3 Hal yang Bikin Atletico Madrid Moncer Musim Ini

Atletico, terutama sejak dilatih Diego Simeone, menjadi tim yang kuat dari segi pertahanan. Pressing agresif, dipadukan dengan kerapatan jarak antarlini, jadi senjata Atletico menghadapi lawan-lawan mereka, baik di Spanyol maupun Eropa.

Berkat strategi itu, mereka mampu menembus partai final Liga Champions dalam dua kesempatan. Tak cuma itu, mereka juga menjadi kekuatan baru di Spanyol berkat permainan seperti ini. Khusus pada musim 2020/21, Simeone melakukan beberapa perubahan pertahanan.

Alih-alih tetap mempertahankan gaya serangan agresif yang cenderung menguras stamina, Atletico menerapkan serangan yang lebih efektif. Mereka hanya akan menekan secara agresif di titik-titik tertentu, terutama di sisi sayap.

Ketika lawan menguasai bola di lini belakang, para pemain Atletico akan menekan dengan cara menutup akses umpan pemain lawan. Baru ketika bola melaju ke sayap atau area sepertiga akhir, mereka akan mengintensifkan tekanan.

Cara ini membuat stamina pemain Atletico terjaga, dan mereka mampu menekan secara konstan selama 90 menit laga.

Selain memodifikasi cara bertahan, hal lain yang patut disoroti Atletico musim ini adalah cara mereka menyerang. Simeone melakukan hal yang terbilang revolusioner untuk klubnya. Mereka jadi lebih berani mendikte lawan.

Berbekal pemain dengan distribusi bola apik di lini tengah seperti Geoffrey Kondogbia, Marcos Llorente, dan Thomas Lemar, mereka mampu mendistribusikan bola dengan apik di lini tengah. Tidak hanya itu, Simeone juga berani mengubah skema seiring berjalannya laga.

Jika Atletico dulu identik dengan pakem dasar 4-4-2, kini mereka berani menerapkan pakem 3-4-3 atau 3-1-4-2. Dengan skema tiga bek ini, mereka lebih mudah mengatur aliran bola berkat keunggulan pemain di sektor tengah.

Belum lagi, para pemain sayap mereka macam Yannick Carrasco maupun Saul Niguez mampu menyajikan opsi melebar. Ketika bertahan, mereka tetap kembali pada pakem 4-4-2, dan kembali berubah menjadi skema tiga bek saat menyerang.

Kecairan perubahan skema ini membuat permainan Atletico makin sulit ditebak lawan. Mereka juga jadi lebih luwes dan tidak kaku, sehingga hal itu menjadi sebuah nilai plus tersendiri.

Satu lagi hal yang membuat Atletico menakutkan musim ini adalah kemampuan mereka beradaptasi dengan Luis Suarez. Kehadiran sosok asal Uruguay ini jadi napas baru buat Atletico di lini depan. Ia menjelma sosok penggedor ulung di lini pertahanan lawan.

Awalnya, Suarez memang sempat sulit beradaptasi. Namun berkat perubahan skema yang dilakukan Atletico, ia jadi memiliki banyak ruang berkreasi. Belum lagi, ia juga acap dibantu Angel Correa maupun Joao Felix di lini serang.

Hasilnya, Suarez mampu menorehkan 16 gol dari 26 laga yang sudah ia lalui bersama Atletico Madrid musim ini. Ia juga mampu membuktikan ketajamannya selepas pindah dari Barcelona belumlah pudar.