Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Pemain Belanda yang Mencetak Brace di Semifinal UCL

ilustrasi trofi Liga Champions Eropa (UCL) (commons.wikimedia.org/FYI2023)
ilustrasi trofi Liga Champions Eropa (UCL) (commons.wikimedia.org/FYI2023)
Intinya sih...
  • Pemain Belanda mencetak brace penting di semifinal Liga Champions tanpa berposisi sebagai striker atau penyerang sayap.
  • Phillip Cocu mencetak brace saat PSV Eindhoven melawan AC Milan, Georginio Wijnaldum mencetak brace saat Liverpool melawan Barcelona, dan Denzel Dumfries mencetak brace saat Inter Milan melawan Barcelona.
  • Cocu gagal membawa PSV ke final, Wijnaldum menjadi kunci kesuksesan Liverpool menjuarai UCL 2018/2019.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Beberapa pemain Belanda mengukir catatan apik kala tampil di semifinal Liga Champions Eropa (UCL). Salah satunya mencetak 2 gol dalam 1 laga atau brace. Tercatat, ada tiga pemain Belanda yang menorehkan brace di semifinal UCL.

Uniknya, tidak ada satu pun dari mereka yang berposisi sebagai striker atau penyerang sayap. Justru, mereka rata-rata merupakan tipe pemain bertahan. Siapa saja ketiga pesepak bola asal Belanda tersebut? Berikut ulasannya.

1. Phillip Cocu menorehkan brace ke gawang AC Milan di semifinal UCL pada 2004/2005

Phillip Cocu berlaga di Liga Champions bersama dua klub berbeda, yaitu PSV Eindhoven dan Barcelona. Sebagai gelandang bertahan, catatan golnya terbilang impresif. Cocu mencetak 9 gol dan 7 assist dalam 79 pertandingan UCL bersama PSV dan Barcelona. Salah satu momen apiknya terjadi dalam laga AC Milan versus PSV Eindhoven pada leg kedua semifinal UCL pada 2004/2005. PSV menelan kekalahan 0-2 dari AC Milan pada leg pertama semifinal di San Siro pada 26 April 2005.

PSV kemudian berhasil menang 3-1 atas AC Milan pada leg kedua semifinal UCL di Philips Stadion pada 4 Mei 2005. Cocu mencetak brace pada menit ke-65 dan 90+2. Ia menciptakan rekor sebagai pemain Belanda pertama yang menorehkan brace di semifinal UCL. Sayangnya, hasil tersebut tidak cukup mengantarkan PSV melaju ke final. Sebab, PSV kalah gol tandang dari AC Milan meski agregat imbang 3-3.

2. Georginio Wijnaldum mencetak brace kontra Barcelona di semifinal UCL pada 2018/2019

Georginio Wijnaldum memiliki kenangan manis kala tampil di Liga Champions bersama Liverpool. Ia menjadi sosok penting di balik perjalanan The Reds menjuarai UCL pada 2018/2019. Wijnaldum menciptakan momen tersebut kala tampil menghadapi Barcelona pada leg kedua semifinal. Sebelumnya, Liverpool menelan kekalahan 0-3 dari Barcelona pada leg pertama semifinal di Camp Nou pada 1 Mei 2019. Liverpool wajib menang atas Barcelona dengan selisih empat gol pada leg kedua.

Namun, pelatih Liverpool ketika itu, Juergen Klopp, secara mengejutkan mencadangkan Wijnaldum saat melawan Barcelona pada leg kedua di Anfield pada 7 Mei 2019. Liverpool menutup babak pertama dengan keunggulan 1-0 atas Barcelona. The Reds butuh tiga gol lagi untuk melaju ke final. Wijnaldum kemudian masuk menggantikan Andy Robertson pada awal babak kedua. Keputusan tersebut membuahkan hasil positif usai Wijnaldum menorehkan brace pada menit ke-54 dan 56.

Liverpool akhirnya melaju ke final setelah Divock Origi mencetak gol keempat pada menit ke-79. Barcelona tidak mampu menorehkan gol balasan sehingga Liverpool unggul agregat 4-3. The Reds lalu mengalahkan Tottenham Hotspur dengan skor 2-0 di final dan memastikan gelar juara UCL pada 2018/2019.

3. Denzel Dumfries mencetak dua gol ke gawang Barcelona pada semifinal UCL 2024/2025

Denzel Dumfries bermain sebagai wing back kanan kala Inter Milan menghadapi Barcelona pada leg pertama semifinal Liga Champions pada 30 April 2025. Awalnya, ia diragukan tampil sejak menit pertama setelah baru sembuh dari cedera pangkal paha bawah. Namun, Dumfries dinyatakan fit dan dimainkan sejak menit pertama kala Inter Milan bertandang ke kandang Barcelona, stadion Olympic Lluis Companys, pada 30 April 2025.

Ia memberikan satu assist kepada gol Marcus Thuram saat laga baru berjalan 30 detik pada babak pertama. Dumfries kemudian mencetak gol spektakuler lewat tendangan akrobatik usai menerima umpan matang dari Francesco Acerbi pada menit ke-21. Sayangnya, keunggulan dua gol tersebut mampu disamakan Barcelona melalui Lamine Yamal dan Ferran Torres pada menit ke-24 dan 38. Dumfries kemudian mencetak gol keduanya lewat sundulan setelah memaksimalkan sepak pojok Hakan Calhanoglu pada menit ke-63. Akan tetapi, laga ini harus berakhir imbang 3-3 usai Barcelona mencetak gol ketiga lewat bunuh diri Yann Sommer pada menit ke-65.

Ketiga pemain Belanda tersebut mencetak brace penting bagi klubnya masing-masing di semifinal Liga Champions. Sayangnya, Cocu gagal membawa PSV melaju ke final setelah kalah gol tandang dengan agregat imbang 3-3. Torehan brace Wijnaldum menjadi kunci kesuksesan Liverpool melangkah ke final dan menjuarai UCL pada 2018/2019. Akankah saat Inter Milan menjamu Barcelona pada leg kedua semifinal UCL 2024/2025 Dumfries mampu menyamai pencapaian Wijnaldum atau berakhir seperti Cocu?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Audi Rahmantio
EditorAudi Rahmantio
Follow Us