Fabio Quartararo sudah meneken kontrak dengan Yamaha hingga akhir 2024. Pabrikan berlogo garpu tala itu mampu meyakinkan Quartararo bahwa mereka akan memperbaiki performa motornya.
Sejak awal musim 2022, El Diablo memang sering mengeluh masalah kurangnya tenaga dan top speed pada motor tunggangannya. Sebagai langkah nyata, Yamaha kemudian merekrut Luca Marmorini untuk membenahi mesin YZR-M1. Siapa sebenarnya Luca Marmorini?
Luca Marmorini adalah mantan insinyur mesin di Formula 1 era 1990-an dan 2000-an. Ia bergabung dengan tim Ferrari hingga 1999. Ia kemudian bergabung dengan Toyota untuk mempersiapkan pabrikan Jepang itu mengikuti Formula 1.
Jabatan terakhirnya di Toyota adalah direktur teknis yang bertanggung jawab atas pengembangan mesin. Ia bertahan di Toyota sampai 2009. Pada tahun yang sama, ia kembali ke Ferrari untuk menjadi kepala departemen mesin dan elektronik. Ia meninggalkan Ferrari pada 2014.
Tak lagi berkarier di Formula 1, Luca Marmorini kemudian ikut dalam pengembangan salah satu motor MotoGP. Ia diajak kompatriotnya, Massimo Rivola, untuk meningkatkan performa Aprilia. Rivola yang saat ini menjabat CEO Aprilia Racing sebelumnya adalah manajer tim Ferrari.
Marmorini berperan terutama dalam pengembangan mesin V4 90-derajat RS-GP. Hasilnya sudah terlihat. Aprilia kini punya tenaga yang kuat di lintasan lurus, tetapi tetap mumpuni saat melibas tikungan.
Di Yamaha, Luca Marmorini akan berperan sebagai konsultan yang membantu pengembangan mesin inline-4 YZR-M1. Massimo Meregalli, manajer tim pabrikan Yamaha, yakin usaha ini akan membawa perubahan yang lebih baik.
“(Motor) itu pastinya akan jadi makin cepat. Aku yakin karena Takahiro Sumi menjadi kepala pengembangan dan ia selalu berpikiran terbuka. Ia tahu area mana saja yang baik dan buruk dan ia punya kekuatan untuk mengarahkan pengembangannya. Aku yakin banyak hal akan berubah.
Kerja sama dengan Marmorini adalah bagian dari perubahan ini. (Karena di Yamaha), tak pernah ada konsultasi eksternal sebelumnya,” kata Meregalli dikutip GP One.
Hadirnya Luca Marmorini jadi kabar baik bagi Fabio Quartararo. El Diablo bisa berharap untuk mendapatkan YZR-M1 dengan mesin yang lebih bertenaga musim depan.
“Aku terus menekan agar performa kami lebih baik. Mereka bekerja sangat keras untuk memberi kami mesin baru yang lebih bertenaga pada 2023,” kata Quartararo dikutip Motorsport-total.
Performa Yamaha pada 2022 ini memang paling inferior di antara pabrikan lain, terutama saat melibas lintasan lurus. Top speed YZR-M1 pun kerap kali paling jeblok dibandingkan kompetitornya.
Meskipun begitu, Fabio Quartararo tetap mampu konsisten merebut podium. Ia kini masih memimpin perolehan klasemen sementara.
“Aku ulangi, jika kamu melakukan segalanya dengan sempurna, maka kamu bisa menang. Performa tak jadi masalah. Akan tetapi, jika kamu berada dalam balapan yang sulit, maka situasi itu bisa berubah (hanya) dengan performa yang lebih baik,” ujar El Diablo dilansir Motorsport-total.
Yamaha memang harus berbenah. Persaingan di MotoGP makin ketat dari waktu ke waktu. Dengan adanya insinyur mesin sekaliber Luca Marmorini, bisakah Yamaha meningkatkan performa mesinnya?