Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan AS Roma Bisa Jadi Calon Serius Scudetto Musim 2021/2022

potret kemenangan AS Roma atas Salernitana (twitter.com/ASRomaEN)

Musim ini AS Roma hadir dengan motivasi besar setelah menunjuk pelatih berpengalaman, Jose Mourinho. Eks Inter Milan itu langsung memberikan dampak signifikan dengan meraih dua kemenangan di laga awal Serie A. Tidak tanggung-tanggung, Gialorossi tampil garang dengan mencetak 7 gol dalam dua laga tersebut.

Performa impresif ini pun memunculkan asa yang sudah lama dirindukan fans, Scudetto. Terakhir kali AS Roma jadi juara hampir terjadia dua dekade lalu. Kini harapan itu muncul kembali di bawah tangan dingin Mourinho. Berikut ini 5 alasan jika AS Roma bakal jadi pesaing serius peraih Scudetto musim ini.

1. Faktor Jose Mourinho

Jose Mourinho (romapress.net)

Kehadiran Jose Mourinho jelas menjadi faktor pembeda performa AS Roma musim ini. Dia adalah sosok berpengalaman dan bermental juara, yang telah malang melintang di berbagai liga top Eropa. Serie A sendiri bukan kompetisi asing bagi pelatih asal Portugal itu. Dia sempat menorehkan tinta emas bersama Inter Milan dengan persembahan treble winner.

Jose Mourinho sendiri memiliki catatan impresif atas tiap tim yang dia tangani, yaitu selalu memberikan gelar. Nihil gelar hanya terjadi ketika dia menangani Tottenham Hotspurs. Meski demikian, Spurs dia bawa sampai ke final Piala Liga sebelum akhirnya ia dipecat. Hal ini pun memberikan optimisme baru bagi AS Roma untuk meraih gelar di musim ini.

2. Strategi transfer yang efektif

Tammy Abraham (asroma.com)

Musim ini AS Roma kehilangan beberapa pemain andalannya seperti Edin Dzeko dan Pedro yang hengkang ke Inter Milan dan Lazio. Namun Mourinho berhasil mendapatkan pengganti yang sepadan, dan memberikan nuansa baru di lini serang AS Roma. Mereka adalah striker muda Tammy Abraham dan Eldor Shomurodov. 

Tidak hanya itu, Roma juga mendatangkan kiper berpengalaman Rui Patricio sebagai pilihan utama. Hingga pekan kedua, para pemain baru langsung memberikan kontribusi signifikan. Tammy Abraham telah mencetak 2 assist dan 1 gol, begitu juga Eldor Shomurodov yang mencetak 1 gol. Total AS Roma sendiri mendatangkan 6 pemain baru untuk berbagai posisi.

3. Deretan pemain non-striker yang bisa menjadi mesin gol

potret kemenangan AS Roma atas Salernitana (twitter.com/ASRomaEN)

Faktor lain yang membuat AS Roma musim ini sangat berbahaya adalah ketajaman para gelandangnya. Gialorossi tidak hanya megandalkan striker mereka sebagai mesin gol. Tujuh gol yang tercipta di dua laga, 6 diantaranya lahir dari gelandang dan winger. Jordan Veretout jadi top skorer klub dengan 3 gol,  diikuti Lorenzo Pellegrini dengan dua gol dan sebiji gol oleh Henrikh Mkhitaryan.

Striker utama, Tammy Abraham sendiri sudah mencetak gol debutnya ketika melawan Salernitana. Sebelumnya, eks Chelsea itu sendiri sudah mencatatkan 2 assist di laga pembuka saat AS Roma mengalahkan Fiorentina dengan skor 3-1.

4. Kedalaman skuat yang mumpuni dan muda

potret para pemain AS Roma pasca laga (twitter.com/ASRomaEN)

Skuat AS Roma mungkin tidak bertabur bintang seperti milik Juventus atau Inter Milan, namun mereka memiliki kedalaman skuat yang cukup mumpuni. Deretan pemain pelapis mereka diisi oleh pemain-pemain potensial dan berpengalaman seperti Stephan El-Sharaawy, Borja Mayoral, Marash Kumbulla dan Javier Pastore.

Sementara itu skuat utama sangat seimbang lewat gabungan pemain senior dan pemain muda penuh talenta. Rui Patricio, Henrikh Mkhitaryan menjadi pemain senior yang berusia di atas 30 tahun, sedangkan sisanya rata-rata berusia 25 tahun. Sejak laga uji coba, kombinasi ini telah melahirkan permainan yang menyerang, impresif dan juga kuat dalam bertahan.

5. Sedang membangun proyek jangka panjang, AS Roma tampil tanpa beban

skuat AS Roma pasca laga (asroma.com)

Hadirnya Jose Mourinho bukan untuk memberikan dampak instan bagi AS Roma, melainkan membangun proyek jangka panjang. Inilah yang membuat sang pelatih memilih AS Roma sebagai klub barunya. Hal ini tampak pada strategi transfer. Mourinho lebih memilih mendatangkan pemain-pemain muda potensial seperti Matias Vina, Roger Ibanez, Bryan Reynolds dan Tammy Abraham yang berusia di bawah 24 tahun.

Di sisi lain, AS Roma juga mengandalkan pemain muda top seperti Nicola Zaniolo, Bryan Cristante dan Lorenzo Pellegrini, yang sudah cukup  berpengalaman. Target mereka musim ini bukanlah jadi juara. Meski begitu, ini menjadi hal positif karena mereka bisa tampil lepas tanpa beban. Proyek ini mirip dengan apa yang dilakukan AC Milan musim lalu, dimana mereka finis sebagai runner up.

Musim ini Serie A berpotensi menghadirkan persaingan yang sangat ketat. Inter Milan, AC Milan dan Juventus menjadi unggulan, namun kehadiran AS Roma era Jose Mourinho siap menjadi batu sandungan yang mengejutkan. Dengan skuat yang mereka miliki saat ini, potensi juara bukan hal yang tak mungkin. Setuju?
 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ganjar Firmansyah
EditorGanjar Firmansyah
Follow Us