4 Manajer Aktif Terlama yang Menangani Sebuah Klub Premier League

Juergen Klopp ditunjuk sebagai manajer Liverpool pada Oktober 2015. Musim perdananya tidak cukup meyakinkan, setelah The Reds finis di urutan kedelapan English Premier League. Namun, filosofi bermain yang ia terapkan menciptakan Liverpool dengan gaya berbeda. Mereka memainkan sepak bola atraktif dan menyerang total, yang disebut teknik gegenpressing.

Kesabaran fans dan manajemen Liverpool lantas berbuah manis pada 2018/2019 dengan menjuarai Liga Champions Eropa. Magis Klopp berlanjut pada musim berikutnya dengan menjuarai EPL. Itu adalah trofi EPL pertama The Reds dalam 30 tahun terakhir. 

Kini, era keemasan Juergen Klopp dan Liverpool segera berakhir. Namun, ia berpeluang menutup kariernya di Anfield dengan sangat manis. Saat ini, The Reds berpeluang meraih quadruple.

Hingga 2023/2024 berakhir nanti, masa bakti Juergen Klopp di Liverpool genap berusia 9 tahun. Hal ini menjadikannya manajer terlama di EPL saat ini. Sepanjang kariernya itu, Klopp telah mempersembahkan sembilan gelar bergengsi dan berpotensi bertambah di pengujung kariernya di Liverpool.

Sejak diakuisisi Sheikh Mansour pada 2008, Manchester City bertransformasi menjadi klub papan atas Eropa. Lewat gelontoran dana besar, The Cityzens sukses menguasai English Premier League. Namun, ambisi terbesar sang pemilik adalah menjuarai Liga Champions Eropa.

Demi mewujudkan impian tersebut, Pep Guardiola dihadirkan pada musim panas 2016. Lewat tangan dinginnya, Manchester City mendominasi EPL dengan menjadi juara 5 kali dalam 6 tahun terakhir. Ambisi besar klub pun terwujud pada 2022/2023 saat mengawinkan gelar Liga Champions, EPL, dan Piala FA.

Kini, Pep Guardiola sudah melatih The Cityzens selama 7 tahun 6 bulan. Sebanyak 16 trofi bergengsi sudah ia persembahkan bagi klub. Koleksi gelar tersebut masih berpotensi bertambah. Pasalnya, kontraknya baru akan berakhir pada musim panas 2025.

Thomas Frank telah menangani Brentford sejak Oktober 2018, ketika masih bermain di divisi Championship. Ia kemudian menciptakan sejarah dengan membawa The Bees promosi ke English Premier League pada 2020/2021 lewat jalur play-off. Itu adalah kali pertama mereka naik kasta ke level tertinggi sepak bola Inggris.

Tak seperti klub promosi lainnya, Brentford berhasil bertahan di EPL 2 tahun berikutnya. Posisi terbaik mereka diraih dengan finis di urutan kesembilan pada 2022/2023. Thomas Frank sendiri telah melatih Brentford selama 5 tahun dan 3 bulan.

Kontraknya baru akan berakhir pada 2027 mendatang. Manajer asal Denmark ini telah menjalani 96 laga EPL bersama Brentford. Ia menorehkan 34 kemenangan, 25 imbang, dan 37 kekalahan.

Sejak menjuarai English Premier League pada 2003/2004, Arsenal secara perlahan tersingkir dari persaingan meraih gelar. Era Arsene Wenger kemudian digantikan Unai Emery pada musim panas 2018. Namun, pencapaian Arsenal tak kunjung membaik. Harapan lantas muncul saat eks kapten Arsenal, Mikel Arteta, ditunjuk sebagai manajer pada Desember 2019.

Ia bahkan langsung mempersembahkan gelar juara Piala FA pada musim perdananya. Meski begitu, fans Arsenal harus bersabar dengan proses yang dibangun sang manajer. Kesabaran itu sedikit terbayarkan, ketika Arsenal finis sebagai runner-up pada 2022/2023. The Gunners pun kembali tampil di Liga Champions Eropa setelah absen selama 6 musim.

Peluang juara EPL kini hadir pada 2023/2024. Mikel Arteta memiliki skuad muda dengan potensi besar untuk jadi juara. Jika ambisi ini terwujud, maka juara EPL akan menjadi kado terbaik dalam karier kepelatihannya. Kontraknya sendiri akan berakhir pada musim panas 2025 dan usia kepelatihannya telah menginjak angka 4 tahun dan 1 bulan.

Premier League akan kehilangan salah satu manajer terbaiknya, Juergen Klopp. Publik kini menanti siapa yang akan menjadi suksesornya di Liverpool. Beberapa laporan menyebutkan nama-nama top, seperti Xabi Alonso, Zinedine Zidane, dan Hansi Flick. Jika salah satunya terkonfirmasi, maka EPL bakal kembali diwarnai manajer top dunia.