Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Pemain Termuda yang Mencetak Gol di Semifinal UCL per Mei 2025

ilustrasi bola berlogo UCL (unsplash.com/benjaminlehman)
ilustrasi bola berlogo UCL (unsplash.com/benjaminlehman)

Bermain di semifinal Liga Champions Eropa (UCL) merupakan pengalaman berharga bagi kebanyakan pemain muda, terutama yang masih berusia remaja. Pasalnya, tidak banyak pelatih yang mengandalkan talenta muda berusia di bawah 20 tahun untuk tampil di pertandingan sebesar semifinal UCL. Meski begitu, sebagian pesepak bola muda berusia remaja mampu memaksimalkan kesempatan yang diberikan pelatih dengan berkontribusi bagi performa tim lewat mencetak gol.

Beberapa remaja berbakat itu bahkan mengukir rekor sebagai pencetak gol termuda dalam sejarah semifinal Liga Champions. Berikut lima pemain yang berhasil menorehkan catatan apik tersebut per Mei 2025.

1. Matthijs de Ligt mencetak gol ke gawang Tottenham kala berusia 19 tahun 269 hari

Matthijs de Ligt tidak hanya menjadi bek tengah andalan Ajax Amsterdam di Liga Champions pada 2018/2019. Pelatih Ajax kala itu, Erik ten Hag, memberikan kepercayaan lebih dengan memberikan ban kapten kepada sang pemain. De Ligt meresponnya dengan tampil apik dari fase grup sampai semifinal.

Ia mencetak 2 gol dalam 11 laga Liga Champions bersama Ajax pada 2018/2019. Gol pertama tercipta dalam kemenangan Ajax 2-1 atas Juventus pada leg kedua perempat final UCL 16 April 2019. De Ligt mencetak gol keduanya dalam kekalahan Ajax 2-3 dari Tottenham Hotspur pada leg kedua semifinal 8 Mei 2019. Ia ketika itu masih berusia 19 tahun 269 hari.

2. Nordin Wooter membobol gawang Panathinaikos ketika berusia 19 tahun 237 hari

Nordin Wooter merupakan penyerang sayap kanan jebolan akademi Ajax Amsterdam. Ia hanya bermain sebagai pemain cadangan kala Ajax menjuarai Liga Champions pada 1994/1995. Wooter baru bermain di UCL dalam kemenangan Ajax 1-0 atas Real Madrid pada laga pertama fase grup 1995/1996.

Ia mencetak gol debut di UCL kala tampil sebagai supersub pada leg kedua semifinal 17 April 1996. Wooter kala itu masuk menggantikan Sonny Silooy pada menit ke-74. Ia memastikan Ajax menang 3-0 atas Panathinaikos lewat golnya pada menit ke-86. Wooter ketika itu masih berusia 19 tahun 237 hari.

3. Obafemi Martins mencetak gol ke gawang AC Milan kala berusia 18 tahun 197 hari

Obafemi Martins pernah dianggap sebagia striker muda dengan potensi menjanjikan kala diorbitkan Inter Milan dari tim U-19 pada Desember 2022. Ia memiliki kecepatan, tendangan keras lewat kaki kirinya, dan naluri mencetak gol tajam. Martins melakoni debutnya di UCL kala Inter Milan imbang 0-0 menghadapi Barcelona pada 26 Februari 2003.

Ia menciptakan satu gol kala Inter Milan seri 1-1 kontra AC Milan pada leg kedua semifinal Liga Champions pada 13 Mei 2003. Martins kala itu masih berusia 18 tahun 197 hari. Secara keseluruhan, ia mencetak 49 gol dan 14 assist dalam 136 pertandingan di semua kompetisi bersama Inter Milan pada Desember 2002--Agustus 2006.

4. Kylian Mbappe menorehkan gol kontra Juventus saat berusia 18 tahun 140 hari

Kylian Mbappe menciptakan sensasi kala tampil memukau di Liga Champions bersama AS Monaco pada 2016/2017. Ia mencetak 6 gol dalam 9 laga UCL pada musim tersebut. Seluruh gol Mbappe tercipta di fase gugur.

Salah satunya kala AS Monaco takluk 1-2 dari Juventus pada leg kedua semifinal UCL 9 Mei 2017. Mbappe mencetak satu gol di laga tersebut. Ia ketika itu masih berusia 18 tahun 140 hari.

5. Lamine Yamal mencetak gol fantastis kontra Inter Milan kala berusia 17 tahun 291 hari

Lamine Yamal tidak henti-hentinya menciptakan rekor bersama Barcelona. Terbaru, ia melampaui Mbappe kala menorehkan satu gol di leg pertama semifinal UCL antara Barcelona dengan Inter Milan yang berakhir imbang 3-3. Yamal menjadi pencetak gol termuda dalam sejarah semifinal UCL. Ia ketika itu masih berusia 17 tahun 291 hari.

Hebatnya lagi, ia menorehkan gol tersebut dengan cara spektakuler. Yamal mendribel bola dari sayap kanan lalu menusuk ke kotak penalti dengan melewati dua pemain Inter Milan. Ia kemudian langsung melepaskan tendangan melengkung yang membentur mistar kiri gawang dan bola memantul masuk ke gawang. Yamal membuat tiga pemain bertahan dan kiper Inter Milan mati langkah kala menorehkan gol tersebut.

Meski menciptakan rekor dengan mencetak gol di semifinal Liga Champions, kelima pemain di atas mengalami nasib beragam dalam kariernya. De Ligt, Mbappe, dan Yamal secara konsisten menjadi andalan di klub-klub besar Eropa. Sementara itu, Wooter hanya membela klub-klub medioker macam Real Zaragoza, Watford, dan SC Braga. Di sisi lain, Martins sempat bersinar bersama Newcaslte United, tetapi kariernya meredup kala pindah ke VfL Wolfsburg pada Juli 2009.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Atqo Sy
EditorAtqo Sy
Follow Us