Lagi Dibandingkan, Ini Perbedaan Fabio Quartararo dan Jorge Lorenzo
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Fabio Quartararo sukses membawa Yamaha menjuarai lagi MotoGP. Terakhir, pembalap yang berhasil melakukan ini adalah Jorge Lorenzo pada 2015 lalu. Sontak, nama keduanya mulai dibanding-bandingkan.
Salah satu orang yang membandingkan keduanya adalah mantan manajer tim Quartararo di Petronas, Wilco Zeelenberg. Menurutnya, Quartararo punya salah satu keunggulan yang tidak dimiliki Lorenzo. Apakah itu?
1. Lebih mudah bekerja sama dengan Quartararo
Zeelenberg mengungkapkan, bekerja sama dengan Quartararo lebih mudah dibandingkan dengan Lorenzo. Sosok asal Prancis itu memiliki pikiran yang lebih terbuka dibandingkan Lorenzo. Hal itu membuat Quartararo mudah beradaptasi dengan segala situasi.
"Jorge (Lorenzo) biasanya tahu apa yang dia inginkan, dan dia tidak peduli akan sekeliling. Fabio (Quartararo) berbeda. Dia lebih berpikiran terbuka dan itu membuatnya cepat beradaptasi. Dia memang benci kalah, tetapi dia tidak ragu untuk mengaku salah," ujar Zeelenberg, dilansir Autosport.
Baca Juga: Juara, Fabio Quartararo Disamakan dengan Valentino Rossi
2. Fabio Quartararo bukan tipe pembalap primadona
Editor’s picks
Pernyataan Zeelenberg ini diperkuat oleh Diego Gubellini, ketua kru yang selalu bekerja dengan Quartararo sejak di Petronas. Gubellini berujar, Quartararo bukanlah sosok pembalap primadona. Dia adalah pembalap yang mudah bergaul, juga sopan kepada semua orang.
"Dia (Quartararo) mudah bergaul, juga sopan. Dia bukan sosok primadona. Dia adalah tipe pembalap yang mudah diajak bekerja sama. Dia juga tidak masalah jika disalahkan atas performa buruk tim. Bagi Yamaha, karakternya ini adalah hal yang bagus," tutur Gubellini.
3. Lin Jarvis sebut Quartararo populer di antara lawan-lawannya
Semua penilaian tentang Quartararo di atas diamini oleh Ketua Tim Yamaha, Lin Jarvis. Menurutnya, Quartararo menghadirkan aura positif yang kuat di Yamaha. Tidak cuma itu, dia juga ternyata cukup populer di kalangan lawan-lawannya.
Hal tersebut dikarenakan Quartararo tidak memandang lawan sebagai musuh, melainkan rival. Dengan rivalitas, Quartararo bisa mendorong dirinya untuk lebih baik, tanpa harus menghancurkan pembalap lain tersebut. Ini yang membuatnya berbeda.
"Beberapa pembalap mungkin butuh musuh agar bisa tampil baik, kemudian mereka bisa menghancurkan musuhnya itu. Fabio Quartararo berbeda. Dia tidak butuh musuh. Dia cuma butuh rival untuk meningkatkan kemampuan. Tak heran, dia jadi pembalap yang populer di kalangan lawan-lawannya," tutur Jarvis.
Baca Juga: 4 Fakta Menarik Fabio Quartararo, Juara MotoGP 2021