Jakarta, IDN Times - Paralimpiade Tokyo 2020 tak hanya menjadi saksi bisu setiap atlet dalam mewujudkan impian. Tapi, Paralimpiade Tokyo ternyata bisa menjadi panggung dari dua peserta yang memadu kasih untuk bisa mencapai kebahagiaan.
Setidaknya itu yang dialami sprinter Cape Verde, Keula Nidreian Pereira Semedo. Usai berlaga di nomor 200 meter putri kelas T11, Pereira dilamar pasangannya, Manuel Antonio Vaz de Veiga di lapangan Olympic Stadium pada Kamis (2/9/2021).
Pereira mungkin gagal dalam kualifikasi semifinal di ajang Paralimpade Tokyo. Dia cuma ada di peringkat keempat dengan catatan 33,4 detik. Dengan catatan itu, Pereira gagal melaju ke final.
Tapi, momen tak terduga justru menghampiri Pereira. Meski gagal ke final, Pereira mendapat hadiah yang lebih indah
Tiap atlet paralimpik yang berlaga di nomor dengan klasifikasi kelas gangguan pengelihatan akan berlaga ditemani seorang pemandu. Ini bisa dibilang jadi awal mula kisah cinta Pereira dan kekasihnya, Vaz da Vega.
Romansa di antara keduanya terjadi begitu saja. Karena sering bersama, mereka terlibat dalam kisah cinta. Hingga akhirnya, saat Pereira mencapai garis finis di Paralimpiade Tokyo, Vaz da Vega, tak ragu melamarnya.
Sempat melipir ke pinggir lapangan, Vaz da Vega kembali ke trek dan berlutut di depan Pereira, meminta pasangannya itu untuk menikah dengannya.
Suasana terasa manis dan haru ketika Pereira menjawab "ya" dan Vaz da Vega melingkarkan cincin ke jari pasangannya.
Pereira memiliki keterbatasan pengelihatan. Namun kondisi ini tak membuatnya patah semangat untuk berprestasi sebagai atlet para-atletik.
Kondisi Pereira juga tak membatasi perasaan Vaz da Vega. Dia mencintai Pereira apa adanya, menerima segala keterbatasannya.
Bahkan, akun twitter Paralimpiade Tokyo memberikan selamat kepada keduanya atas momen bahagia tersebut.
"Semoga mereka bisa berlari bersama dalam kehidupan nyata," begitu cuitan twitter Paralimpiade Tokyo, @ParalympicGames.