Mengenal Pembalap Berkacamata Bernama Brad Ray, Unik!

Jarang ada pembalap yang berkacamata 

Olahraga balap merupakan cabang olahraga yang sangat mengandalkan penglihatan. Pandangan yang tajam dan tanpa kelainan apa pun ialah alasan di balik lincahnya manuver para pembalap di arena pertarungan. Mereka dituntut untuk memiliki mata yang sehat demi kualitas membalap yang maksimal. Oleh karena itu, tak banyak pembalap berkacamata yang melaju di lintasan.

Tak banyak bukan berarti tidak ada sama sekali. Melansir FLOW RACERS, Esteban Gutiérrez dan Sébastien Bourdais adalah dua pembalap Formula 1 (F1) yang bertanding dengan bantuan kacamata. Perihal balap motor, ada sosok Brad Ray yang menjadi contoh. Bernama asli Bradley Ray, pria kelahiran Lydd, Inggris, ini sedang aktif membalap di WorldSBK untuk Yamaha Motoxracing WorldSBK Team.

1. Mengidap plus dan silinder 

Mengenal Pembalap Berkacamata Bernama Brad Ray, Unik!Ray terlihat sedang fokus melahap tikungan. (twitter.com/BradRayRacing)

Sebagaimana diberitakan Optometry Today (OT), Brad Ray telah didiagnosis mengidap kelainan pada matanya semenjak baru berusia 18 bulan. Kala itu, orangtua Ray memboyong dirinya untuk tes penglihatan pertamanya, mengingat kedua kakak laki-lakinya diketahui memerlukan kacamata. Seperti yang bisa ditebak, Ray juga membutuhkan alat bantu yang sama.

Secara spesifik, Ray mengenakan kacamata karena menderita plus atau rabun dekat sebesar 6,5 di mata sebelah kiri dan lebih besar 0,25 di mata sebelah kanan. Tak hanya itu, Ray juga menderita astigmatisme atau silinder sebesar 3,5. Pembalap berkebangsaan Inggris ini mengungkapkan, melalui kacamata, dirinya dikenal sebagai Milky Bar Kid pada masa-masa awalnya berkarier.

"Kacamata selalu menjadi bagian dari diri saya, dan saya pikir kacamata akan selalu menjadi bagian dari diri saya. Sejujurnya, saya tidak berpikir saya akan mengubahnya (penampilan berkacamata)," Ray menjelaskan dengan bangga.

Baca Juga: Perbandingan Biaya Balapan Tim per Musim di 3 Ajang Berbeda

2. Memiliki empat varian kacamata

Mengenal Pembalap Berkacamata Bernama Brad Ray, Unik!Ray melambaikan tangannya ke kamera. (twitter.com/BradRayRacing)

Berdasarkan wawancara bersama Kimberley Young pada 2021 lalu, Brad Ray dilaporkan memiliki empat varian kacamata. Pria berumur 26 tahun ini memanfaatkan sebuah kacamata Oakley Latch dan sebuah kacamata hitam Ray Ban untuk kebutuhan harian. Sementara, untuk kebutuhan balap, Ray mengandalkan dua buah kacamata Oakley Crosslink.

Sebelum memercayakan keempat kacamata itu, Ray menggantungkan nasib kepada sebuah kacamata fleksibel. Kacamata fleksibel dipilih karena kacamata lamanya selalu rusak saat dipakai berolahraga atau saat dirinya sedang memakai helm. Keputusan itu wajar, secara Ray sudah getol membalap sejak umur 4 tahun.

"Saya dahulu memiliki kacamata flexi karena kacamata lama saya selalu rusak saat berolahraga atau saat berada di bawah helm, karena saya telah membalap sejak berusia 4 tahun," jelas Ray kepada Young.

Kacamata balap Brad Ray, Oakley Crosslink, diformulasikan khusus untuk keamanan membalapnya. Dengan formulasi khusus tersebut, ia tentu tak perlu khawatir dengan kondisi cuaca di lintasan. Diakomodasi dengan lensa Essilor yang berlapis teknologi Optifog dan Crizal Sapphire, itu membuat Oakley Crosslink milik Ray tidak akan pernah berembun di segala situasi.

3. Ada tokoh penting di balik kiprahnya membalap dibantu kacamata

Mengenal Pembalap Berkacamata Bernama Brad Ray, Unik!Ray di ronde pertama BSB musim 2021. (twitter.com/BradRayRacing)

Semenjak 2011, Brad Ray mulai rutin datang ke Brighton dan Hove untuk pemeriksaan kesehatan mata berkala. Dibantu Jim Green dari Eyesite Opticians, Ray merasa karier balapnya bisa meningkat terlepas dari kewajibannya mengenakan kacamata. Hingga saat ini, ia masih rajin berkunjung ke markas Green tiap tahun sebelum musim balap dimulai.

"Melalui dukungan yang saya terima, saya mungkin mengenal mata saya lebih baik daripada siapa pun di lintasan dan, sungguh, bantuan dari Eyesite Opticians telah menjadi pembeda antara (keputusan untuk) berkarier dan tidak berkarier," Ray memuji Green dan tim.

Ray mengaku dapat menggunakan lensa kontak untuk kebutuhan harian, tetapi tidak untuk kebutuhan balap. Gegara lensa kontak, matanya menjadi kering ketika melesat di lintasan. Ray juga telah berdiskusi dengan Green tentang operasi laser, tetapi dia tak mau mengambil risiko yang bisa memperburuk keadaan. Menurutnya, kacamata merupakan opsi yang terbaik.

Karier Bradley Ray secara tidak langsung menerangkan kabar seorang pembalap harus tidak berkacamata hanyalah sebuah mitos. Meskipun pembalap yang berkacamata memiliki rintangan yang lebih banyak dibandingkan dengan yang tidak berkacamata, bukan berarti tidak ada kesempatan bagi seseorang yang memakai kacamata untuk mengukir prestasi di olahraga balap. Selama ada niat dan ketekunan, segala rintangan jelas bukan masalah.

Baca Juga: Kala Kobaran Api Melahap Mobil Jos Verstappen pada 1994

Written by IRIZU Photo Writer Written by IRIZU

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Gagah N. Putra

Berita Terkini Lainnya