Kecelakaan tragis Diogo Jota terjadi di Spanyol karena ban pecah saat menyalip mobil lain.
Saudara Diogo Jota, Andre Silva, juga meninggal dalam kecelakaan tersebut, keduanya merupakan pesepak bola.
Jota meninggal dua pekan setelah menikah, meninggalkan istri dan tiga anak.
Jakarta, IDN Times - Duka menyelimuti Liverpool setelah striker andalannya, Diogo Jota, meninggal dunia. Jota wafat setelah mengalami kecelakaan pada Kamis dini hari (3/7/2025) di Spanyol.
Duka tak hanya dirasakan Liverpool, tapi juga Timnas Portugal. Tak heran, karena Jota tak cuma punya kualitas wahid di atas lapangan, tapi berkepribadian baik.
Berikut sejumlah fakta soal kecelakaan tragis Jota.
Melansir BBC, Jota mengalami kecelakaan di Zamora, Spanyol. Kecelakaan tragis ini terjadi kisaran pukul 00.30 WIB waktu setempat.
Guardia Civil Spanyol mengatakan Jota bersama adiknya, Andre Silva,mengendarai mobil sport, Lamborghini. Mobil tersebut hendak menyalip dari sisi kiri jalan.
Nahas, karena ban meledak saat menyalip, mobil Jota lepas kendali dan tersungkur ke sisi jalan hingga terbakar. Keterangan Guardia Civil, Jota dan Andre Silva meninggal di lokasi kejadian.
Duka paling mendalam dirasakan keluarga Diogo Jota. Sebab, kecelakaan ini terjadi dua pekan setelah Jota menikah dengan kekasihnya bulan lalu.
Jota menikah kurang lebih 10-14 hari sebelum kecelakaan terjadi. Jota dan pasangannya sudah memiliki tiga anak.
Duka mengalir dari berbagai arah. Wajar, karena Jota dikenal sebagai pria yang ramah, santun, dan berkepribadian baik.
Cristiano Ronaldo bahkan tak percaya dengan berita tersebut. Dalam unggahannya, Ronaldo merasa begitu kaget dengan kabar eks FC Porto itu meninggal secara mendadak.
Selain Ronaldo, seluruh rival Liverpool juga berduka. Manchester City bahkan melayangkan tribute dengan memajang foto Jota dan sahabatnya, Bernardo Silva, sedang berangkulan.
"Diogo Jota lebih dari sekadar pemain yang fantastis. Jota adalah orang yang luar biasa, dihormati oleh semua rekan setim dan lawannya. Dia seseorang yang sering menularkan kegembiraan," kata Presiden Federasi Sepak Bola Portugal (FPF), Pedro Proenca.