Atlet PON Papua Wajib Karantina 5 Hari Usai Tanding, Biaya dari Pemda
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemerintah mewajibkan atlet yang telah selesai bertanding di PON XX Papua untuk melakukan karantina di daerah masing-masing selama 5 hari.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), Airlangga Hartarto meminta pemerintah daerah (pemda) menanggung biaya karantina para atlet.
"Terkait dengan mekanisme kepulangan ini diharapkan biaya tes dan karantina ditanggung oleh pemda dan Satgas COVID-19 daerah," kata Airlangga dalam konferensi pers virtual, Senin (11/10/2021).
Baca Juga: 83 Kasus COVID-19 di PON Papua, Menkes: Masalahnya Ada di Prokes
1. Nasib atlet yang sudah pulang usai bertanding
Ketentuan karantina itu baru berlaku besok, Selasa (12/10/2021). Sementara itu, ada sekitar 30 persen atlet yang bertanding di PON XX sudah pulang ke daerah masing-masing dan menjalani isolasi mandiri. Airlangga mengatakan para atlet tersebut akan dibawa ke fasilitas karantina yang disediakan oleh Pemda setempat.
"Ini akan diberlakukan wajib karantina di daerah per tanggal 12 Oktober. Kemarin sekitar 30 persen atlet kembali itu persyaratannya adalah isolasi mandiri. Sehingga ini akan ditarik jadi karantina di wilayah masing-masing selama 5 hari," ucap dia.
Baca Juga: Satgas COVID-19: Tak Ada COVID-19 Varian Baru di PON Papua
2. Atlet yang karantina wajib jalani tes PCR 2 kali
Editor’s picks
Selama karantina, para atlet wajib melakukan tes PCR sebanyak 2 kali, yakni pada hari pertama dan keempat karantina. Airlangga mengatakan biaya tes juga akan ditanggung oleh pemda.
"Dan akan di-PCR hari pertama dan keempat" tutur Airlangga.
Baca Juga: Luhut soal 83 Kasus COVID-19 di PON Papua: Lonjakan Tidak Signifikan
3. Atlet PON yang positif COVID-19 diisolasi di 4 wilayah
Hingga saat ini, tercatat kasus COVID-19 di penyelenggaraan PON XX naik jadi 83 orang, sebagian besar adalah atlet yang terpapar COVID-19.
"Atlet 72 persen, official 23 persen, coach 1,5 persen, wasit 1,5 persen, dan wartawan masuk di sana yang meliput. Kemudian positivity rate 1,45 persen," ujar Airlangga.
Adapun cabang olah raga (cabotnya) dari judo sebanyak 9 orang, sepatu roda 9 orang, motocross 7 orang, panahan 7 orang, kriket 7 orang, dan seterusnya. "Yang lain antara 4,2, dan 1,1," tutur Airlangga.
Oleh sebab itu, atlet yang terpapar COVID-19 akan dirawat di fasilitas isolasi di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Merauke.