Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Tim dalam Sejarah EPL dengan Poin Paling Minim per Pekan 30

ilustrasi premier league (IDN Times/Mardya Shakti)

English Premier League (EPL) 2024/2025 telah mencapai pekan ke-30. Sayangnya, mimpi Southampton untuk bisa lepas dari degradasi tampaknya sudah sirna. Sejauh ini, mereka masih menjadi juru kunci dengan sepuluh poin. 

Perolehan sepuluh poin Southampton hingga pekan ke-30 EPL 2024/2025 sekaligus membuat mereka masuk sebuah daftar memalukan. Sepanjang sejarah kompetisi ini, hanya ada 3 tim yang cuma mampu mengoleksi 10 angka ketika musim sudah menginjak pekan ke-30. Termasuk Southampton, berikut nama-nama ketiga tim tersebut.

1. Idealisme Russell Martin membunuh peluang Southampton bertahan di EPL 2024/2025

Southampton bermain di Premier League 2024/2025 sebagai salah satu tim promosi. Mereka naik kasta usai memenangi play-off Championship 2023/2024 dengan mengalahkan Leeds United (1-0). Russell Martin menjadi pelatih yang berjasa atas kesuksesan ini.

Selain membawa Southampton promosi, pria asli Inggris kelahiran 1986 itu mengundang decak kagum karena mampu membuat mereka fasih dalam memainkan gaya bermain era modern, yaitu membangun serangan dari belakang. Martin pun memilih untuk memperagakan cara serupa di EPL 2024/2025. Sayangnya, idealismenya tersebut terbentur dengan realita.

Kualitas tim-tim di EPL jelas berada jauh di atas mereka yang ada di Championship. Kesalahan sekecil apa pun yang dibuat para pemain Southampton ketika mengalirkan bola dari bawah lebih bisa dieksploitasi. Dampaknya, mereka berulang kali melakukan blunder. Hasilnya, Southampton menelan 7 kekalahan dan 1 keimbangan dalam 8 laga perdana EPL 2024/2025.

Meski sudah begitu terlihat tidak membuahkan hasil, Martin justru tetap bersikeras untuk memainkan cara yang sama. Kesabaran manajemen pun akhirnya habis pada 22 Desember 2024. Mereka resmi memecat Martin usai tim dibantai Tottenham Hotspur dengan skor 0-5. Ivan Juric dipilih untuk menggantikan Martin. Namun, akibat kerusakan yang sudah begitu parah, pelatih asal Kroasia tersebut tidak bisa memberikan dampak signifikan.

Hingga pekan ke-30, Southampton baru meraih 10 poin dari hasil 2 kemenangan, 4 keimbangan, dan 24 kekalahan. Dua kemenangan yang dibuat Southampton terjadi saat melawan Everton (1-0) pada 2 November 2024 dan Ipswich Town (2-1) pada 1 Februari 2025. Sementara, empat poin dari keimbangan tercipta ketika bertemu Ipswich Town (1-1) pada 21 September 2024), Brighton & Hove Albion (1-1) pada 29 November 2024, Fulham (0-0) pada 22 Desember 2024), dan Crystal Palace (1-1) pada 2 April 2025.

2. Derby County mengakhiri EPL 2007/2008 dengan sebelas poin

Sebelum Southampton, Derby County menjadi tim yang hanya bisa meraih sepuluh poin ketika EPL telah mencapai pekan ke-30. Itu terjadi pada 2007/2008 yang sekaligus menjadi musim terakhir mereka bermain di EPL hingga saat ini. Seperti Southampton, saat itu Derby County juga berstatus sebagai tim promosi. Mereka menempati posisi ketiga di Championship 2006/2007.

Tim berjuluk The Rams ini sebetulnya memulai EPL 2007/2008 dengan cukup baik. Pada partai pembuka, mereka yang saat itu dilatih Billy Davies berhasil menahan imbang Portsmouth dengan skor 2-2. Pada musim EPL sebelumnya, Portsmouth berada di posisi sembilan.

Dalam 9 pertandingan selanjutnya, Derby County meraup 5 poin tambahan dari hasil 1 kemenangan, 2 keimbangan, dan 6 kekalahan. Mulai pekan sebelas, barulah Derby County mengalami periode terburuknya. Mereka menelan empat kekalahan beruntun yang berujung dengan pemecatan Davies. 

Setelah itu, Paul Jewell ditunjuk sebagai pelatih pengganti. Namun, sosok yang sebelumnya menukangi Wigan Athletic itu gagal mempersembahkan kemenangan hingga akhir musim. Jewell hanya bisa meraih 5 keimbangan dan 19 kekalahan. Ketika musim memasuki pekan ke-30, Derby County hanya memiliki sepuluh poin. Jewell menambah 1 angka dalam 8 pertandingan terakhir. Derby County pun terdegradasi sebagai juru kunci.

3. Sunderland juga terdegradasi di EPL 2005/2006 sebagai juru kunci

Tim pertama yang hanya bisa meraih sepuluh poin ketika EPL telah menuntaskan pekan ke-30 adalah Sunderland. Mereka merasakannya pada 2005/2006. Saat itu, The Black Cats sebetulnya bermain di EPL 2005/2006 dengan status cukup terhormat. Mereka merupakan juara Championship 2004/2005.

Tim yang saat itu dilatih Mick McCarthy tersebut menelan kekalahan dalam lima pertandingan pertama. Namun, setelah itu, mereka menunjukkan sinyal yang positif. Sunderland tidak terkalahkan dalam tiga pertandingan beruntun. Mereka menang atas Middlesbrough dengan skor 2-0 dan menahan imbang West Bromwich Albion serta West Ham United dengan skor 1-1.

Sayangnya, Sunderland gagal melanjutkan tren apik tersebut. Mereka malah menelan sembilan kekalahan beruntun. Pada pekan 19--28, mereka hanya bisa menambah 5 poin dari hasil 1 kemenangan, 1 keimbangan, dan 10 kekalahan. McCarthy yang sudah memimpin tim mulai 2003 akhirnya dipecat. Ia digantikan Kevin Ball yang saat itu merupakan pelatih tim akademi.

Hingga pekan ke-30, tidak ada poin yang diraih Sunderland. Dengan begitu, mereka tetap mengoleksi sepuluh angka. Dalam 8 pertandingan terakhir, Sunderland hanya mampu meraih 5 poin tambahan. Seperti Derby County, mereka terdegradasi ke Championship di posisi terbawah.

Hingga pekan ke-30 EPL 2024/2025, Southampton tertinggal 19 poin dari Wolverhampton Wanderers yang untuk sementara menghuni peringkat 17 sebagai batas terakhir lolos dari jeratan turun kasta. Derby County dan Sunderland sudah membuktikan tim yang hanya bisa meraih sepuluh poin hingga pekan ke-30 tidak pernah selamat dari degradasi. Akankah Southampton mengikuti mereka atau justru bisa menciptakan keajaiban?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Gagah N. Putra
EditorGagah N. Putra
Follow Us