6 Pembalap dengan DNF Terbanyak di Formula 1 2025, Siapa Saja?

- Fernando Alonso gagal finis 5 kali di Formula 1 2025, menurun dari musim sebelumnya.
- Liam Lawson DNF 5 kali meski berhasil kumpulkan 38 poin sebagai rookie.
- Debut Gabriel Bortoleto bersama Kick Sauber ditutup dengan lima DNF, hanya mampu mengakhiri musim di peringkat ke-19 klasemen akhir pembalap.
Di Formula 1, gagal finis atau did not finish (DNF) adalah salah satu hal yang paling menyakitkan. Namun, kejadian semacam itu tentu tidak bisa dihindari tim maupun pembalap. Di Formula 1 2025, misalnya, ada beberapa pembalap yang paling sering DNF. Berikut lima pembalap dengan DNF terbanyak di Formula 1 2025 tersebut.
1. Fernando Alonso tercatat gagal finis sebanyak lima kali di Formula 1 2025
Formula 1 2025 tentu bukan musim yang baik bagi pembalap Aston Martin, Fernando Alonso. Sebab, pada musim ini, performa Aston Martin belum menunjukkan perbaikan signifikan. Ini membuat Alonso kerap kesulitan finis di posisi sepuluh besar untuk dapat poin.
Kondisi ini diperparah karena Alonso sering mengalami DNF. Di Formula 1 musim ini, ia tercatat gagal menyelesaikan balapan sebanyak lima kali. Alonso gagal finis secara beruntun di dua balapan pembuka yang digelar di Formula 1 GP Australia dan Formula 1 GP China. Kemudian, ia kembali gagal finis di Formula 1 GP Monako, Formula 1 GP Italia, dan di Formula 1 GP Meksiko.
Meski terseok-seok, Alonso masih mampu mengakhiri Formula 1 2025 di peringkat ke-10 klasemen akhir pembalap dengan koleksi 56 poin. Namun, pencapaian ini menurun dari 2024. Sebab, Alonso kala itu mengakhiri musim di peringkat ke-9 dengan total 70 poin.
2. Liam Lawson lima kali gagal menyelesaikan balapan di Formula 1 2025
Liam Lawson sempat kesulitan beradaptasi ketika debut bersama Red Bull di Formula 1 2025. Hal ini kemudian membuatnya didepak dari Red Bull dan dipindahkan ke Racing Bulls pada awal musim. Padahal, Lawson kala itu baru melakoni dua balapan.
Namun, performa Lawson bersama Racing Bull terbukti membaik. Ia mulai sering finis di zona poin. Bahkan, pembalap asal Selandia Baru itu pernah start balapan di posisi ke-3 saat melakoni Formula 1 GP Azerbaijan.
Meski performanya menunjukkan perbaikan, Lawson ternyata sering gagal finis di beberapa balapan. Ia pernah DNF di Formula 1 GP Australia, Formula 1 GP Miami, Formula 1 GP Kanada, Formula 1 GP Inggris, dan di Formula 1 GP Meksiko. Namun, rentetan DNF itu terbayarkan dengan total 38 poin yang ia koleksi pada akhir musim. Ini jadi pencapaian yang terbilang cukup bagus bagi pembalap rookie seperti Lawson.
3. Debut Gabriel Bortoleto di Formula 1 2025 bersama Kick Sauber ditutup dengan lima DNF
Debut Gabriel Bortoleto di Formula 1 2025 bersama Kick Sauber terbilang kurang mulus. Bortoleto jarang sekali dapat poin di tiap balapan karena performa mobil Kick Sauber yang pas-pasan. Ia juga sering gagal finis sehingga peluang mendapatkan poin sirna seketika.
Di Formula 1 musim ini, Bortoleto terhitung DNF sebanyak lima kali. Gagal finis pertama ia alami di Formula 1 GP Australia. Lalu, berlanjut gagal finis di Formula 1 GP Miami dan Formula 1 GP Inggris. Kemudian, DNF lagi secara beruntun di Formula 1 GP Brasil dan Formula 1 GP Las Vegas.
Imbas pencapaian ini, Bortoleto hanya mampu mengakhiri musim di peringkat ke-19 klasemen akhir pembalap dengan raihan 19 poin. Sementara itu, rekan setimnya, Nico Huelkenberg, justru mendapatkan hasil lebih baik. Ia mengakhiri musim di posisi ke-11 dengan total 51 poin.
4. Carlos Sainz pernah empat kali DNF meski tampil cukup impresif di Formula 1 2025
Di Formula 1 2025, Carlos Sainz tercatat DNF sebanyak empat kali. Ia gagal finis di Formula 1 GP Australia dan Formula 1 GP Bahrain. Kemudian, gagal finis lagi secara beruntun di Formula 1 GP Amerika Serikat dan Formula 1 GP Meksiko.
Kendati cukup sering gagal finis, musim pertama Sainz bersama Williams sebetulnya berjalan sangat baik. Sainz memang sempat sulit beradaptasi dengan mobil Williams pada awal musim. Namun, performanya perlahan meningkat di tiap balapan. Pembalap Spanyol itu mulai sering dapat poin. Bahkan, ia pernah dua kali naik podium usai finis di posisi ke-3 di Formula 1 GP Azerbaijan dan Formula 1 GP Qatar.
Berkat pencapaian ini, Sainz mengakhiri musim Formula 1 2025 di peringkat ke-9 klasemen akhir pembalap. Sainz mengoleksi 64 poin dari semua balapan. Prestasi ini menjawab semua keraguan publik terhadap Sainz bersama Williams di Formula 1 2025.
5. Alexander Albon DNF sebanyak empat kali meski tampil cukup konsisten di Formula 1 2025
Performa Alexander Albon di Formula 1 2025 terbilang konsisten. Meski tidak pernah naik podium, pembalap Williams itu cukup sering finis di posisi 10 dan 5 besar. Hasil ini membuat Albon sukses mengakhiri musim di peringkat ke-8 klasemen akhir pembalap dengan total 73 poin.
Ini tentu berbeda dengan musim 2024. Sebab, Albon kala itu hanya mampu mengakhiri musim di peringkat ke-16 dengan raihan 12 poin. Albon jarang sekali finis di posisi sepuluh besar. Ia juga tidak pernah finis di posisi lima besar.
Meski mampu menorehkan performa konsisten, Albon rupanya cukup sering gagal menyelesaikan balapan. Di Formula 1 musim ini, pembalap berkebangsaan Thailand itu tercatat DNF sebanyak empat kali. Ia pernah DNF secara berturut-turut di Formula 1 GP Spanyol, Kanada, dan Austria. Kemudian, DNF lagi di Formula 1 GP Las Vegas.
6. Kimi Antonelli pernah empat kali gagal finis meski menjalani debut yang baik bersama Mercedes
Formula 1 2025 jadi debut perdana Kimi Antonelli di balap jet darat. Antonelli naik kelas dari Formula 2 ke Formula 1 untuk menggantikan Lewis Hamilton yang hengkang ke Ferrari. Awalnya, banyak yang ragu dengan performa Antonelli di Formula 1 musim ini. Sebab, prestasinya di Formula 2 tidak begitu apik karena hanya mampu mengakhiri musim di peringkat ke-6 dengan total 113 poin.
Namun, anggapan itu ditepis mentah-mentah oleh Antonelli. Ia tampil cukup konsisten sehingga sering dapat banyak poin di tiap balapan. Bahkan, ia menyumbang tiga podium untuk The Silver Arrows ketika finis di posisi ke-3 di Kanada dan Las Vegas serta finis di posisi ke-2 di Brasil.
Kendati begitu, di Formula 1 musim ini, Antonelli pernah gagal finis sebanyak empat kali. Pembalap berpaspor Italia itu DNF di Formula 1 GP Emilia-Romagna, Spanyol, Austria, dan terakhir di Formula 1 GP Inggris. Di Inggris, pembalap Racing Bulls, Isack Hadjar, tidak sengaja menabrak bagian belakang mobil Antonelli karena penglihatannya terganggu imbas hujan deras saat balapan.
Enam pembalap di atas menanggung kerugian poin cukup besar imbas rentetan DNF di Formula 1 2025. Jika tidak sering gagal finis, mereka boleh jadi bisa meraup poin lebih banyak. Namun, peristiwa gagal finis memang sudah umum terjadi di balap jet darat sehingga tidak bisa dihindari oleh pembalap mana pun.

















