3 Pemain Leicester City yang Dilepas Gratis pada Musim Panas 2024

04 Agu 2024, 14:14 WIB

Marc Albrighton (lcfc.com)

Leicester City berbenah jelang bergulirnya musim baru 2024/2025. Ini ditunjukkan dengan aktifnya klub di bursa transfer musim panas 2024. Manajemen tak hanya merekrut pemain baru, tetapi juga melepas sejumlah nama dengan tidak memperpanjang kontraknya yang habis.

Hengkangnya para pemain ini juga berdasarkan kebutuhan taktik. Adanya pelatih baru menjadi faktor lain mengapa mereka tidak diperpanjang kontraknya oleh Leicester. Selain itu, ada juga yang meninggalkan klub sebab memang ingin menjajal tantangan baru.

Menariknya, para pemain yang dilepas ini merupakan sosok senior di dalam skuad. Terdapat tiga pemain yang meninggalkan Leicester City secara bebas transfer pada musim panas 2024. Siapa saja mereka? Simak informasi lengkapnya di bawah ini.

1. Kelechi Iheanacho menjajal tantangan baru dengan bergabung ke Sevilla

Kelechi Iheanacho (sevillafc.es)

Kelechi Iheanacho mengakhiri kariernya bersama Leicester setelah 7 tahun bersama. Sejak bergabung dari Manchester City pada musim panas 2017 lalu, pemain asal Nigeria ini menjadi andalan. Ia merupakan tumpuan lini serangan The Foxes di berbagai ajang.

Penampilannya bersama Leicester konsisten dengan catatan 232 pertandingan. Dari jumlah penampilan tersebut, Iheanacho juga tampil produktif dengan kontribusi 61 gol dan torehan 34 assist. Selama kariernya di King Power Stadium, ia mampu mempersembahkan Piala FA dan Community Shield, serta membantu tim menjuarai EFL Championship 2023/2024.

Setelah kontraknya habis bersama Leicester, Iheanacho menjajal tantangan baru di Spanyol. Pemain berusia 27 tahun ini merapat ke Sevilla. Ia menandatangani kontrak berdurasi 2 tahun. Ini akan membuatnya berada di Ramon Sanchez Pizjuan Stadium hingga 2026 mendatang.

2. Marc Albrighton meninggalkan Leicester City setelah berkarier selama sedekade

Marc Albrighton (lcfc.com)

Leicester melepas sosok pemain senior dalam diri Marc Albrighton. Ia sudah memperkuat The Foxes sejak 2014 lalu. Ia merupakan pemain yang ikut merasakan jatuh bangun klub ketika bermain di EFL Championship dan Premier League dalam waktu satu dekade.

Albrighton memainkan peranan vital di sisi sayap permainan Leicester. Ia turun berlaga di posisi gelandang sayap dengan 313 pertandingan di berbagai kompetisi. Pemain asal Inggris ini juga tampil produktif dengan gelontoran 19 gol dan 48 assist.

Selama berkarier di Leicester, Albrighton mampu menghadirkan sejumlah prestasi bersejarah bagi klub. Ia ikut berperan krusial saat tim meraih gelar juara Premier League pada 2015/2016 lalu. Ia juga turut membantu tim merengkuh Piala FA dan Community Shield.

3. Dennis Praet tidak diperpanjang usai perannya terpinggirkan

Dennis Praet (instagram.com/lcfc)

Leicester memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak Dennis Praet pada musim panas 2024. Ini tidak terlepas dari perannya yang mulai terpinggirkan di sektor gelandang sentral. Secara perlahan, ia tergantikan dengan para pemain lain yang lebih mumpuni.

Praet sejatinya menjadi andalan ketika bergabung pada 2019 lalu. Namun, ia kemudian dipinjamkan ke Torino pada 2021/2022. Setelah itu, ia kesulitan mendapatkan tempat utama di lini tengah tim. Ia tergeser dari perannya sebagai gelandang sentral.

Pemain berpaspor Belgia ini total membela Leicester selama 4 tahun. Praet telah mencatatkan 103 penampilan di berbagai ajang. Dari jumlah penampilannya tersebut, ia menyumbang 9 gol dan 7 assist. Ia turut membantu tim menjuarai Piala FA dan Championship.

Tiga nama di atas dilepas untuk membuka ruang bagi para pemain lain. Meski sejatinya menjadi andalan, keputusan Leicester tidak memperpanjangnya juga terkait kebutuhan taktik. Walaupun mereka sosok berpengalaman, kepergiannya tidak terhindarkan demi merombak skuad untuk bermain kompetitif pada musim baru mendatang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.