Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Pemain U-18 yang Mencetak Gol pada Fase Gugur UCL sebelum Nwaneri

ilustrasi bola berlogo UCL (unsplash.com/JanoschDiggelmann)

Ethan Nwaneri mencatatkan namanya dalam sejarah Liga Champions setelah mencetak gol pada babak 16 besar. Wonderkid Arsenal tersebut menjadi pemain keempat yang berhasil mencetak gol di fase gugur sebelum berusia 18 tahun, tepatnya 17 tahun 348 hari. Gol tersebut ia cetak saat Arsenal menghadapi PSV Eindhoven di markas sang juara Eredivisie 2023/2024, Rabu (5/3/2025).

Nwaneri mencetak gol setelah menerima umpan dari Myles Lewis-Skelly, sesama jebolan akademi Arsenal. Sepanjang musim 2024/2025, Nwaneri sudah mencetak 8 gol dan 1 assist di berbagai ajang bersama Arsenal. Sebelum Nwaneri, ada tiga pemain U-18 lain yang telah lebih dulu mencetak gol pada fase gugur Liga Champions.

Siapa sajakah mereka?

1. Bojan Krkic (17 tahun 217 hari) kini bekerja sebagai koordinator sepak bola di Barcelona

Bojan Krkic memecahkan rekor sebagai pencetak gol termuda di babak gugur Liga Champions pada tahun 2008. Saat itu, pemain muda Barcelona tersebut berusia 17 tahun 217 hari ketika mencetak gol kemenangan melawan Schalke. Gol tersebut menjadi penentu kemenangan Barcelona dengan skor 1-0 di leg pertama perempat final (2/4/2008).

Bojan memulai kariernya dengan gemilang di Barcelona, mencetak 12 gol di musim pertamanya. Namun, ia tidak pernah berhasil menjadi pemain inti di tim utama meski meraih banyak gelar. Setelah meninggalkan Barcelona, Bojan bermain untuk beberapa klub top Eropa sebelum pensiun di Vissel Kobe pada usia 32 tahun.

Saat ini, Bojan kembali ke Barcelona sebagai koordinator sepak bola. Ia fokus pada pengembangan pemain muda di akademi La Masia. Pengalamannya sebagai mantan wonderkid Blaugrana, membuatnya memahami kesulitan yang dihadapi generasi baru.

2. Jude Bellingham (17 tahun 289 hari) mencetak gol saat masih berseragam Borussia Dortmund

Jude Bellingham menjadi pemain kedua termuda yang mencetak gol pada fase gugur Liga Champions. Pada usia 17 tahun 289 hari, Bellingham mencetak gol saat Borussia Dortmund menghadapi Manchester City pada perempat final Liga Champions 2020/2021 (15/4/2021). Meski Dortmund kalah 1-2, performa Bellingham mulai menarik perhatian dunia sepak bola dunia.

Saat itu, Bellingham bergabung dengan Dortmund dari Birmingham City sebagai perekrutan remaja termahal. Ia dengan cepat menyesuaikan diri dan menjadi pemain kunci bagi tim Bundesliga tersebut. Setelah tampil luar biasa di Jerman, Real Madrid memboyongnya dengan biaya transfer 100 juta poundsterling atau Rp2 triliun.

Di Real Madrid, Bellingham terus berkembang menjadi salah satu gelandang terbaik dunia. Pada musim 2024/2025, ia sudah mencetak 11 gol dan 11 assist dalam 35 pertandingan di semua kompetisi. Jika terus konsisten, Bellingham berpotensi menjadi kandidat kuat peraih Ballon d'Or pada tahun-tahun mendatang.

3. Jamal Musiala (17 tahun 363 hari) mengemas 230 penampilan bersama Bayern Munchen

Jamal Musiala mencetak gol di babak gugur Liga Champions saat berusia 17 tahun 363 hari. Pemain muda Bayern Munchen itu mencetak gol dalam kemenangan 4-1 melawan Lazio di babak 16 besar musim 2020/2021 (24/2/2021). Musiala mulai dipercaya menjadi pemain reguler setelah debutnya yang impresif itu.

Musiala mengawali karier sepak bolanya di akademi Chelsea sebelum pindah ke Bayern Munchen pada tahun 2019. Ia berkembang pesat dan menjadi salah satu penyerang sayap muda berbahaya di Eropa. Pada musim ini saja, ia telah mencetak 16 gol dan 7 assist dalam 34 pertandingan di semua kompetisi.

Pemain Timnas Jerman tersebut kini menjadi andalan utama Bayern Munchen. Dengan lebih dari 200 penampilan bersama Bayern, Musiala kini menjadi salah satu pemain muda terbaik di Bundesliga dan dunia. Menarik melihat perkembangan Musiala bersama Die Roten, apakah bisa terus berkembang atau hanya jalan di tempat.

Ethan Nwaneri menunjukkan potensi besar sebagai bintang masa depan Arsenal. Golnya melawan PSV menjadi bukti bahwa ia siap bersaing di level tertinggi bersama The Gunners. Duetnya dengan Myles Lewis-Skelly juga membuka peluang bagi generasi muda Arsenal lainnya untuk tampil lebih percaya diri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhamad Luthfi Maruf
EditorMuhamad Luthfi Maruf
Follow Us