3 Momen Pemimpin Klasemen Kehilangan Gelar Juara MotoGP

Valentino Rossi apes dua kali

Selama 74 tahun penyelenggaraan MotoGP, sebanyak 19 penentuan gelar terjadi pada seri terakhir. Dari jumlah tersebut, hanya ada tiga momen pemimpin klasemen kehilangan gelar juara. Ini bisa dibilang peristiwa yang jarang terjadi.

Persaingan MotoGP memang dinamis. Tak hanya masalah kualitas motor dan pembalap, faktor keberuntungan juga kadang berperan penting. Ada pembalap yang sudah unggul jauh dari sisi poin, tetapi kemudian cedera. Ada juga yang tinggal selangkah lagi meraih gelar juara, malah terjatuh saat balapan.

Lantas, seperti apa tiga momen pemimpin klasemen kehilangan gelar juara MotoGP di seri terakhir itu? Simak ulasannya berikut ini!

1. Mick Doohan kehilangan gelar juara MotoGP 1992 karena cedera

3 Momen Pemimpin Klasemen Kehilangan Gelar Juara MotoGPMick Doohan (motogp.com)

Mick Doohan jadi pembalap pertama yang kehilangan gelar juara saat memimpin klasemen. Kisahnya terjadi pada 1992 silam. Kala itu, pembalap asal Australia ini sejatinya bisa merebut gelar dengan mudah.

Sayangnya, ia didera cedera. Musim itu memang bukan musim terbaik Doohan. Ia menderita cedera patah kaki sehingga harus absen dalam beberapa seri, padahal sedang unggul 65 poin. Ia baru comeback pada seri kedua terakhir di Sirkuit Interlagos, Brasil.

Memasuki seri final musim tersebut, Doohan masih unggul dua poin atas Wayne Rainey. Balapan di Sirkuit Kyalami, Afrika Selatan, pun makin mendebarkan bagi pembalap penggeber Rothmans Honda ini. Doohan yang cedera mengaspal dengan menahan rasa sakit. Kendati begitu, ia mampu finis P6.

Hanya saja, rivalnya dalam perebutan gelar finis di posisi lebih baik. Rainey finis P3 sehingga mendulang lebih banyak poin. Rainey akhirnya merebut gelar juara dunia dengan selisih empat poin saja dari Doohan.

Baca Juga: Warisan Rossi Bikin Kikuk Pertamina Enduro VR46 dengan Ducati

2. Valentino Rossi gagal meraih titel juara MotoGP 2006 sehingga rekornya terputus

3 Momen Pemimpin Klasemen Kehilangan Gelar Juara MotoGPpotret Valentino Rossi (kiri) musim 2006 (motogp.com)

Valentino Rossi juga pernah merasakan pahitnya menjadi pemimpin klasemen yang kehilangan gelar juara. Kisah Rossi terjadi pada 2006. Saat itu, Rossi yang menggeber Yamaha berhadapan dengan Nicky Hayden dari Repsol Honda.

Peluang Hayden dalam perebutan gelar sejatinya telah menipis drastis. Pada seri kedua terakhir di Sirkuit Estoril, Portugal, Hayden dijatuhkan rekan setimnya, Dani Pedrosa. Hayden pun tertinggal delapan poin dari Rossi. Banyak pihak yang percaya, kans Hayden untuk merebut gelar juara telah menghilang.

Dengan keunggulan delapan poin, Valentino Rossi berada di atas angin saat memasuki seri pemungkas. Namun, nasib berkata lain, Rossi malah terjatuh di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia. Kendati bisa melanjutkan balapan, The Doctor hanya finis P13 saat melewati chequered flag.

Sementara itu, Nicky Hayden finis ketiga di belakang pembalap Ducati, Troy Bayliss dan Loris Capirossi. Dengan hasil seperti itu, Hayden berhasil merebut gelar juara dunia dengan selisih lima poin. Hasil ini memutus gelar juara dunia beruntun yang direbut Valentino Rossi sejak 2001.

3. Valentino Rossi tidak jadi meraih gelar juara MotoGP 2015 gara-gara Sepang Clash

3 Momen Pemimpin Klasemen Kehilangan Gelar Juara MotoGPpotret Valentino Rossi (motogp.com)

Sekali lagi, Valentino Rossi kembali merasakan getirnya kehilangan gelar padahal unggul poin pada seri terakhir. Ini terjadi pada penentuan gelar juara MotoGP 2015. Memasuki seri terakhir di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Rossi sebenarnya unggul tujuh poin dari rekan setimnya sekaligus rival terkuatnya, Jorge Lorenzo.

Sayangnya, Rossi harus memulai balapan dari urutan paling belakang. Ini sebagai hukuman Rossi yang terlibat insiden dengan Marc Marquez di Sirkuit Sepang. Insiden yang dikenal dengan Sepang Clash ini jadi peristiwa yang melegenda di MotoGP.

Salat melakoni balapan di Valencia, Rossi berjuang keras untuk merangsek ke barisan depan. Namun, pada akhirnya, ia hanya finis P4. Di sisi lain, Lorenzo menjadi kampiun sehingga berhak merebut titel juara musim itu. Lorenzo berhasil merebut gelar juara dunia ketiganya di MotoGP dengan selisih hanya lima poin dari Rossi. Sementara itu, kesempatan Rossi untuk merebut gelar kesepuluhnya hilang untuk selamanya.

MotoGP penuh dengan kejutan. Tiap pembalap selalu mempersiapkan fisik, mental, dan pengaturan motor terbaik pada tiap balapan. Kendati begitu, tak ada yang bisa menentukan siapa yang akan menjadi kampiun saat chequered flag berkibar.

Baca Juga: Berkunjung ke Kampung Valentino Rossi di Italia

Ryan Budiman Photo Verified Writer Ryan Budiman

MotoGP enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Gagah N. Putra

Berita Terkini Lainnya