Yamaha Manjakan Fabio Quartararo dengan Rekrut Dua Teknisi Ducati

Fabio Quartararo mengakhiri sesi tes pramusim di Valencia, Spanyol (28/11/2023), di urutan ke-12. Ia mencatatkan waktu tercepat 1 menit 30,022 detik dari total 63 putaran yang ia lahap sepanjang hari. Torehan waktu tersebut ia raih pada putaran ke-59.

Dengan selisih waktu 0,769 detik dari Maverick Vinales yang berhasil mencatatkan waktu tercepat, Quartararo mengaku tak puas dengan hasil tersebut. Ia mengatakan bahwa ada beberapa hal positif yang mereka rasakan selama sesi tes pramusim, seperti aerodinamis. Kendati begitu, keterbatasan waktu tes membuat mereka belum mendapat setting terbaik untuk menutupi kekurangan yang ia rasakan dengan aerodinamis baru.

“Aku pikir kami membuat langkah positif di bidang aero. Tapi, hal itu mengubah keseimbangan motor. Waktu yang kami miliki tidak cukup untuk mencari setting terbaik. Meski begitu, aku masih berharap mendapat yang lebih, meski kita membuat banyak perubaham kami masih sangat jauh dari tim teratas,” kata Quartararo dikutip Crash.

Yamaha menyadari berbagai kekurangan yang mereka miliki sepanjang musim 2023. Hal ini membuat pabrikan berlogo garpu tala ini harus mengubah strategi. Pada Oktober lalu, Yamaha merekrut teknisi anyar dari tim Ducati.

Marco Nicotra adalah teknisi pertama yang dibawa oleh Yamaha pada October. Nicotra merupakan sosok yang bertanggungjawab untuk mengurus seluruh proyek aerodinamis motor Desmosedici GP milik Ducati. Kedatangannya pun disambut hangat dan sukacita oleh Yamaha.

Selain itu, Yamaha juga memboyong Massimo Bartolini dari tim Borgo Panigale. Ia merupakan orang kepercayaan Gigi Dall’lgna di Ducati Corse dan akan menjadi direktur teknis Yamaha pada MotoGP 2024. Kehilangan dua teknisi handal memang bukan pengalaman pertama bagi Ducati, sebelumnya, mereka telah kehilangan beberapa penggawa mereka di garasi, yakni Fabio Sterlacchini, Alberto Giribuola, dan Cristhian Pupulin, yang merapat ke tim KTM.

Alur kerja tim pabrikan Eropa sangat berbeda dengan pabrikan Jepang. Alur komunikasi ditengarai sebagai penyebab pengembangan pabrikan Jepang terhambat. Itulah mengapa Yamaha mulai berbenah dengan mendatangkan teknisi-teknisi yang berasal dari Eropa.

Hal ini diakui oleh Lin Jarvis selaku managing director Yamaha Racing. Yamaha mau tak mau harus berani merogoh kocek lebih dalam untuk kembali ke jalur kemenangan. Jarvis mengatakan bahwa mereka harus mengubah cara tim bekerja dengan mendatangkan teknisi-teknisi Eropa. 

Yamaha harus segera berbenah agar dapatkan hasil maksimal pada MotoGP 2024 mendatang. Strategi Yamaha mendatangkan teknisi baru dilakukan juga sebagai garansi mempertahankan Fabio Quartararo yang tak puas dengan performa motor Yamaha YZR-M1. Mampukah para teknisi Yamaha menjawab tantangan Fabio Quartararo dengan menyiapkan motor yang kompetitif musim depan?