[OPINI] 10 Hal Yang Bikin Asian Games 2018 Bakal Kita Kenang

Kamu juga boleh lho menambahkan hal lain

IDN Times, Jakarta - Minggu dini hari, 2 September 2018, masuk foto dan video dari Ketua INASGOC, Erick Thohir. Jam digital di telepon seluler menunjukkan angka 00:56 WIB. Foto itu nampaknya diambil dari udara, menunjukkan area Bhin Bhin di Asian Festival, salah satu area festival yang digelar selama berlangsungnya Asian Games 2018, pesta olahraga terbesar di Asia.  

“150 ribu orang berada di area Gelora Bung Karno pada hari Sabtu. Mereka masuk dan keluar dengan tertib,” tulis Erick.

Saya tidak heran. Sabtu pagi (1/9/2018) saya mengajak keluarga menikmati Asian Festival 2018. Bahkan sejak Pukul 08.00 WIB, antrean masuk ke pintu 5 dan 7 ke area GBK mengular sepanjang hampir 500 meter.

Selama dua tahun tiga bulan, Erick yang memimpin organisasi yang menjadi penyelenggara Asian Games 2018, menyiapkan perhelatan olahraga terbesar kedua di dunia setelah Olimpiade. Dua pekan penyelenggaraan tak mengendurkan kewaspadaannya. Tak lama setelah mengirimkan foto kemeriahan di malam minggu terakhir sebelum Asian Games 2018 usai, Ketua Komite Olimpiade Indonesia itu mengirimkan video dari area yang sama.

Ditimpa kerlap-kerlip lampu, hiasan payung, panggung yang diisi para seniman yang mengajak ribuan pengunjung berjoget. Rasanya tak rela Asian Games 2018 berakhir.

Beberapa kali menikmati pertandingan dan keriaan di Asian Games 2018, berikut 10 hal yang menurut saya layak dikenang:

Baca Juga: Asian Games 2018, Erick Thohir Klaim Hemat Dana Pemerintah Rp3 Triliun

1. Asian Games 2018 menumbuhkan nuansa kegembiraan dan bangga atas negara Indonesia

[OPINI] 10 Hal Yang Bikin Asian Games 2018 Bakal Kita Kenang(Keluarga yang berkunjung ke Stadion Gelora Bung Karno) IDN Times/Uni Lubis

Erick Thohir pernah mengatakan, sukses Asian Games 2018 akan sangat ditentukan oleh acara pembukaan dan penutupan. Ucapannya terbukti. Acara pembukaan yang dipimpin Direktur Kreatif Wishnutama dan sejumlah seniman mumpuni Indonesia tidak hanya mengundang decak kagum publik domestik. Tokoh olahraga dan media asing pun memuji kemegahan acara itu.

Lewat upacara pembukaan itu, Indonesia menunjukkan kemampuan mengelola sebuah perhelatan kelas dunia. Kegembiraan tumbuh mulai malam itu (18/8). Bagaikan punya kaki, kegembiraan itu menjalar ke seluruh negeri.  Kegembiraan itu menular kepada publik yang sempat skeptis terhadap Asian Games 2018.

Toko-toko yang menjual kaus dan baju bernuansa Indonesia dan merah putih laris didatangi pembeli yang menggunakannya untuk menonton pertandingan di Asian Games 2018. Yang tidak kebagian tiket pun mengajak keluarga atau rombongan kawan-kawan untuk mengenakan busana merah putih atau kaus dengan logo lambang negara.

“Kami sengaja beli baju kembaran seperti ini. Kapan lagi bisa menikmati momen bersejarah seperti Asian Games 2018,” kata Erry yang saya temui di depan patung Presiden Sukarno, Kamis (24/8/2018).  Erry mengajak istrinya Sandy dan kedua anaknya.

Baca Juga: Linimasa: Pembukaan Asian Games 2018, Momen Bersejarah Indonesia!

2. Asian Games 2018 mengundang percakapan bernuansa positif di media sosial

[OPINI] 10 Hal Yang Bikin Asian Games 2018 Bakal Kita Kenang(Pebulu tangkis tunggal putra Cina Shi Yuqi (kanan) menghampiri pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting (kiri)) ANTARA FOTO/ INASGOC/Jessica Margaretha

Asian Games 2018 dilaksanakan di tengah suasana polarisasi politik antara kedua kubu capres-cawapres. Seolah punya energi dan pulsa ekstra, tak henti-hentinya kedua kubu pendukung calon presiden dan calon wakil presiden bertempur saling ejek dan saling memaki di ranah media sosial.

Berkat Asian Games 2018, percakapan di media sosial diwarnai rasa bangga dan solidaritas mendukung perjuangan atlet Indonesia. Sportivitas yang ditunjukkan atlet lawan pun mendapat apresiasi. Misalnya, momen ketika atlet bulu tangkis Anthony Sinisuka Ginting harus menyudahi pertandingan di nomor beregu karena cedera. Shi Yuqi, atlet bulutangkis Tiongkok yang menghampiri Ginting yang kesakitan, dipuji warga net.

Sedikitnya 160 ribu kicauan diunggah di Twitter saat itu, dan mendorong kata “Ginting” ke Trending Topic dunia.

Baca Juga: Perjuangan Ginting Melawan Shi Yuqi Jadi Trending Topic Twitter  

3. Gara-gara Asian Games 2018 warga lebih tertib mengantre

[OPINI] 10 Hal Yang Bikin Asian Games 2018 Bakal Kita Kenang(Warga masih antre untuk memasukai stadion Gelora Bung Karno) www.instagram.com/@jktinfo

Cerita tentang antrean panjang pengunjung yang ingin membeli produk tanda mata Asian Games 2018 menjadi salah satu sudut pandang berita yang diangkat oleh media massa.  Padahal, INASGOC sudah beberapa bulan sebelumnya menjual tanda mata ini di sejumlah pusat perbelanjaan di Jakarta.

Warga baru semangat memburu tanda mata, terutama boneka Kaka, Atung dan Bhin Bhin, setelah hari pertama. Ini salah satu efek acara pembukaan yang spektakuler dan membuat bangga. Jelang hari terakhir, antrean sudan mengular lebih dari 500 meter.

Antrean juga terjadi untuk naik ke bus Trans Jakarta yang disediakan gratis bagi pengunjung di dalam, arena GBK. Rapi. Sabar menunggu giliran.

Tidak cuma itu, berfoto dengan ketiga maskot pun dilakukan dengan mengantre. Semua dapat gilirannya. Menyenangkan, bukan?

Baca Juga: Gurihnya Bisnis Merchandise Asian Games

4. Relawan Asian Games 2018 patut diacungi jempol

[OPINI] 10 Hal Yang Bikin Asian Games 2018 Bakal Kita Kenang(Relawan ketika penyelenggaraan Asian Games) www.kemenko.pmk.go.id

Kakak tadi yang mau ke venue bisbol ya? Di dekat pintu 2, naik bus dari dekat halte Aquatic lebih nyaman,” kata Ira, relawan Asian Games yang bertugas di seberang lapangan hockey.  

Minggu (26/8) saya bertanya kepada relawan lain di dekat situ. Jawaban kurang tepat.

Tapi Ira, melihat komunikasi saya, celingukan di depan lapangan hockey, yang ternyata cukup jauh dari lapangan bisbol. Dia membantu mengantarkan saya ke bis, dan menitipkan ke relawan di bis agar saya diberitahu untuk turun di Pintu 2.

Ada 13 ribu relawan yang bertugas selama Asian Games 2018. Dari depan pintu masuk sampai ke masing-masing venue, mereka menunjukkan sikap siap membantu.

Para petugas kebersihan pun cekatan membersihkan semua arena di lokasi yang digunakan untuk Asian Games 2018. Praktis, kendati diserbu ribuan pengunjung, arena dijaga selalu dalam keadaan bersih.

Sebagian pengunjung harus belajar membuang sampah pada tempatnya juga. Banyak yang masih membuang botol air mineral secara sembarangan. Padahal tempat sampah tersedia di mana-mana.

Bu Eni, warga Meruya, tiap hari sejak satu bulan sebelum Asian Games berlangsung sudah ikut menjaga agar taman yang dibuat di sekeliling GBK tetap rapi. “Tiap hari kami bekerja sejak jam 9 sampai jam 5 sore. Dapat uang Rp 2 juta dan beras setengah kuintal.  Dapat makan juga,” kata Bu Eni, Senin (27/8).

Bu Eni bergabung karena ajakan tetangganya. Ketika saya temui, dia dan lima orang perempuan lain tengah mencabuti rumput dan memungut sampah di kawasan seberang Hotel Mulia.

Ada relawan yang bekerja tidak dibayar, karena ingin terlibat dengan peristiwa bersejarah.  Ada para petugas kebersihan yang mendapatkan manfaat dan ikut berjasa menjadikan lokasi acara rapi dan bersih.

Baca Juga: 10 Alasan Relawan Memilih Jadi Volunteer Asian Games 2018

5. Asian Games 2018 membuat warga jadi kenal dengan atlet nasional

[OPINI] 10 Hal Yang Bikin Asian Games 2018 Bakal Kita KenangINASGOC

Berapa banyak dari kalian yang kenal dengan atlet-atlet nasional sebelum acara Asian Games 2018?

Atlet sepakbola dan atlet bulutangkis cenderung lebih populer selama ini di benak warga.  Ratu Wushu Asia Tenggara, Lindswell Kwok melejit namanya gara-gara peraihan emas di SEA Games 2018. Lalu Muhammad Zohri mencuat namanya karena menjadi juara dunia  atletik yunior. Tapi, bagaimana dengan atlet-atlet lainnya?

Gara-gara Asian Games 2018 warga net menelisik akun-akun media sosial peraih medali.  Media massa termasuk IDN Times setiap hari memuat profil para atlet berprestasi.

Hanifan Yudani dan Wewey Wita dari cabang pencak silat menjadi buah bibir. Viral. Aries Susanti Rahayu mengundang decak kagum karena memanjat tebing begitu cepat bagaikan gerak cicak. Saya ikut menangis menyaksikan Rifki A. Arroysid menahan jatuhnya air mata saat dia menyanyikan lagu Indonesia Raya setelah memenangi medali emas di cabang olahraga karate.

Defia Rosmaniar membuat kita semua bergidik bangga ketika mendengar namanya disebut sebagai peraih medali emas pertama untuk kontingen Indonesia, dari cabang Taekwondo. Kisahnya yang tak putus semangat dan pengorbanannya untuk mengibarkan merah putih di ajang Asian Games 2018 membuat kita bertanya, “apa yang sudah saya perbuat untuk Indonesia?”

Jadi, guys, kepoin akun media sosial mereka ya, terus semangati mereka untuk perjuangan mengharumkan nama bangsa ke depan. Kalau kita belum bisa berbuat, setidaknya jangan bullying mereka ya.

Iya, saya tahu Jonatan Christie membuat sebagian kalian histeris.

Baca Juga: Asian Games 2018: Ini Daftar Atlet Penyumbang Medali! 

6. Asian Games 2018 membuat warga jalan kaki lebih banyak

[OPINI] 10 Hal Yang Bikin Asian Games 2018 Bakal Kita KenangANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Setiap kali ke GBK, saya jalan kaki sedikitnya 5 ribu langkah. Asian Games 2018 yang diminati ribuan warga membuat sulit mencari parkir mobil di sekitar GBK. Harus jalan kaki.  Di dalam area ada bus gratis, tetapi kalau ingin foto-foto di beragam sudut, lebih nyaman jalan kaki. Terik matahari dihalangi dengan topi dan payung.  

Rekor paling banyak jalan kaki selama Asian Games ini adalah 13 ribu langkah. Sehat, kan?

Infrastruktur yang baik dan nyaman baik di sekitar GBK maupun di dalam membuat warga senang hati jalan kaki. Trotoar luas dan nyaman. Warna-warni pula. Kalau fasilitas untuk pejalan kaki ini meluas ke seluruh wilayah Jakarta, tidak hanya di sekitar Jalan Sudirman dan Thamrin, alangkah nikmatnya.

Begitu juga dengan ketersediaan transportasi publik yang makin baik dan tepat waktu serta jalur sepeda. Tolong di cc kan ke Gubernur Anies Baswedan ya.

Baca Juga: Tiket Upacara Penutupan Asian Games 2018 Ludes Terjual

7. Asian Games 2018 membuat kita sering menyanyikan lagu Indonesia Raya

[OPINI] 10 Hal Yang Bikin Asian Games 2018 Bakal Kita Kenanginstagram.com/therealdisastr

Sampai hari terakhir, ada 98 medali yang diraih kontingan Indonesia.Termasuk di dalamnya 31 medali emas. 

Praktis ada 31 kali lagu Indonesia Raya diperdengarkan. Ini bisa dinikmati oleh mereka yang menonton langsung di pertandingan, maupun yang monitor lewat televisi dan siaran langsung video. Belum lagi yang mengulang-ulang ikut menyanyi saat menonton klip video.

Lagu Indonesia Raya bergema hampir setiap hari. Sorak-sorai penuh semangat “Indonesia!” menggelegar di kala atlet kita unggul maupun kalah. Pokoknya INDONESIA.

Kapan kita terakhir kali mengalami saat-saat yang menggairahkan dan membanggakan seperti ini?

Baca Juga: 7 Putra Bangsa di Balik Suksesnya Pembukaan Asian Games 2018

8. Asian Games 2018 membuat cabang olahraga tidak populer pun tiketnya sold out

[OPINI] 10 Hal Yang Bikin Asian Games 2018 Bakal Kita Kenang(Arena lapangan baseball di Asian Games 2018) IDN Times/Uni Lubis

Hari terakhir pertandingan di Asian Games 2018, begini data yang dibagikan Erick Thohir.

Volley Ball Full

Basket Ball Full

Rugby Full

Baseball Full

Sampai jam 18.00 WIB, Sabtu (1/9) sebanyak 133 ribu tiket Asian Festival terjual, 20 ribu tiket pertandingan terjual, total perkiraan jumlah orang yang mengunjungi GBK 150 ribu orang.

Tim Indonesia tidak ada dalam pertandingan keempat cabang olahraga di atas.

Gak masalah. Warga Indonesia ingin menjadi tuan rumah yang baik dengan memberikan dukungan penuh kepada semua tim yang lolos ke final.

Lagipula, kapan lagi menjadi bagian dari sejarah?

9. Asian Games 2018 membuat tokoh bangsa berkumpul untuk menebar pesan damai

[OPINI] 10 Hal Yang Bikin Asian Games 2018 Bakal Kita Kenanggoogle image

Salah satu sosok yang berperan penting dalam Asian Games 2018 adalah Komisaris Jenderal Polisi Syafrudin. Syafruddin baru diangkat menjadi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Dia adalah ketua kontingen Indonesia di Asian Games 2018. Jabatan yang biasa disebut sebagai Chief de Mission.

Staf khusus bidang media Wakil Presiden Jusuf Kalla, Muhammad Husain, menceritakan bahwa Syafruddin lah yang punya inisiatif mengundang tokoh pemimpin seperti Wapres Jusuf Kalla, Megawati Sukarnoputri dan Presiden Jokowi untuk bergabung dengan Prabowo Subianto di ajang pertandingan silat pada hari Rabu (29/8)

Di panggung silat, dalam pelukan atlet Hanifan Yudani, Jokowi dan Prabowo yang bersaing dalam kontestasi pemilihan presiden 2019 berpelukan.

Adem. Sejuk. Mengirimkan pesan pemilu damai.

Apakah suasana damai itu bakal bertahan usai Asian Games 2018? Tergantung kita semua guys. Juga tergantung kedua pemimpin dan pendukungnya.

Baca Juga: Jokowi-Prabowo Berpelukan, Ini Pesan yang Ingin Disampaikan Hanifan

10. Bagaimana memelihara venue Asian Games 2018 agar tetap keren?

[OPINI] 10 Hal Yang Bikin Asian Games 2018 Bakal Kita Kenang(Arena aquatik center di Gelora Bung Karno) IDN Times/Uni Lubis

Salah satu alasan untuk datang ke acara Asian Games 2018 menurut saya adalah ingin menikmati hasil renovasi GBK, dan arena lainnya, termasuk Velodrom untuk cabang olahraga sepeda. Begitu juga arena di Komplek Jakabaring, Palembang, stadion sepak bola di Pakansari, Cibinong serta Patriot di Bekasi.

“Padepokan pencak silat di TMII sangat bagus. Toiletnya pun bersih. Bagi penonton yang tidak kebagian tiket disediakan layar lebar di luar arena,” kata Iwan Qodar, penggemar olahraga silat yang mengikuti hampir seluruh pertandingan cabang olahraga asli Indonesia ini.

Memasang layar lebar untuk nonton bareng juga dilakukan di arena Asian Festival di GBK.

Bersih dan rapi, serta Instagrammable ini mewarnai semua arena Asian Games 2018.  Sedikitnya anggaran senilai Rp 3,7 triliun dikucurkan untuk mempercantik dan membangun lokasi pertandingan.

Setelah Asian Games 2018 berakhir, tantangannya adalah bagaimana membuat lokasi pertandingan dengan kualitas dunia itu tetap dirawat dan dijaga kualitasnya.  Kamu punya ide dan saran, gak?

 

Baca Juga: Anggaran Rp3,7 Triliun Hanya untuk Venue, Ini 5 Fakta terkait Asian Games

“Kalau sampai target medali tidak tercapai, saya yang disalahkan nih, Mbak,” ucap Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, di lapangan sofbol GBK, Kamis (9/8). Imam memenuhi permintaan redaksi program Suara Millennial, talkshow IDN Times, untuk rekaman dengan pewawancara YouTuber Fathia Izzati.

Penyelenggaraan urusan INASGOC. Prestasi atlet urusan pemerintah dan cabang olahraga. Penanggungjawabnya adalah menpora. Hari itu Imam mengunjungi empat pelatnas untuk mengecek persiapan atlet kita.

Saya yakin Imam dan seluruh jajaran kemenpora bisa tidur nyenyak dalam empat hari terakhir saat tim Indonesia melewati target 20 medali emas yang dicanangkan sebelumnya.

Setelah bekerja keras selama dua tahun tiga bulan, mereka yang menyiapkan Asian Games 2018 bolehlah beristirahat sejenak. Ada yang cuma istirahat seminggu, seperti atlet bulutangkis yang menyiapkan diri untuk tiga ajang internasional berikutnya.

Presiden Jokowi sudah menyatakan bahwa Indonesia akan mengajukan diri untuk jadi tuan rumah Olimpiade 2032. Masih jauh, 14 tahun dari sekarang. Jokowi sudah tidak jadi presiden saat itu. Tapi, belajar dari kegagalan di SEA Games 2017 dan sukses di Asian Games 2018, kita harus menyiapkan diri jauh hari. Bertahun-tahun.

Tes paling dekat apakah pembinaan atlet nasional benar-benar sukses adalah ajang SEA Games 2019 di Manila, Filipina.

Kita akan lihat, apakah kita bukan hanya jago di kandang.

Nah, saya mencatat 10 yang perlu dikenang. Kamu boleh menambahkan lho, hal-hal lainnya. Yuk, di kolom komentar?

Topik:

Berita Terkini Lainnya