2 Pemain Kanada yang Dinobatkan sebagai MVP NBA

Most Valuable Player (MVP) merupakan sebuah penghargaan individu tertinggi yang bisa diraih suatu pemain, khususnya di NBA. Siapa pun yang dinobatkan sebagai MVP NBA diyakini sebagai pemain terhebat sepanjang musim. Ia konsisten memberikan performa yang dominan dan sangat berpengaruh terhadap kesuksesan timnya.
Trofi MVP NBA sering dimenangi pemain Amerika Serikat. Namun, pada era modern, gelar bergengsi ini mulai sering jatuh ke tangan sejumlah pemain internasional. Bahkan, dalam 7 musim terakhir, MVP NBA berhasil diraih pemain yang lahir di luar Amerika Serikat. Ada juga pemenang yang berasal dari Kanada.
Lantas, siapa saja pemain berkebangsaan Kanada yang telah dinobatkan sebagai MVP NBA?
1. Steve Nash jadi pemain Kanada pertama yang meraih MVP NBA
Steve Nash adalah salah satu legenda NBA yang bermain di posisi point guard. Ia memiliki kemampuan playmaking yang luar biasa. Dengan itu, Nash mampu mencatat rataan assist tertinggi dalam semusim 5 kali, terpilih sebagai All-Star 8 kali, serta All-NBA Team 7 kali. Terlebih lagi, Nash berhasil menjadi pemain berkebangsaan Kanada pertama yang dinobatkan sebagai MVP NBA.
Hal tersebut terjadi pada 2004/2005. Saat itu, Nash mencatat rataan 15,5 poin dan 11,5 assist dengan akurasi tembakan 50,2 persen. Ia menjadi point guard ketiga yang memenangi gelar MVP setelah Magic Johnson dan Bob Cousy. Nash dan timnya, Phoenix Suns, berhasil mencapai final wilayah barat pada musim itu. Namun, mereka dikalahkan San Antonio Spurs yang kemudian menjadi juara NBA 2005.
Nash kembali mendapatkan gelar MVP NBA pada musim berikutnya. Kali ini, performanya meningkat dengan rataan 18,8 poin dan 10,5 assist dengan akurasi tembakan 51,2 persen. Namun, ada kontroversi di balik penghargaan ini. Banyak orang berpendapat Kobe Bryant lebih layak untuk dinobatkan sebagai MVP NBA 2005/2006. Selain berhasil mencetak 81 poin dalam satu game pada musim itu, Bryant juga mencatat rataan hingga 35,4 poin, 5,3 rebound, dan 4,5 assist.
Bagaimanapun, Kobe Bryant dan Lakers hanya berada di peringkat tujuh di Wilayah Barat dengan rekor 45-37. Di sisi lain, Nash berhasil memimpin Suns hingga mencatat rekor 54-28 dan menduduki peringkat dua. Hampir sepanjang musim, Nash bermain tanpa rekan bintangnya, Amar'e Stoudemire. Stoudemire hanya bermain dalam tiga game karena cedera kaki.
2. Shai Gilgeous-Alexander adalah MVP NBA terbaru asal Kanada
Kanada akhirnya memiliki seorang MVP NBA baru setelah Nash. Pemain tersebut adalah Shai Gilgeous-Alexander. Sepanjang 2024/2025, performanya di lapangan diwarnai dengan dominasi dan konsistensi.
Musim ini, Gilgeous-Alexander mencatat rataan 32,7 poin, 6,4 assist, 5 rebound, dan 1,7 steal. Ia juga memiliki rataan field goal attempt (FGA) tertinggi di NBA musim ini dengan 21,8 tembakan. Kendati demikian, Gilgeous-Alexander tetap memiliki akurasi tembakan yang efisien yaitu 51,9 persen. Ia memimpin NBA dalam total poin dan menduduki peringkat dua dalam total steal pada 2024/2025. Gilgeous-Alexander juga memiliki jumlah pertandingan terbanyak dengan setidaknya 20, 30, 40, bahkan hingga 50 poin.
Shai Gilgeous-Alexander memiliki kontribusi besar terhadap kesuksesan Thunder musim ini. Mereka memiliki defensive rating terbaik pada musim reguler sekaligus berada di peringkat ketiga dalam hal offensive rating. Thunder berhasil mencatat rekor 68-14, terbaik dalam sejarah tim. Di playoff 2025, Gilgeous-Alexander dan Thunder pun melaju ke Final Wilayah Barat untuk pertama kalinya sejak 2016.
3. Kanada memiliki banyak talenta potensial di NBA
Kanada mulai menjadi salah satu negara yang produktif dalam menghasilkan talenta-talenta berkelas di NBA. Memasuki 2024/2025, Kanada merupakan negara kedua dengan pemain terbanyak di NBA setelah Amerika Serikat. Selain Shai Gilgeous-Alexander, ada banyak pemain Kanada lainnya yang memegang peran krusial terhadap kesuksesan tim masing-masing.
Jamal Murray merupakan salah satu pemain kunci Nuggets yang juga sempat meraih gelar juara NBA pada 2023 lalu. Ada juga pemain-pemain Kanada dengan performa yang solid seperti RJ Barrett, Andrew Nembhard, Dillon Brooks, Luguentz Dort, Shaedon Sharpe, Andrew Wiggins, Bennedict Mathurin, dan Nickeil Alexander-Walker. Kanada juga memiliki Zach Edey, pemain rookie dengan potensi yang menjanjikan musim ini. Terdapat total 28 pemain NBA berdarah Kanada pada 2024/2025. Angka ini merupakan yang terbanyak dalam sejarah.
Shai Gilgeous-Alexander dan Steve Nash telah menjadi bukti pemain Kanada dapat bersinar terang hingga menjadi yang terhebat di NBA. Jumlah pemain Kanada di NBA pun terus bertambah tiap tahunnya. Ini dapat menjadi momentum yang kuat bagi Kanada untuk meningkatkan kualitas olahraga basketnya dalam beberapa tahun ke depan.