Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Pemain yang Mengawinkan Gelar Sixth Man of the Year dan Juara NBA

ilustrasi bola basket (pixabay.com/Risto3)
ilustrasi bola basket (pixabay.com/Risto3)
Intinya sih...
  • Gelar NBA Sixth Man of the Year pertama kali diberikan pada 1983 kepada Bobby Jones yang memainkan peran penting dalam keberhasilan Philadelphia 76ers.
  • Kevin McHale menjadi pemain kedua yang meraih gelar Sixth Man of the Year dan juara NBA pada musim yang sama bersama Boston Celtics pada 1983/1984.
  • Toni Kukoc juga sukses mengawinkan gelar Sixth Man of the Year dengan gelar juara NBA bersama Chicago Bulls pada musim 1995/1996.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Gelar NBA Sixth Man of the Year diberikan kepada pemain dengan penampilan terbaik dari bangku cadangan. Gelar ini pertama kali diberikan pada 1983 yang saat itu dimenangi oleh Bobby Jones. Untuk memenangi gelar ini, seorang pemain harus memainkan lebih banyak pertandingan sebagai pemain cadangan dibanding starter.

Payton Pritchard menjadi peraih gelar Sixth Man of the Year 2024/2025. Point guard milik Boston Celtics terbukti tampil apik dari bangku cadangan sepanjang musim reguler. Pritchard mengalahkan dua nominasi lainnya, yakni Malik Beasly dari Detroit Pistons dan Ty Jerome dari Cleveland Cavaliers.

Musim Pritchard akan semakin lengkap jika ia bisa menjadi juara NBA. Mengingat, Celtics merupakan salah satu kandidat kuat juara dengan skuad yang mumpuni. Dalam sejarah NBA, baru ada empat pemain yang pernah mengawinkan gelar Sixth Man of the Year dan gelar juara NBA pada musim yang sama.

1. Bobby Jones meraih gelar Sixth Man of the Year dan juara NBA pada 1982/1983 bersama Philadelphia 76ers

Bobby Jones meraih edisi perdana Sixth Man of the Year pada 1982/1983 bersama Philadelphia 76ers. Jones musim itu mencatatkan rataan 9 poin dan 4,6 rebound. Peran Jones yang paling besar adalah dalam hal bertahan sesuai dengan julukannya, yakni Secretary of Defense. Jones musim itu juga terpilih sebagai NBA-All Defensive First Team usai mencatatkan rataan 1,2 blok dan 1 steal.

Pemain yang berposisi sebagai power forward tersebut menjadi pelengkap skuad mewah Sixers musim itu. Maurice Cheeks, Julius Erving, serta sang MVP musim itu, Moses Malone, membuat Sixers menjadi favorit untuk menjadi juara. Tak heran jika Sixers mampu menjadi pemuncak Wilayah Timur dengan rekor 65-17.

Pada babak playoff, Sixers mengalahkan New York Knicks dan Milwaukee Bucks untuk menantang Los Angeles Lakers pada partai final. Lakers merupakan lawan yang mengalahkan mereka pada final musim sebelumnya. Sixers sukses membalas kekalahan tersebut dengan menyapu Lakers dalam empat game.

Jones tampil apik dalam final tersebut dengan mencatatkan rataan 12 poin, 4,8 rebound, 2,8 assist, steal, dan 2 blok. Itu merupakan satu-satunya gelar juara yang diraih Jones selama kariernya di NBA. Sixers menjadi tim terakhir bagi Jones sebelum pensiun pada 1986.

2. Kevin Mchale membawa Boston Celtics juara NBA 1983/1984 sebagai Sixth Man of the Year

Kevin McHale merupakan bagian dari The Big Three Boston Celtics pada era 1980-an bersama Larry Bird dan Robert Parish. Ketiganya membawa Celtics menjadi salah satu tim paling dominan saat itu dengan raihan tiga gelar juara NBA pada 1980/1981, 1983/1984, dan 1985/1986. Menariknya, McHale sempat memainkan peran sebagai sixth man pada awal kariernya.

McHale yang menjadi pelapis bagi Cedric Maxwell memainkan peran tersebut dengan baik. Terbukti, ia dua kali meraih gelar Sixth Man of the Year secara beruntun pada 1983/1984 dan 1984/1985. Pada 1983/1984, ia membukukan rataan 18,4 poin dan 7,4 rebound. Semusim berselang, McHale memiliki rataan 19,8 poin dan 9 rebound per game.

Musim 1983/1984 makin lengkap bagi McHale karena ia sukses membawa Celtics menjadi juara NBA. Celtics mengalahkan Los Angeles Lakers dalam partai ketat yang berlangsung selama tujuh game. McHale mencatatkan 13,4 poin dan 5,6 rebound dalam final tersebut.

Sayang, McHale gagal mengulangi pencapaian serupa pada 1984/1985. Celtics yang kembali mencapai babak final takluk di tangan Lakers dalam enam game. Setelah itu, McHale mulai dimainkan sebagai starter karena Celtics menukar Maxwell kepada Los Angeles Clippers.

3. Bill Walton mengawinkan gelar Sixth Man of the Year dan juara NBA pada 1985/1986 bersama Boston Celtics

Bill Walton sudah menjadi bintang NBA sebelum datang ke Boston Celtics pada 1985 dari Los Angeles Clippers. Ia pernah meraih MVP serta gelar juara bersama Portland Trail Blazers. Sayang, rentetan cedera membuat performanya kian menurun. Alhasil, ia lebih sering diturunkan dari bangku cadangan selama membela Celtics.

Meski begitu, Walton masih memiliki kontribusi sebagai sixth man. Ia memainkan 80 pertandingan pada musim reguler 1985/1986 dengan mengemas rataan 7,6 poin dan 6,8 rebound. Walton pun dianugerahi gelar NBA Sixth Man of the Year pada musim tersebut. Ia menjadi pemain pertama yang meraih gelar MVP dan Sixth Man of the Year.

Musim 1985/1986 kian sempurna bagi Walton setelah membantu Celtics meraih gelar juara NBA. Ia mencatatkan rata-rata 8 poin dan 6,7 rebound pada final menghadapi Houston Rockets. Karier Walton meredup setelah meraih kesuksesan tersebut. Cedera membuatnya tak bisa memberikan banyak kontribusi sebelum memutuskan pensiun pada 1988.

4. Toni Kukoc menjadi juara NBA bersama Chicago Bulls dan Sixth Man of the Year pada 1995/1996

Toni Kukoc merupakan bagian dari Chicago Bulls musim 1995/1996 yang dianggap sebagai salah satu tim terbaik dalam sejarah NBA. Performa apik Bulls pada musim reguler membuat mereka memuncaki Wilayah Timur dengan rekor 72-10. Bulls kemudian menjadi juara dengan mengalahkan Seattle SuperSonics dalam enam game.

Keberhasilan Bulls saat itu tak lepas dari tiga pemain utama mereka, Michael Jordan, Scottie Pippen, dan Dennis Rodman. Namun, peran Kukoc sebagai sixth man saat itu tak kalah penting. Ia mampu mencatatkan rataan 13,1 poin, 4 rebound, dan 3,5 assist untuk meraih gelar Sixth Man of the Year.

Kukoc kembali menjadi juara NBA bersama Bulls pada 1996/1997 dan 1997/1998. Kebersamaan Kukoc bersama Bulls berakhir pada 2000. Setelah itu, Kukoc sempat membela Philadelphia 76ers, Atlanta Hawks, dan Milwaukee Bucks sebelum pensiun pada 2006.

Keempat pemain di atas sukses mengawinkan gelar Sixth Man of the Year dan juara NBA pada musim yang sama. Lantas, mampukah Payton Pritchard menjadi pemain kelima yang mampu melakukannya bersama Boston Celtics pada 2024/2025 ini?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us