Selain Gila Bola, Haringga Ternyata Seorang Mekanik

Haringga sering menonton bola dari stadion ke stadion

Jakarta, IDN Times - Haringga Sirla, suporter Persija Jakarta yang menjadi korban pengeroyokan pendukun Persib Bandung hingga meninggal dunia, ternyata seorang mekanik selain gila bola. 

Hal itu diungkapkan sang kakak, Mayrisa Sirawai, pada 25 September lalu. Menurut dia, Haringga memang pecinta sepakbola, dan sering menyambangi dari stadion ke stadion guna menonton dan mendukung Macan Kemayoran. 

Haringga meninggal sebelum menyaksikan pertandingan sepakbola tim Persib Bandung kontra Persija di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Jawa Barat pada Minggu (23/9). 

Bagaimana kisah pria yang akrab disapa Ari itu sebelum meninggal dunia? 

1. Haringga bekerja sebagai mekanik di bengkel kakak iparnya

Selain Gila Bola, Haringga Ternyata Seorang MekanikANTARA FOTO/Dedhez Anggara

Kurang dari setahun terakhir Ari sedang menggeluti profesi sebagai mekanik di bengkel milik kakak iparnya. Menurut pengakuan Mayrisa, adiknya itu sangat gila sepak bola. 

Dalam akun Instagramnya pun Ari terlihat pernah mengunjungi berbagai kota di Indonesia guna menonton Persija bertanding. 

“Dia kerja jadi mekanik di bengkel suami saya, pernah izin kerja untuk nonton bola,” kata Mayrisa melalui telepon. 

Baca Juga: Sahabat Kenang Haringga: Kita Tidak Bisa Bercanda Lagi

2. Jenazah Haringga dimakamkan di Cirebon

Selain Gila Bola, Haringga Ternyata Seorang MekanikANTARA FOTO/Dedhez Anggara

Menurut Mayrisa, jenazah Ari tak dibawa ke rumahnya di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat. Jenazah langsung dimakamkan di TPU Blok Jembatan, Desa Kebulen Kecamatan Jatibarang, Indramayu, Jawa Barat, pada Senin (24/9) lalu.  

Proses pemakaman dipimpin langsung oleh Wakapolres Indramayu Kompol Ricardo Condrat Yusuf. Sejumlah perwakilan suporter Persija, dan Camat pun hadir ke pemakamannya itu. 

3. Orangtua Haringga minta pelaku dihukum berat

Selain Gila Bola, Haringga Ternyata Seorang MekanikIDN Times/Gregorius Aryodamar P

Ibunda Haringga, Mirah, berharap kepada polisi agar pelaku pengeroyokan segera ditangkap dan dijatuhi hukuman seberat-beratnya.  

"Pokoknya, jangan sampai ada satu pun yang lolos. Semuanya harus dihukum setimpal," ujar Mirah di kediaman keluarga besarnya pada Senin (24/9).  

Menurut dia, apa yang diterima Haringga benar-benar di luar batas kewajaran. Dari video yang beredar di media sosial, Haringga dipukul berulang kali menggunakan benda keras hingga tubuhnya berlumuran darah. 

Sementara, ayah Haringga, Siloam juga menginginkan agar semua pelaku yang menghabisi nyawa putranya dihukum mati. Ia berharap hukum bisa ditegakan.  

"Kalau saya (berharap) pelaku dihukum mati semua," ujar Siloam.  

Baik Siloam dan Mirah mengetahui putranya menjadi korban pengeroyokan dari media sosial. Informasi itu diperoleh kerabatnya yang menyaksikan adanya video pengeroyokan Haringga yang viral di grup The Jakmania Bogor pada Minggu lalu.  

"Dia (kerabat) bilang, itu saudara saya dipukuli, langsung laporan ke saya," ujar Mirah di kediaman rumah keluarga besar di Indramayu.  

Informasi serupa kemudian disampaikan oleh Ketua RW di kediaman Mirah di area Cengkareng.  

Hingga kini, kasus pengeroyokan Haringga masih berjalan. Dari belasan orang yang ditangkap, delapan di antaranya telah ditetapkan sebagai tersangka kasus penganiayaan ini. 

Selamat jalan, Haringga. Semoga tak ada lagi korban-korban kekerasan pendukung sepakbola ya guys.

Baca Juga: 6 Sikap PSSI Pasca-Pengeroyokan Suporter Persija Haringga Sirla

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya