Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Tim yang Mampu Mencetak Dua Digit Gol di Kualifikasi Euro

Kylian Mbappe (depan) mencetak hattrick melawan Gibraltar. (fff.fr)

Timnas Prancis sukses meraih kemenangan besar 14-0 atas Timnas Gibraltar dalam laga kualifikasi Euro 2024 pada 18 November 2023. Sebanyak delapan pemain tercatat sebagai pencetak gol dalam tersebut. Kylian Mbappe menjadi man of the match dengan torehan hattrick dan satu assist dalam pertandingan ini. Prancis sudah memastikan lolos ke putaran final Euro 2024.

Pencapaian ini sangat luar biasa bagi Timnas Prancis. Pasalnya, mereka kini mencatat rekor sebagai tim yang meraih kemenangan dengan skor terbesar dalam sejarah kualifikasi Euro. Tidak banyak tim yang mampu mencetak dua digit gol dalam satu pertandingan di kualifikasi Euro. Hanya empat tim ini saja yang berhasil melakukannya.

1. Belanda menghajar San Marino dengan sebelas gol

Wesley Sneijder (kanan) mencetak gol ke gawang San Marino. (uefa.com)

Timnas Belanda membantai Timnas San Marino dengan skor 11-0 dalam kualifikasi Euro 2012 gameweek 9 pada 3 September 2011. Robin van Persie mencetak empat gol dalam pertandingan ini. Sementara itu, Wesley Sneijder, John Heitinga, Dirk Kuyt, Klass Jan Huntelaar, dan Georginio Wijnaldum turut menyumbang gol dalam laga tersebut.

Ini merupakan kemenangan terbesar dalam sejarah Timnas Belanda di kualifikasi Euro. De Oranje juga berhasil menjaga rekor kemenangan 100 persen sepanjang kualifikasi Euro 2012. Sayangnya, mereka tidak mampu berbicara banyak dalam putaran final Euro 2012 Polandia-Ukraina. Pasalnya, mereka tersingkir dari babak grup sebagai juru kunci grup B.

2. Spanyol menghajar Malta dengan 12 gol

Timnas Spanyol bantai Malta 12-1. (rfef.es)

Timnas Spanyol berhasil meraih kemenangan terbesar dalam sejarah mereka saat membantai Malta 12-1 dalam laga kualifikasi Euro 1984. Kedua tim sempat bermain imbang pada 15 menit pertama di babak pertama. Spanyol unggul terlebih dahulu, kemudian Malta sempat membalas.

Akan tetapi, La Furia Roja menggila setelah gol balasan tersebut. Santilana dan Poli Rincón sukses mencetak quattrick dalam pertandingan ini. Sementara itu, Antonio Maceda, Manu Sarabia, dan Juan Señor turut menyumbang gol pada babak kedua.

3. Jerman juga berhasil mencukur San Marino dengan 13 gol tanpa balas

Lukas Podolski mencetak hattrick ke gawang San Marino. (dfb.de)

Sebelum Timnas Belanda membantai Timnas San Marino, Timnas Jerman terlebih dahulu mengalahkan mereka dengan dua digit gol di kualifikasi Euro 2008. Der Panzer bahkan mampu menang 13-0 di kandang San Marino pada Juni 2007. Pencapaian ini menjadi rekor kemenangan Jerman terbesar dalam laga tandang.

Lukas Podolski berhasil mencetak quattrick dalam pertandingan tersebut. Sementara itu, Bastian Schweinsteiger, Miroslav Klose, dan Thomas Hitzlsperger mampu menorehkan dua gol serta Manuel Friedrich dan Bernd Schneider masing-masing menyumbang satu gol. Der Panzer akhirnya berhasil menembus babak final Euro 2008. Sayangnya, mereka kalah 1-0 atas Timnas Spanyol.

4. Prancis dua kali membantai lawan-lawannya dengan dua digit gol

Kylian Mbappe (depan) mencetak hattrick melawan Gibraltar. (fff.fr)

Timnas Prancis menjadi satu-satunya keseblasan yang mampu mengalahkan lawan-lawannya dengan dua digit gol sebanyak dua kali di kualifikasi Euro. Prancis pernah membantai Azerbaijan dengan skor 10-0 dalam pertandingan kualifikasi Euro 1996 pada September 1995. Tercatat delapan pemain turut menyumbang gol dalam pertandingan tersebut.

Prancis kembali meraih menang besar atas lawannya dengan dua digit gol ketika menang 14-0 atas Gibraltar dalam pertandingan kualifikasi Euro 2024 pada 18 November 2023. Hasil positif ini berhasil menjaga rekor 100 persen kemenangan Les Blues selama kualifikasi Euro 2024. Ini juga menjadi kemenangan terbesar dalam sejarah kualifikasi Euro dan Timnas Prancis.

Empat tim di atas menunjukkan dominasinya terhadap lawan-lawannya dengan meraih kemenangan besar itu. Namun, mereka gagal meraih gelar juara di putaran final Euro meskipun menang besar di laga kualifikasi. Ini membuktikan tampil fantastis sepanjang laga kualifikasi bukan berarti mampu menjadi kampiun turnamen di putaran final.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Audi Rahmantio
EditorAudi Rahmantio
Follow Us