelapis menjadi center utama. Dengan menit bermain yang lebih banyak, performa Queta sejatinya meningkat. Dia mampu mencatat rata-rata 9,5 poin, 8,3 rebound, 1,8 assist, dan 1,4 blok. Namun, kontribusi itu masih minim jika dibandingkan center utama di tim-tim lain.

Tak sampai di situ, center pelapis Celtics juga tidak bisa berbuat banyak. Luka Garza yang baru bergabung pada jeda musim 2025 masih kesulitan. Garza hanya mencatat 7,1 poin, 4,2 rebound, dan 0,8 assist.

3. Akurasi tembakan yang buruk

Akurasi tembakan menjadi salah satu masalah bagi Boston Celtics. Mereka menempati urutan ke-22 dalam hal persentase field goal dengan jumlah 45,2 persen. Celtics hanya memasukkan rata-rata 41,9 field goal dari 92,8 percobaan.

Begitu pula dengan tembakan tripoin. Celtics memang telah mencetak rata-rata 15,1 tripoin dan menempati urutan keenam dalam daftar tertinggi. Namun, itu tercipta dari 43,6 percobaan sehingga persentase keberhasilannya hanya menyentuh angka 34,6 persen.

4. Kurang piawai dalam mencari free throw

Boston Celtics juga minim soal free throw. Mereka berada di urutan terakhir dalam daftar pencetak free throw terbanyak. Celtics baru mengumpulkan rata-rata 14,3 free throw sehingga tertinggal jauh dari tim-tim lain.

Itu sekaligus membuktikan bahwa para pemain Celtics kurang piawai memancing lawan untuk membuat pelanggaran yang bisa berbuah free throw. Free throw sendiri cukup dibutuhkan dalam permainan. Sebab, itu bisa menjadi solusi ketika tim kesulitan mencetak poin lewat open-play.

5. Defensive rebound yang minim

Dalam bertahan, Boston Celtics sebenarnya tidak buruk. Mereka mampu mencatat rata-rata 5,1 blok dan 8,2 steal. Satu hal yang menjadi kekurangan Celtics ialah defensive rebound. Mereka baru mengemas rata-rata 31,4 defensive rebound dan berada di urutan sepuluh tim terbawah.

Memenangkan defensive rebound memang sangat penting. Jika gagal, lawan akan mendapat bola dan punya kesempatan membangun serangan lagi. Celtics pun tidak bisa melakukan transisi karena dituntut untuk bertahan kembali.

Boston Celtics sedang dalam situasi yang mengkhawatirkan. Mereka pun harus segera berbenah guna memperbaiki posisinya sekaligus menjaga asa untuk lolos ke playoff NBA 2025/2026. Akankah hal itu terjadi?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Gagah N. Putra
EditorGagah N. Putra
Follow Us

Latest in Sport

See More

7 Rekor yang Bisa Dibuat LeBron James di NBA 2025/2026

23 Nov 2025, 19:14 WIBSport