Sejarah Panahan, Olahraga yang Berusia Ribuan Tahun

Olahraga popular ini butuh konsentrasi tinggi

Busur melengkung selalu dipasangkan dengan anak panah yang berujung tajam. Ketika digunakan, sepaket alat ini tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Pada zaman dahulu, senjata tradisional ini dipakai untuk berburu hewan.

Tidak sedikit tokoh pewayangan, mitologi Yunani, atau tokoh fiktif pahlawan dunia diceritakan memakai panah sebagai senjata andalannya. Sekarang, kita mengenal anak panah dan busur sebagai perlengkapan untuk olahraga panahan. Ketepatan memanah sasaran menjadi tujuan dari olahraga ini.

Olahraga panahan familier pada ajang perlombaan di Indonesia. Bagaimana sejarah panahan di Indonesia dan dunia? Mari kita telusuri bersama asal usulnya.

Baca Juga: Teks Sejarah: Pengertian, Jenis, dan, Struktur Teks Sejarah

1. Sejarah panahan

Sejarah Panahan, Olahraga yang Berusia Ribuan Tahunilustrasi panahan untuk berburu (pexels.com/Faris Munandar)

Seseorang tampak berwibawa ketika melesatkan anak panah memakai busur. Tak heran, apabila panahan digambarkan simbol dari kekuatan. Pemanah biasa memakai alatnya dengan berkuda, berdiri, maupun duduk. Jika menelusuri awal mulanya, pemakaian busur dan anak panah pertama kali tidak dapat dipastikan waktunya secara tepat.

Arkeolog menemukan lukisan dinding pemakaian panah pertama kali yang ditaksir berusia 500.000 tahun. Lukisan di gua-gua tersebut menggambarkan fungsi panah untuk melindungi diri dari hewan buas, mencari makan, serta berperang. Beberapa literatur menyebutkan panahan sudah ada sejak 50.000 tahun yang lalu. Batu panah tertua berusia 60.000—70.000 tahun ditemukan pada Gua Sibudu di Afrika Selatan.

2. Perkembangan panahan sebagai olahraga

Sejarah Panahan, Olahraga yang Berusia Ribuan Tahunilustrasi sejarah panahan (pexels.com/RDNE Stock project)

Panahan dinobatkan sebagai salah satu olahraga tertua. Awalnya panah sederhana dipakai untuk berburu, sekarang panahan dijadikan hiburan dan olahraga. Pemanah Inggris bernama Henry VIII berjasa dalam pengembangan olahraga panahan sebagai kompetisi.

Pada ratusan tahun yang lalu, banyak klub-klub panahan berdiri di Inggris. Amerika Serikat juga memiliki klub panahan tertua (Philadelphia) serta mengadakan turnamen panahan.

Pertama kalinya, Negara Inggris mengangkat panahan sebagai salah satu cabang olahraga pada kepemimpinan Raja Charles II (1676). Beliau juga mengadakan perlombaan memanah. Teknik “tiga dan tiga”, tiga anak panah dalam sekali bidikan, diambil dari tradisi Inggris dan dikenalkan pada pertengahan tahun 1900.

Kejuaraan panahan pertama kali diselenggarakan dan disaksikan penduduk secara tertutup di lapangan. Pada tahun 1972, olahraga panahan mendapatkan medali emas pada Olimpiade ke-20 di Munich, Jerman Barat. Pencapaian medali emas ini sudah diraih sejak tahun 1920.

Pada tahun 1931, Federation Internationale de Tir A L’arc (FITA) resmi berdiri di Polandia. Berkat berdirinya organisasi panahan internasional, cabang olahraga ini lebih mudah dikenali dan berkembang. Sekarang, induk organisasi panahan dunia berganti nama menjadi World Archery Federation.

3. Sejarah panahan di Indonesia

Sejarah Panahan, Olahraga yang Berusia Ribuan Tahunilustrasi pemanah senior (pexels.com/Klub Boks)

Banyak tokoh pewayangan yang diceritakan sebagai pemanah hebat di Indonesia, contohnya Srikandi dan Arjuna. Kamu mungkin tidak asing lagi dengan beberapa nama atlet pemanah Indonesia. Tiga Srikandi Indonesia, Lilies Handayani, Kusuma Wardhani, dan Nurfitriyana Saiman, mengukir prestasi panahan yang tidak main-main. Lantas, bagaimana sejarah panahan di Indonesia?

Panahan sudah dilombakan sejak adanya PON I (1948), meskipun organisasi yang menaungi olahraga ini belum terbentuk. Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) berdiri atas gagasan Sri Paku Alam VIII di Yogyakarta pada 12 Juli 1953.

Kejuaraan Nasional panahan dilaksanakan pada 1959 di Surabaya. Indonesia masuk menjadi anggota FITA sejak tahun 1959. Setelah bergabung FITA, panahan Indonesia lebih maju dan menyebar di seluruh wilayah NKRI.

Sejarah panahan hingga menjadi olahraga ternyata cukup panjang. Olahraga konsentrasi tinggi ini bermanfaat dalam melatih koordinasi tangan dan mata. Apakah kamu tertarik mencobanya?

Baca Juga: Mengenal Sejarah Sepak Takraw, Olahraga Memakai Bola Rotan

Septin SLD Photo Verified Writer Septin SLD

Bukan anak sastra, tapi kadang suka nulis saja

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya