Mental Jonatan dan Ginting Jatuh Usai Kalah di Indonesia Open 2024

Jakarta, IDN Times - Pelatih tunggal putra Indonesia, Irwansyah, terang-terangan menyatakan jika Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting merasa terpuruk. Kondisi itu tercipta setelah Jojo dan Ginting tersingkir lebih awal di Indonesia Open 2024.
Menurut Irwansyah, keduanya berharap bisa tampil impresif di Indonesia Open 2024. Apalagi, itu merupakan turnamen BWF Super 1000 itu terakhir yang diikuti Jojo dan Ginting sebelum Olimpiade 2024 Paris mendatang.
"Jonatan dan Ginting habis kalah, jatuh banget. Ini saya jujur. Jadi, mereka jatuh banget. Karena beban itu, mental breakdown, mental block gitu, kayak bingung," kata Irwansyah.
1. Kalah karena membebani diri sendiri

Irwansyah mengakui kekalahan Jojo dan Ginting menjadi pukulan untuk skuad tunggal putra. Irwansyah menegaskan, Jojo dan Ginting bukan kalah karena masalah teknis, namun akibat mental.
"Kekalahan mereka di Indonesia Open sebenarnya bukan mengenai mainnya. Tapi, ini tentang apa yang mereka pikirkan, jadi membebani diri sendiri," kata Irwansyah.
2. Bukan menyimpan tenaga

Irwansyah juga membantah pernyataan kontroversial Menpora Dito Ariotedjo soal Jojo dan Ginting yang simpan tenaga. Menurutnya, Jojo dan Ginting sudah tampil maksimal, hanya saja hasil berkata berbeda.
"Enggak. Saya juga gak mau ada masyarakat berpikir 'oh kemarin dikasih (dilepas) Indonesia Open atau Singapura', tidak ada itu semua. Kami kerja yang jujur," kata Irwansyah.
3. Jadi pelajaran penting

Menurut Irwansyah, kekalahan di Indonesia Open 2024 menjadi pelajaran penting untuk Jojo dan Ginting. Dia berharap, pelajaran ini bisa dibawa keduanya saat tampil di Olimpiade.
Apalagi, Jojo dan Ginting memikul harapan besar PBSI untuk menjaga tradisi emas di Olimpiade. Irwansyah berharap, permainan apik seperti saat di All England 2024 lalu bisa kembali diulangi Jojo dan Ginting di Paris nanti.