3 Pelatih Tertua yang Pernah Juara Europa League

Maurizio Sarri ditunjuk sebagai pelatih Chelsea pada musim panas 2018. Keputusan manajemen Chelsea memilihnya mendapat respons yang kurang positif dari sebagian besar media dan fans. Sebab, Sarri belum pernah meraih satu pun trofi dalam kariernya sebagai pelatih. Terlebih lagi, namanya juga kurang begitu populer di dunia sepak bola meski pernah menangani salah satu klub besar Serie A Italia, Napoli.

Sarri tentu mendapat tuntutan dari manajemen dan fans untuk meraih minimal satu trofi serta lolos ke Champions League pada musim berikutnya. Keraguan fans terhadap Sarri makin membesar setelah The Blues gagal menjuarai Piala Liga Inggris 2018/2019. Namun, Sarri akhirnya berhasil menuntaskan misinya meraih trofi dengan menjuarai Europa League.

Hebatnya lagi, Chelsea tidak terkalahkan dari fase grup sampai babak final. The Blues hanya meriah hasil seri dua kali ketika melawan Vidi FC pada babak grup dan Eintracht Frankfurt pada leg pertama semifinal. Ini merupakan gelar juara pertama bagi Sarri dalam kariernya sebagai pelatih. Ia juga berhasil mengukir rekor sebagia pelatih tertua yang menjuarai Europa League dengan usianya saat itu 60 tahun 5 bulan. Sayangnya, Sarri memilih hengkang dari Chelsea untuk bergabung dengan Juventus pada musim panas 2019.

Jose Luis Mendilibar mulai menangani Sevilla pada Maret 2023. Ia menggantikan Jorge Sampaoli yang dipecat menyusul hasil-hasil buruk yang dialami Sevilla pada 2022/2023. Mendilibar awalnya hanya diberi kontrak sampai akhir 2022/2023. Namun, ia melebihi ekspektasi manajemen dan fans Sevilla.

Mendilibar berhasil menjuarai Europa League dengan mengalahkan AS Roma dalam adu penalti. Ia berhasil mempertahankan tradisi Sevilla yang dikenal sebagai rajanya Europa League dengan koleksi tujuh gelar juara. Sama seperti Sarri, Mendilibar sukses meraih trofi pertama dalam kariernya dengan gelar juara Europa League. Ia juga mengalahkan rekor Sarri sebagai pelatih tertua yang meraih titel juara dengan usianya saat itu 62 tahun 3 bulan.

Gian Piero Gasperini berhasil menggulingkan banyak prediksi soal calon juara Europa League 2023/2024. Media dan fans banyak yang menjagokan klub-klub top seperti Liverpool, Bayer Leverkusen, AS Roma, dan AC Milan. Tidak banyak yang memperhitungkan Atalanta sebagai salah satu kandidat kuat juara.

Namun, Gasperini mampu menciptakan sejarah bersama Atalanta di Europa League 2023/2024. Mulai dari mengalahkan Liverpool pada babak perempat final sampai menyingkirkan Olympique Marseille pada laga semifinal. Meski begitu, Atalanta tidak diunggulkan dalam laga final melawan Bayer Leverkusen. Sebab, Leverkusen belum terkalahkan di semua kompetisi dan berstatus sebagai juara Bundesliga Jerman 2023/2024.

Gasperini bersama para pemain Atalanta lalu mampu mematahkan segala keraguan dengan memberikan kekalahan pertama bagi Leverkusen pada 2023/2024. La Dea bahkan berhasil menang telak dengan skor 3-0 dalam laga final yang berlangsung di Dublin Arena, Dublin, Irlandia, pada 22 Mei 2024. Torehan hattrick Ademola Lookman sukses membawa Atalanta meraih gelar juara pertama di kompetisi antarklub Eropa. Ini juga merupakan trofi pertama Gasperini dalam kariernya sebagai pelatih. Ia sukses memecahkan rekor sebagai pelatih tertua yang menjuarai Europa League dengan usia 66 tahun 5 bulan.

Pencapaian ketiga pelatih veteran di atas patut mendapat respek lebih dari publik sepak bola. Sebab, tidak mudah bagi mereka untuk meraih gelar juara pertama dalam kariernya. Tidak heran titel juara Europa League begitu spesial bagi ketiga pelatih veteran di atas.