3 Pelatih Asing dalam Sejarah Timnas Inggris, Thomas Tuchel Terbaru
Tim Nasional Inggris menjadi salah satu negara di Eropa sering memakai jasa pelatih lokal. Kemudahan bahasa dan pemahaman taktik serta potensi pemain menjadi hal yang dianggap sebagai keuntungan. Terhitung, hingga 2025, hanya ada tiga pelatih asing yang pernah menangani The Three Lions.
Secara resmi diumumkan pada awal 2025, Thomas Tuchel menjadi pelatih asing ketiga yang diberi kepercayaan untuk mengarsiteki Timnas Inggris. Pengalamannya melatih beberapa klub top Eropa sejak debut sebagai manajer tim profesional pada 2009 diharapkan mampu mendongkrak prestasi The Three Lions, terutama untuk lolos ke Piala Dunia 2026 dan meraih gelar juara.
Termasuk Tuchel, berikut tiga pelatih asing dalam sejarah Timnas Inggris.
1. Sven-Goran Eriksson (Swedia) melatih Timnas Inggris selama 5,5 tahun pada 2001— 2006
Sven-Goran Eriksson menjadi pelatih asing pertama yang pernah menangani Timnas Inggris. Itu berlangsung selama 5,5 tahun pada 2001—2006. Statistik yang ia catatkan bersama The Three Lions juga cukup bagus. Dari total 66 pertandingan, ia meraih 39 kemenangan, 15 keimbangan, dan 12 kekalahan.
Eriksson adalah sosok yang membawa Inggris melaju hingga ke perempat final Piala Dunia 2006. Sayangnya, langkah The Three Lions terhenti oleh Portugal pada fase tersebut. Bertanding di Veltins-Arena, Jerman, Frank Lampard dan kolega takluk lewat adu penalti dengan skor 1-3. Tiga dari empat eksekutor The Three Lions gagal melaksanakan tugasnya dengan maksimal.
Piala Dunia 2006 sekaligus menjadi momen terakhir juru taktik asal Swedia tersebut menangani Timnas Inggris. Pada akhir Juli 2006, federasi memutuskan untuk mengakhiri kerja sama dengannya. Sepanjang karier kepelatihannya, Eriksson sendiri hanya meraih beberapa trofi bergengsi di level klub, termasuk Serie A Italia 1999/2000 bersama Lazio.
2. Fabio Capello (Italia) mengundurkan diri karena berselisih dengan federasi
Kegagalan untuk lolos ke Euro 2008 membuat Steve McClaren dipecat dari posisinya sebagai pelatih Timnas Inggris. Federasi kemudian menunjuk juru taktik asal Italia, Fabio Capello, untuk menggantikannya. Sebelumnya, Capello menangani beberapa klub top Eropa, yaitu AC Milan, Real Madrid, AS Roma, dan Juventus.
Torehan yang diraih The Three Lions bersama Capello cukup baik. Hingga Februari 2012, ia mengawal Timnas Inggris dalam 42 laga dengan hasil 28 menang, 8 imbang, dan 6 kalah. Sayangnya, Capello yang juga mengarsiteki Timnas Inggris di Piala Dunia 2010 hanya mampu membawa anak asuhnya melaju hingga ke babak 16 besar setelah disingkirkan Jerman.
Pada 8 Februari 2012, Capello resmi mengundurkan diri dari posisinya sebagai pelatih Timnas Inggris. Itu karena ia merasa federasi telah melangkahi wewenangnya sebagai pelatih dalam kasus pencopotan John Terry sebagai kapten tim. Beberapa bulan setelah berpisah dengan The Three Lions, Capello ditunjuk sebagai pelatih Timnas Rusia.
3. Thomas Tuchel (Jerman) telah meraih sederet trofi di level klub
Thomas Tuchel secara resmi diperkenalkan sebagai pelatih baru Timnas Inggris pada awal 2025. Disodori kontrak dengan durasi 18 bulan, ia mengisi posisi yang ditinggalkan Gareth Southgate. Ini sekaligus menjadi momen pertama kali bagi sosok asal Jerman tersebut menjabat sebagai pelatih sebuah tim nasional.
Sebelumnya, Tuchel memiliki pengalaman sebagai juru taktik beberapa klub top Eropa. Setelah sempat melatih di level junior pada 2000—2009, ia sepakat untuk menerima tawaran sebagai pelatih tim utama FSV Mainz pada awal musim 2009. Borussia Dortmund, Paris Saint-Germain, Chelsea, dan Bayern Munich kemudian menjadi klub-klub selanjutnya yang ia tangani.
Pria kelahiran 29 Agustus 1973 tersebut juga telah mengoleksi sederet trofi bergengsi sepanjang karier kepelatihannya. Kala menangani Chelsea, ia memenangi gelar juara Liga Champions Eropa sekaligus meraih penghargaan individu berupa pelatih klub terbaik dunia. Dirinya juga sempat mempersembahkan titel juara Bundesliga Jerman untuk Bayern Munich pada 2022/2023.
Thomas Tuchel untuk pertama kali mengawal Timnas Inggris dalam sebuah laga pada Maret 2025. The Three Lions bertemu Albania sebelum menghadapi Latvia. Dua laga tersebut merupakan bagian dari Kualifikasi Piala Dunia 2026.
