Perbandingan Biaya Balapan Tim per Musim di 3 Ajang Berbeda

Mencakup MotoGP, Formula 1, dan IndyCar

Motorsport memang tak sepopuler sepak bola, tetapi ajang olahraga ini telah mengalami pertumbuhan ketenaran yang drastis selama beberapa waktu terakhir, khususnya di Formula 1 (F1). Motorsport menawarkan atmosfer menegangkan yang divariasikan dengan hiburan-hiburan meriah, peningkatan adrenalin, dan interaksi antarpenggemar yang masif. Selain itu, tokoh-tokoh yang memiliki kepribadian unik juga merupakan daya tarik utama mereka.

Motorsport dikenal sebagai ajang olahraga yang luar biasa mahal. Fotografer Tom Evans menjelaskan, ia sering mendengar keluhan tentang motorsport yang menguras banyak dana. Bahkan, kejuaraan Formula 4 Inggris ROKiT yang tidak seterkenal F1 memerlukan biaya paling tidak 4,5 miliar rupiah per musim untuk masing-masing tim. Tarif tersebut tentu jauh lebih besar di kejuaraan-kejuaraan yang lebih bergengsi dan profesional.

1. MotoGP patok biaya sekurang-kurangnya sekitar 104 miliar rupiah

Perbandingan Biaya Balapan Tim per Musim di 3 Ajang BerbedaPembalap MotoGP aktif paling terkenal saat ini, Marc Márquez. (twitter.com/HRC_MotoGP)

Sebagai olahraga balap motor paling tersohor di dunia, MotoGP pasti mematok modal yang tak sedikit bagi tim untuk dapat berkompetisi selama semusim. Mengutip artikel One Stop Racing terbitan 2022, rentang biaya per musim yang dibutuhkan untuk mengaspal di kejuaraan MotoGP adalah 104—670 miliar rupiah. Data tersebut sudah mencakup biaya penggunaan motor, gaji dua pembalap, upah karyawan, ongkos perjalanan, penginapan serta katering, dan lain-lain.

Di MotoGP, struktur tim dibagi menjadi tim pabrikan dan tim satelit. Tim pabrikan adalah tim yang dinaungi langsung oleh perusahaan produsen motor, sementara tim satelit adalah tim yang menyewa motor dari tim pabrikan. Per musimnya, biaya sewa motor model terbaru berada di angka kurang lebih 60 miliar rupiah, sedangkan model yang lebih tua memiliki harga sewa kira-kira 30 miliar rupiah. Lalu, untuk tim pabrikan, tiap paket motor bernilai 60 miliar rupiah ke atas.

Berbicara gaji pembalap, angkanya sangat bervariasi. Dari yang terendah ditaksir 4 miliar rupiah untuk pembalap pemula belum berpengalaman, hingga maksimumnya diperkirakan di angka 300 miliar rupiah untuk pembalap tersohor seperti Valentino Rossi. Selain pembalap, tenaga kerja tim juga harus digaji. Biaya 30 miliar semusim merupakan bilangan yang masuk akal untuk upah para pekerja di tim medioker yang tidak buruk, tetapi tak melulu berprestasi.

Selanjutnya, yang perlu dipertimbangkan adalah ongkos perjalanan. Pada 2022, terdapat 20 pekan balap yang tersebar di 4 kontinen. Diperkirakan, tim beranggotakan 34 orang berpotensi memakan biaya hingga hampir 20 miliar rupiah per musim.

Menjaga staf tetap kenyang dengan penginapan yang nyaman selama pekan balap berlangsung merupakan kewajiban yang absolut bagi sebuah tim. Diperlukan biaya mencapai nyaris 15 miliar rupiah untuk mengakomodasi kebutuhan tersebut. Biaya itu sudah termasuk pelayanan pejabat tinggi, semisalnya dari perusahaan sponsor.

Yang terakhir, tim harus menyediakan dana dimulai dari hampir 1,5 miliar rupiah sebagai bentuk waspada. Dana tersebut baru akan digunakan ketika tim tengah berada pada situasi yang kurang sedap, di mana mereka membutuhkan dukungan finansial tambahan, contohnya ketika motor rusak karena kecelakaan. Pun, nilai 1,5 miliar rupiah itu merupakan angka yang sangat kecil karena penggantian mesin saja memerlukan biaya mencapai 7,4 miliar rupiah.

Baca Juga: Harga Mulai Rp7 Juta, Ribuan Paket Nonton MotoGP 2023 Sudah Terjual  

2. Formula 1 jadi yang termahal dengan biaya minimal sekitar 3 triliun rupiah

Perbandingan Biaya Balapan Tim per Musim di 3 Ajang BerbedaMax Verstappen dari Red Bull Racing melaju di Monako. (twitter.com/redbullracing)

Formula 1 disebut-sebut sebagai the pinnacle of motorsports alias puncak dari motorsport. F1 menyajikan tontonan penuh ketegangan melalui aksi salip-menyalip antara mobil-mobil dengan teknologi paling mengesankan di Bumi. Sebutan itu jelas tidak salah karena mobil F1 menerapkan teknologi termutakhir yang bernilai tinggi.

Sumber terpercaya yang dibangun khusus untuk membahas F1, Formulapedia, menerangkan bahwa harus dianggarkan dana sebanyak hampir 6 triliun rupiah untuk sebuah tim baru agar dapat berlaga di kejuaraan ini. Setengah dari total dana tersebut digunakan hanya untuk registrasi, sementara sisanya digunakan untuk operasional per musim. Tiga triliun biaya operasional tersebut menghimpun kebutuhan utama dan gaji dua pembalap serta personel tim.

Kebutuhan utama terdiri dari biaya pembelian mobil serta mesin, pengadaan tim insinyur, mekanik, begitu pula personel tim lainnya, dan akses ke fasilitas serta peralatan terbaik. Kebutuhan utama juga melibatkan biaya perjalanan dan akomodasi untuk seluruh pekan balap dalam semusim. Bujet minimal 2,1 triliun dimanfaatkan untuk memenuhi kepentingan ini.

Selanjutnya, gaji. Perihal pembalap, tokoh-tokoh top seperti Lewis Hamilton berharga nyaris 600 miliar rupiah per musim. Namun, ada juga pembalap-pembalap berbiaya murah, meski kualitasnya tak sebaik pembalap-pembalap berpengalaman. Tidak ada angka jelas untuk gaji seorang pembalap, tetapi ditaksir berada pada rentang puluhan hingga ratusan miliar rupiah.

Mengenai personel tim, lagi-lagi tidak ada angka yang jelas. Walau begitu, kita semua tahu bahwa tim yang baik memiliki manajemen yang baik. Kehadiran kepala tim, insinyur, dan personel pendukung lainnya merupakan rahasia umum dari kunci kesuksesan sebuah tim balap. Orang-orang di balik jabatan itu memperoleh penghasilan yang tinggi berkat pengalaman dan keahlian mereka, contohnya Toto Wolff, kepala tim Mercedes yang meraup kurang lebih 150 miliar rupiah hanya untuk semusim.

3. IndyCar membutuhkan biaya setidaknya sekitar 44 miliar rupiah

Perbandingan Biaya Balapan Tim per Musim di 3 Ajang Berbedapembalap INDYCAR asal Spanyol, Alex Palou (twitter.com/IndyCar)

Ketimbang dua kejuaraan motorsport sebelumnya, IndyCar menjadi yang paling "sepi penonton". Pada 2022, tercatat balapan IndyCar rata-rata dinikmati oleh 1,3 juta pemirsa, sementara Formula 1 di angka 70,3 juta pemirsa. Jika F1 berkompetisi mengarungi seluruh dunia, maka IndyCar hanya berkompetisi di Amerika Utara.

Mengutip FLOW RACERS, biasanya diperlukan modal mulai dari sekitar 44 miliar rupiah hingga yang tertinggi 150 miliar rupiah untuk sebuah tim membalap selama semusim di IndyCar. Modal tersebut nantinya digunakan untuk kebutuhan paling penting, yaitu paket mobil dan gaji para individu yang terlibat dalam tim. Hadir juga kebutuhan pendukung yang mencakup pembelian peralatan garasi serta perlengkapan keselamatan dan ongkos pengujian serta akomodasi berikut katering.

Pertama, kebutuhan terpenting. Berbeda dengan F1 atau MotoGP, sebuah tim IndyCar dapat menggunakan satu mobil saja tiap musim. Rentang harga mobil IndyCar antara hampir 30 miliar rupiah sampai tidak lebih dari 45 miliar rupiah. Tim bisa menganggarkan sekitar 1,8 miliar rupiah untuk memperoleh satu mesin mobil selama sebulan. Sekitar 3,3 miliar rupiah untuk dua mesin dalam jangka waktu yang sama. Suplai mesin ini diperoleh tim dari Chevrolet atau Honda.

Tim juga perlu menganggarkan sekitar 1,5 miliar rupiah per bulan untuk pasokan ban. Anggaran ini belum termasuk biaya bahan bakar yang juga besar. Di dalam kehidupan kita sehari-hari, harga bahan bakar berfluktuasi, pun begitu dengan harga bahan bakar mobil IndyCar.

Berkenaan gaji, ranah ini merupakan yang paling bervariasi. Tidak ada informasi pasti mengenai gaji yang diterima pembalap, tetapi diduga kuat nilainya adalah miliaran rupiah untuk pembalap pemula dan puluhan miliar rupiah untuk pembalap papan atas. Sedangkan, gaji personel tim per musim adalah puluhan hingga ratusan juta rupiah untuk personel penunjang tim, seperti operator alat pemadam kebakaran, sekitar 373 juta rupiah untuk ahli dongkrak, dan sekitar 1 miliar rupiah untuk pengganti ban mobil.

Lalu, ada kepala kru yang digaji seminimalnya 448 juta rupiah di tim kecil atau hingga lebih dari 2,2 miliar rupiah di tim penantang gelar juara. Manajer, direktur, insinyur, pelatih, staf humas, dan banyak individu lainnya juga perlu digaji. Totalnya tentu bisa mencapai miliaran hingga puluhan miliar rupiah.

Untuk urusan kebutuhan pendukung, kombinasi biaya peralatan garasi serta perlengkapan keselamatan dan ongkos pengujian serta akomodasi berikut katering sukses melahap dana tim sebesar miliaran rupiah. Ongkos pengujian, misalnya, berbiaya mulai dari puluhan juta rupiah hanya untuk sehari penggunaan. Tak lupa, tim harus siap keluar uang jika saja ada komponen yang perlu direparasi.

Perbandingan di atas menunjukkan jarak kebutuhan biaya yang signifikan antarkejuaraan. Biaya-biaya yang terangkum di artikel ini pun masih kasar dan sebagian besar hanya berupa perkiraan. Tidak ada parameter yang menentukan kategori pengeluaran spesifik. Dari sini bisa diketahui bahwa penting bagi seseorang untuk memiliki kestabilan finansial yang baik sebelum terjun ke kejuaraan-kejuaraan motorsport.

Baca Juga: Balap Mobil Formula Listrik 2023 XL Axiata Siapkan Jaringan 5G

Written by IRIZU Photo Writer Written by IRIZU

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Gagah N. Putra

Berita Terkini Lainnya