Agar Maksimal di MotoGP, Takaaki Nakagami Siap Dilatih Mental Coach

Nakagami ingin mengubah kecepatan menjadi kemenangan

Takaaki Nakagami, pembalap LCR Honda Idemitsu, sudah empat musim berada di kelas MotoGP. Namun, pembalap asal Jepang ini belum sekalipun mendapatkan podium.

Finis terbaiknya hanya berada di posisi empat. Padahal, agar bisa terus bersaing dan bertahan di MotoGP, hasil kompetitif harus ditunjukkan dengan mengubah kesempatan menjadi kemenangan, setidaknya podium.

Agar maksimal menyongsong musim baru, ia siap dilatih oleh mental coach. Seperti apa faktanya?

1. Nakagami menyadari perlunya mental juara supaya bisa terus tampil kompetitif

Agar Maksimal di MotoGP, Takaaki Nakagami Siap Dilatih Mental CoachTakaaki Nakagami (motogp.com)

Agar bisa tampil maksimal di musim 2022, salah satu upaya yang dilakukan Nakagami adalah mencari bantuan mental coach atau pelatih mental. Ia ingin lebih memiliki mental juara.

“Aku menjalani beberapa balapan yang bagus musim lalu, tapi sejujurnya itu cukup sulit untukku. Banyak kecelakaan. Tapi semua di timku, kami tidak pernah menyerah,” ungkap Nakagami seperti dikutip Crash.

Pada musim 2021 lalu Nakagami memang mengalami 12 kecelakaan. Jumlah yang tertinggi sejak musim debutnya di MotoGP.

2. Beberapa kali gagal mengubah kesempatan menjadi podium

Agar Maksimal di MotoGP, Takaaki Nakagami Siap Dilatih Mental CoachTakaaki Nakagami (motogp.com)

Meski mampu melaju ke posisi depan, Nakagami sering kali tak bisa mempertahankan posisinya saat balapan. Meski ia bisa finis ke-4 sebanyak tiga kali di kelas MotoGP. Tapi, ia pun kehilangan setidaknya dua kali kesempatan untuk finis di podium dalam dua musim terakhir.

Paling tak bisa dilupakan adalah saat Nakagami terjatuh dari posisi terdepan pada lap pertama di GP Aragon 2020. Padahal, ia sudah menjadi polesitter.

Masih pada musim yang sama, di Valencia, Nakagami pun terjatuh saat ia berada di barisan depan. Ia tak bisa mengendalikan motornya saat ia melewati Pol Espargaro untuk posisi ketiga.

Pada musim 2021, Nakagami menggunakan motor Honda spesifikasi terbaru. Sayangnya, ia masih belum bisa mengubah kecepatan motornya menjadi podium. Saat GP Le Mans, Nakagami berada di posisi ketiga. Namun, ia melorot ke posisi tujuh saat hujan turun.

Di Sirkuit Assen, pembalap Jepang ini juga tidak bisa mempertahankan posisinya. Ia sempat menempati posisi ketiga. Tapi, lagi-lagi, ia turun ke posisi belakang dan kehilangan delapan tempat karena kesalahan yang ia lakukan di pertengahan balapan.

Baca Juga: Hebat! 5 Pembalap MotoGP Peraih Pole Position Terbanyak

3. Melatih mental perlu waktu dan proses

Agar Maksimal di MotoGP, Takaaki Nakagami Siap Dilatih Mental CoachTakaaki Nakagami (motogp.com)

Takaaki Nakagami sadar bahwa ia tak bisa membuang kesempatan terus-menerus. Pembalap Jepang ini pun tahu bahwa ia harus mengontrol berbagai tekanan saat balapan agar bisa pertahankan posisinya ketika ia berada di barisan terdepan.

Itu sebabnya ia mulai berlatih dengan mental coach. Meski begitu, pembalap berusia 29 tahun ini paham semuanya butuh proses dan tak bisa instan.

“Setelah musim (2021 berakhir), aku mulai berlatih dengan mental coach, pelatih mental. Ini proses yang selangkah demi selangkah. Tapi hal semacam ini memang sangat sensitif dan tidak ada yang bisa mengubah kepribadian dalam satu hari,” jelasnya seperti dikutip Crash.

4. Nakagami ingin ada peningkatan dari setiap balapan

Agar Maksimal di MotoGP, Takaaki Nakagami Siap Dilatih Mental CoachAlex Marquez dan Takaaki Nakagami (motogp.com)

Nakagami dan mental coach-nya sudah mulai berlatih. Tes resmi MotoGP di awal Februari nanti menjadi pembuktian pertama apakah latihan mental ini sudah efektif.

“Aku berpikir untuk (menjalaninya dengan) santai, dan tentu saja pada setiap balapan harus ada peningkatan. Tapi aku dan pelatih mentalku sudah mulai bekerja dengan cara yang berbeda. Jadi aku sangat menantikan tes di Malaysia untuk melihat bagaimana aku telah berubah,” kata Nakagami dilansir Crash.

Tes balapan di Malaysia akan berlangsung pada tanggal 5—6 Februari 2022 di Sirkuit Sepang Malaysia. Setelahnya, ada sesi tes di Sirkuit Mandalika, Indonesia, pada tanggal  11—13 Februari 2022.

“Kami tidak harus memaksakan (untuk melakukan semuanya) dalam satu hari. Pada setiap balapan semoga aku bisa merasakan bagaimana perubahan mentalitasku dibandingkan musim lalu. Jadi aku sangat menantikannya. Ini tahun kelimaku di MotoGP, jadi inilah saatnya untuk mendapatkan musim (dengan hasil) yang hebat,” ungkap Nakagami lagi.

5. Hasil di musim 2022 harus lebih baik dari musim 2021

Agar Maksimal di MotoGP, Takaaki Nakagami Siap Dilatih Mental CoachTaka Nakagami (instagram.com/takanakagami)

Pada 2021, Nakagami berada di peringkat ke-15 pada klasemen akhir. Ini adalah hasil terendah setelah musim debutnya.

Pada 2018, ia berada di peringkat ke-20, setahun kemudian peringkat ke-13, lalu di tahun berikutnya peringkat ke-10. Hanya di musim lalu ia kembali turun peringkat.

Hasil balapannya di MotoGP musim 2022 memang harus membaik. Pasalnya, kontraknya dengan Honda akan berakhir.

Dan di sisi lain, ada pembalap muda asal Jepang yang menunggu giliran naik ke kelas MotoGP. Ai Ogura, pembalap Moto2 di tim Idemitsu Honda Team Asia, digadang-gadang bisa menggantikan Nakagami.

 

Takaaki Nakagami memang rider Asia satu-satunya di kelas MotoGP. Keberadaannya spesial karena mewakili eksistensi pembalap Jepang.

Tak salah jika Honda ingin mempertahankan pembalap asal Jepang di kelas premier. Tapi, jika Nakagami tak segera berbenah, bukan tidak mungkin posisinya akan digantikan oleh pembalap Jepang yang lebih muda.

Baca Juga: Mengenal 6 Pembalap MotoGP asal Jepang yang Pernah Juara Dunia

Ryan Budiman Photo Verified Writer Ryan Budiman

Hola... jadipunya.id

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Albin Sayyid Agnar

Berita Terkini Lainnya