Red Bull Rasakan Dampak Positif dari Kepemimpinan Laurent Mekies

- Red Bull meraih kemenangan pada balapan sprint GP Belgia dan balapan utama GP Italia sejak dipimpin Laurent Mekies
- Helmut Marko memuji perubahan yang terjadi di Red Bull dalam kepemimpinan Laurent Mekies
- Helmut Marko optimistis Red Bull dapat meraih hasil terbaik dalam delapan balapan tersisa di Formula 1 2025
Red Bull mengambil keputusan penting pada awal Juli 2025. Mereka memecat Christian Horner yang telah menjadi kepala tim selama 20 tahun. Pemecatan tersebut tak lepas dari penurunan Red Bull yang kini berada di belakang McLaren, Ferrari, dan Mercedes di klasemen konstruktor.
Tak butuh waktu lama bagi Red Bull mencari pengganti Horner. Tim yang berbasis di Milton Keynes, Inggris, tersebut menunjuk Laurent Mekies sebagai kepala tim. Sebelumnya, Mekies menjabat sebagai kepala tim Racing Bulls pada 2024 hingga pertengahan 2025. Penunjukan Mekies menjadi babak baru untuk Red Bull.
Red Bull merasakan dampak dari kehadiran Laurent Mekies sebagai nakhoda tim. Kemenangan Max Verstappen di GP Italia adalah salah satu buktinya. Lantas, langkah apa yang telah dilakukan Mekies sejauh ini dalam upaya peningkatan performa tim?
1. Red Bull meraih kemenangan pada balapan sprint GP Belgia dan balapan utama GP Italia sejak dipimpin Laurent Mekies
Laurent Mekies telah memimpin Red Bull dalam empat balapan terakhir sejak GP Belgia 2025. Selama rentang waktu tersebut, Red Bull menorehkan kemenangan balapan sprint di GP Belgia lewat Max Verstappen. Selain itu, mereka juga meraup dua podium beruntun dengan Verstappen finis runner-up di GP Belanda dan merengkuh kemenangan di GP Italia.
Red Bull mengantongi 67 poin dari GP Belgia hingga GP Italia. Jumlah tersebut lebih banyak ketimbang Ferrari yang memperoleh 58 poin dan Mercedes yang mendulang 50 poin pada periode yang sama. Red Bull juga kian memangkas jarak poin dari Mercedes di klasemen konstruktor. Kedua tim kini terpisah 21 poin.
2. Helmut Marko memuji perubahan yang terjadi di Red Bull dalam kepemimpinan Laurent Mekies
Peningkatan performa Red Bull mendapat atensi dari Helmut Marko. Ia senang atas perubahan yang dilakukan Laurent Mekies, terutama pada sisi teknis. Itu tak lepas dari faktor Mekies punya latar belakang sebagai insinyur balap di Formula 1 saat berada di tim Minardi pada awal 2000-an.
Selain itu, Marko melihat adanya perubahan budaya yang menekankan pada masukan pembalap. Adapun contoh dari hal tersebut adalah pada pekan balap GP Italia 2025. Ketika itu, Max Verstappen menolak pengaturan downforce yang lebih tinggi untuk mobilnya. Alhasil, tim mendengarkan saran Verstappen yang berbuah kemenangan untuk pembalap asal Belanda tersebut.
"Seluruh tim teknis lebih terbuka dan mereka mendiskusikan banyak hal. Mereka tidak buta terhadap hal yang ditunjukkan dalam simulasi. Para insinyur lebih mendengarkan pembalap. Jika kamu punya pembalap cepat dan berpengalaman seperti itu, maka aku pikir itu adalah cara yang tepat," kata Helmut Marko dilansir Motorsport.
3. Helmut Marko optimistis Red Bull dapat meraih hasil terbaik dalam delapan balapan tersisa di Formula 1 2025
Helmut Marko juga memberi penilaian terhadap pemilihan Laurent Mekies sebagai kepala tim Red Bull. Ia memandang langkah tersebut sebagai keputusan tepat. Keahlian Mekies dalam segi teknis dipandang sebagai solusi bagus dalam menghadapi persaingan di Formula 1 yang kian ketat.
Marko optimistis terhadap peluang Red Bull pada delapan balapan yang tersisa musim ini. Pria asal Austria itu berharap Red Bull bisa bersaing melawan rival mereka demi hasil terbaik. Marko juga ingin Red Bull bisa kembali menorehkan kemenangan di GP Singapura. Apalagi, Max Verstappen belum pernah naik podium tertinggi di sana.
"Dengan kecepatan yang kami tunjukkan, kami seharusnya bisa bersaing dengan kemampuan kami di hampir tiap sirkuit. GP Singapura akan menjadi hal istimewa karena itu satu-satunya balapan yang belum kami menangkan. Namun, itu mungkin akan berhasil di sana. Kami juga tidak terlalu buruk di GP Belanda," ucap Marko dikutip Motorsport.
Laurent Mekies bersama Red Bull akan menghadapi pekan balap GP Azerbaijan yang berlangsung pada 19--21 September 2025. Terakhir kali Red Bull meraih kemenangan di Sirkuit Jalanan Baku adalah pada 2023 lewat Sergio Perez. Dengan peningkatan performa yang tengah dirasakan, bukan tidak mungkin Red Bull menorehkan prestasi serupa seperti yang terjadi 2 tahun lalu. Akankah itu terjadi? Menarik untuk ditunggu!