Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengenang Caleb Swanigan, Pemain NBA yang Meninggal pada Usia 25 Tahun

Caleb Swanigan, pemain NBA alumnus Purdue, meninggal pada 20 Juni 2022 dalam usia 25 tahun. (nba.com)

Caleb Swanigan sudah tidak terlihat di NBA sejak 2020. Tidak pernah ada kabar darinya sejak itu. Namun, kabar duka tiba-tiba menyeruak pada, Selasa (20/6/2022), waktu Amerika Serikat.

Swanigan meninggal dunia di usia 25 tahun. Purdue Boilermakers, tim bola basket Purdue University, menyatakan belasungkawa. Beberapa tokoh media pun ikut mengabarkan, termasuk Shams Charania, yang mencuit kabar duka tentang Swanigan.

1. Mengawali karier di NBA bersama Portland Trail Blazers

Caleb Swanigan adalah seorang pria besar. Tingginya mencapai 206 sentimeter. Dia biasa bermain sebagai power forward.

Swanigan mengawali karier profesionalnya di NBA bersama Portland Trail Blazers. Sebab, tim bola basket asal Oregon itu memilihnya di urutan ke-26 pada NBA Draft 2017.

Pria besar itu bermain bersama Blazers dalam dua periode berbeda (2017—2019 dan 2020). Menurut catatan Basketball Reference, dia tampil dalam total 65 pertandingan dengan rata-rata 2,4 poin dan 3,1 rebound.

2. Bolak-balik dari NBA ke G League

Caleb Swanigan, forward, bermain untuk Portland Trail Blazers di NBA pada 2017—2019. (nba.com)

Caleb Swanigan tidak selalu mendapat tempat di tim utama Portland Trail Blazers. Tidak heran jika dia bolak-balik dari NBA ke NBA G League.

Swanigan tercatat pernah bermain untuk Canton Charge dan Texas Legends, tim satelit NBA. Blazers mengirimnya pertama kali ke Charge pada Desember 2017. Mereka baru memanggilnya lagi ke tim utama pada Februari 2018, sebelum mengirimnya kembali ke G League bersama Legends.

Swanigan sendiri bermain sebanyak 27 kali bersama Blazers pada musim pertamanya. Jumlahnya kemudian berkurang menjadi delapan belas saja pada musim kedua. Dia pun hanya bertahan setengah musim pada musim kedua karena ditukar ke Sacramento Kings.

3. Sempat pindah ke Sacramento sebelum kembali ke Portland

Caleb Swanigan (tengah) bermain untuk Sacramento Kings di NBA pada 2019—2020. (nba.com)

Perjalanan karier Caleb Swanigan di Sacramento tidak mentereng. Dia hanya bermain dalam tiga pertandingan pada sisa musim 2018/2019. Swanigan juga bermain tujuh kali saja memasuki musim 2019/2020.

Sacramento Kings lebih memilih untuk mengirim sang forward ke Stockton Kings, tim G League, bersama Wenyen Gabriel dan Justin James pada Desember 2019. Mereka berharap ketiganya bisa berkembang di tim satelit.

Meski begitu, masa bakti Caleb Swanigan tidak lama di Sacramento. Kings mengirimnya kembali ke Portland Trail Blazers bersama paket Trevor Ariza dan Wenyen Gabriel untuk Kent Bazemore, Anthony Tolliver, dan dua hak pilih putaran kedua pada Januari 2020.

Bersama Blazers, Swanigan sempat bermain dua puluh kali lagi. Namun, dia meninggalkan tim karena alasan pribadi saat NBA menggelar gelembung di era pandemik COVID-19 melanda dunia. Itu terakhir kalinya dia terlihat di kompetisi bola basket terbaik sedunia.

4. Hidup sulit sejak kecil

Caleb Swanigan bermain untuk Purdue di NCAA pada 2015—2017. (ncaa.com)

Caleb Swanigan punya masa lalu yang kelam. Dia tumbuh di keluarga yang tidak utuh. Ayahnya, Carl Swanigan Sr, merupakan pecandu kokain. Sementara, ibunya, Tanya, memiliki enam orang anak yang mesti diurus.

Sang ibu sempat membawa anak-anaknya ke Salt Lake City. Swanigan yang berasal dari Indianapolis pun sempat hidup di antara Utah dan Indiana dengan bermukim di tempat penampungan tunawisma.

Swanigan memang mengatakan masa kecilnya tidak jauh dari tempat penampungan. Dia bahkan bergonta-ganti sekolah sebanyak 13 kali sampai usianya 13 tahun.

5. Bermain bola basket karena Roosevelt Barnes

Caleb Swanigan bermain untuk Purdue di NCAA pada 2015—2017. (ncaa.com)

Ibu Caleb Swanigan sempat berniat pindah ke Houston, Texas, tetapi kakaknya menghalangi Caleb untuk ikut. Kebetulan Caleb Swanigan mewarisi dua hal dari ayahnya; tinggi badan dan kecenderungan obesitas.

Carl Jr, sang kakak, tidak ingin Caleb terus bertambah gemuk karena ikut dengan ibunya. Apalagi salah satu saudaranya meninggal karena komplikasi diabetes.

Caleb Swanigan sendiri pernah memiliki tinggi 188 sentimeter dengan berat 160 kilogram ketika memasuki kelas delapan. Carl Jr makin takut ketika Caleb bertambah dewasa.

Sang kakak pun menghubungi pelatih AAU-nya, Roosevelt Barnes, yang belakangan sibuk menjadi agen. Dia meminta Barnes mengadopsi Caleb dan mengangkatnya sebagai anak. Barnes kebetulan setuju dengan ide itu. Dia pun mengambil alih hak asuh Caleb Swanigan.

Usai mendapat lampu hijau dari kardiologis, Barnes langsung melatih Swanigan menjadi seorang atlet. Swanigan terus kehilangan berat badannya dan mengembangkan kariernya lewat bola basket. Dia bahkan mendapat tawaran dari berbagai kampus sampai akhirnya memilih Purdue sebagai tempatnya melanjutkan pendidikan sekaligus karier. Purdue sendiri kebetulan merupakan almamater Roosevelt Barnes.

Caleb Swanigan cukup berprestasi bersama Purdue. Dia bermain selama dua musim sebelum mendeklarasikan diri mengikuti NBA Draft 2017. Pria besar kelahiran 18 April 1987 itu juga sukses terpilih untuk bermain di NBA. Sayangnya, perjalanannya terhenti pada 2020 sampai akhir hayatnya pada 20 Juni 2022.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
G.N. Putra
EditorG.N. Putra
Follow Us