10 Pemain yang Pernah Menjadi Player-Manager, Siapa Selain Rooney?

Eto'o diberikan jabatan interim pada 7 Desember 2015 menyusul dipecatnya pelatih Antalyaspor. Menurut BBC, Eto'o sukses membawa timnya memenangi 2 partai pertamanya, tetapi setelah itu kalah dua kali dan seri sekali. Antalyaspor kemudian menunjuk pelatih baru pada 6 Januari 2016 sehingga Eto'o kembali ke perannya semula sebagai pemain.

Tepatnya terjadi pada musim 2012/2013, musim terakhir Gattuso sebagai pemain. Sayangnya, hasil yang diraih Gattuso kala itu terbilang buruk. Ia memimpin Sion hanya dalam tiga pertandingan dengan hasil 2 kali seri dan 1 kali kalah seperti dilansir Transfermarkt.

Kompany mengakhiri kariernya sebagai pemain pada musim 2019/2020 di Anderlecht, klub Belgia yang merupakan klub pertamanya. Ia dipercaya menjadi player-manager kala itu, namun gagal membawa timnya menang dalam 4 partai yang ia pimpin sehingga perannya diganti menjadi pemain saja. Kini, Kompany sudah pensiun dan menjadi full time manager bagi Anderlecht.

Itu terjadi pada 1996, saat The Blues menunjuk Gullit yang kala itu sudah berusia 34 tahun menjadi pelatih sekaligus pemain. Hebatnya, Gullit berhasil membawa Chelsea juara Piala FA 1996/1997 sehingga ia pun lanjut memegang jabatan tersebut musim berikutnya. Namun, musim keduanya tak berjalan mulus hingga Gullit dipecat sekaligus pensiun sebagai pemain.

Vialli ditunjuk sebagai player-manager di pertengahan musim 1997/1998 menyusul dipecatnya Gullit. Ia memegang peran tersebut hingga musim berikutnya, lalu gantung sepatu untuk fokus sepenuhnya sebagai pelatih. Selama menjadi player-manager, Vialli membawa Chelsea memenangi Piala Liga, Piala Winners, dan Piala Super Eropa.

Kenny Dalglish adalah salah satu sosok yang paling sukses menjalankan peran sebagai player-manager. Ia menjabat peran tersebut selama 5 musim dari 1985 hingga 1990. Dilansir Goal, 3 gelar Liga Inggris berhasil ia raih dalam jabatan tersebut, plus 2 Piala FA dan 1 Piala Liga. Tak banyak nama yang bisa menandingi pencapaian Dalglish yang luar biasa tersebut.

Yang pertama adalah Swindon Town dan ia akhirnya hanya bermain 3 kali. Lalu, di Macclesfield Town ia bermain hanya satu kali sebelum pensiun sebagai pemain dan berfokus sebagai pelatih. Hasilnya adalah ia berhasil membawa klub tersebut lolos dari ancaman degradasi.

Davids gantung sepatu pada tahun 2010 setelah terakhir membela Crystal Palace. Namun, pada 2012 ia setuju untuk kembali bermain sekaligus menjadi pelatih bagi Barnet di League Two. Ia gagal meloloskan klub tersebut dari degradasi, namun salah satu hal terunik yang ia lakukan di Barnet adalah mengenakan nomor punggung 1 sebagai gelandang.

Robson langsung membawa Middlesbrough memenangi divisi Championship 1993/1994 sekaligus promosi ke Premier League. Ia pun dipercaya terus menangani Boro hingga musim 1996/1997, musim saat mereka kembali terdegradasi. Sebenarnya di musim itu Middlesbrough sukses melangkah ke final Piala FA dan Piala Liga, namun keduanya berakhir dengan kekalahan.

Rooney dipercaya menangani Derby County mulai 14 November 2020 dan memimpin Derby sebagai pemain sekaligus pelatih dalam 9 pertandingan. Hasilnya, Rooney membawa Derby menang 3 kali dan imbang 4 kali. Pada Januari 2021, Rooney resmi pensiun sebagai pemain untuk berfokus sepenuhnya menjadi pelatih Derby County.

Beberapa pemain yang menjabat sebagai player-manager memang berhasil meraih kesuksesan bahkan sejumlah gelar. Namun, banyak pula yang kesulitan hingga akhirnya gagal meraih hasil bagus. Di antara 10 nama di atas, menurutmu, siapa yang pencapaiannya paling hebat?