Marquez dan Quartararo Jadi Saingan Terberat Francesco Bagnaia

Pembalap Honda dan Yamaha jadi rival tangguh Ducati

Seri pertama MotoGP akan berlangsung pada 4—6 Maret 2022 di Sirkuit Losail, Qatar. Semua pembalap mesti bertarung memperebutkan kemenangan sebagai modal untuk merebut gelar juara dunia.

Bagi Francesco Bagnaia, musim ini adalah kesempatannya untuk membawa pulang titel juara dunia bersama tim pabrikan Ducati. Bermodal Desmosedici GP22 yang punya tenaga garang dan inovasi mutakhir, bukan tak mungkin target ini akan tercapai.

1. Francesco Bagnaia sudah tak sabar memulai musim ini

Marquez dan Quartararo Jadi Saingan Terberat Francesco BagnaiaFrancesco Bagnaia (motogp.com)

Usai tes pramusim di Sepang dan Mandalika, Bagnaia punya kesempatan untuk pulang ke Italia. Di kota asalnya di Chivasso, pembalap bernomor 63 ini meresmikan markas utama fan club-nya.

Sesi tes pramusim yang sudah ia jalani memang mematangkan persiapannya. Karena itu, ia sudah siap berlaga pada MotoGP musim ini.

“Aku sangat senang, aku tak sabar untuk memulainya. Kami telah bekerja selama musim dingin, Ducati mengembangkan motor baru dan kami melakukan segalanya untuk menemukan pengaturan terbaik. Aku pikir kami siap untuk memulai musim ini,” kata Bagnaia dikutip GPOne.

2. MotoGP 2022 akan jadi pertarungan ketat

Marquez dan Quartararo Jadi Saingan Terberat Francesco Bagnaiailustrasi balapan MotoGP (motogp.com)

Bagi Bagnaia, musim 2022 akan menjadi persaingan yang ketat. Selama tes pramusim, pembalap Italia ini bisa melihat perkembangan pabrikan lain.

Meski Ducati punya banyak inovasi, Bagnaia tak sesumbar bisa mengungguli pabrikan lain. Ia menilai Honda dan Suzuki cukup kompetitif. Begitu pun dengan Yamaha. KTM bahkan bisa melaju kencang dalam kondisi minim cengkeraman seperti saat tes resmi di Sirkuit Mandalika.

Baca Juga: Francesco Bagnaia Kunjungi Juventus, Sindir Fabio Quartararo

3. Francesco Bagnaia sebut Quartararo dan Marquez sebagai rival terberat

Marquez dan Quartararo Jadi Saingan Terberat Francesco BagnaiaFrancesco Bagnaia, Marc Marquez, dan Fabio Quartararo (motogp.com)

Di atas kertas, Ducati memang sangat kuat. Karena itu, para pembalapnya punya kesempatan menjadi juara dunia.

Kendati demikian, MotoGP musim ini tetap dipenuhi para pembalap jempolan. Ada Fabio Quartararo yang jadi juara bertahan. Ada juga Joan Mir, juara dunia 2020. Terlebih lagi, ada Marc Marquez yang sudah pulih. Bagnaia menyadari tantangan ini.

“Fabio adalah juara dunia, jadi ia adalah orang yang harus dikalahkan. Kemudian, Marc sudah pulih dari cederanya dan tentunya akan bisa membalap dengan sangat kencang. Juga ada Joan, karena Suzuki telah melakukan hal yang bagus. Marquez dan Quartararo akan menjadi rival utama,” kata Pecco Bagnaia.

4. Tetap tenang meski difavoritkan sebagai calon kuat juara dunia

Marquez dan Quartararo Jadi Saingan Terberat Francesco BagnaiaFrancesco Bagnaia (motogp.com)

Sebagai runner-up musim lalu yang tampil sangat konsisten pada enam balapan terakhir, tak aneh jika Bagnaia menjadi favorit juara. Pembalap Italia ini berharap bisa memulai seri pertama dengan hasil yang baik.

“(Menjadi favorit juara) itu perasaan yang luar biasa. Pada akhir musim lalu aku bisa konsisten, kita akan lihat bagaimana musim ini. Kami akan segera tahu pada FP2 di Qatar, saat balapan, dan itu akan sangat penting,” kata Pecco optimis dilansir GPOne.

5. Prestasi tahun lalu dan inovasi Ducati akan jadi modal kuat

Marquez dan Quartararo Jadi Saingan Terberat Francesco BagnaiaFrancesco Bagnaia berdiri di pit box Ducati Lenovo Team. (motogp.com)

Konsistensi Bagnaia menjadi modal penting. Ia sudah membuktikan bisa tampil dengan sangat kompetitif. Salah satunya ketika ia bisa mengasapi Marc Marquez di GP Aragon.

“Itu adalah kemenangan terbaikku. Sedangkan balapan selanjutnya di Misano menjadi yang tersulit,” ujar Bagnaia dikutip GPOne.

Selain modal konsistensi dan kepercayaan diri, Bagnaia pun dibantu dengan performa Ducati Desmosedici yang mumpuni. Salah satu inovasi terbaru dari pabrikan Borgo Panigale adalah perangkat yang bisa menaikturunkan bagian depan motor, yaitu front ride-height adjuster.

“Motor selalu bisa dikendarai dengan cara biasa, (perangkat) itu hanya sebuah keunggulan. Teknisi kami sangat andal dan setiap orang mencoba meniru, tetapi tak ada motor yang semenarik Ducati,” ungkap Bagnaia.

Duel antara pembalap papan atas MotoGP pada musim ini layak dinantikan. Jika bisa mengalahkan para rivalnya sejak awal musim, bukan tak mungkin Francesco Bagnaia bisa membawa pulang gelar juara dunia MotoGP yang terakhir kali dimenangkan Ducati pada 2007 silam. Bisakah Bagnaia mewujudkannya?

Baca Juga: Marc Marquez Geleng-geleng Kepala Lihat Francesco Bagnaia

Ryan Budiman Photo Verified Writer Ryan Budiman

Hola... jadipunya.id

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Gagah N. Putra

Berita Terkini Lainnya