5 Fakta Menarik Dybala, Pemain Terbaik Juventus Bulan Oktober

Paulo Dybala memiliki dua nama panggilan yang sangat menarik yaitu 'La Joya' yang berarti 'Permata' dan 'El pibe de la pensión' yang jika diterjemahkan menjadi 'Anak yang menciptakan pensiun'. Dia mendapat julukan "El pibe de la pension" setelah kematian ayahnya yang memaksanya untuk keluar dari rumahnya dan pindah ke wisma Cordoba.

Sementara julukan yang kedua agak terlalu rumit, yang pertama diberikan pada striker Juventus oleh wartawan Argentina bernama Marcos Villalobo. Selama tahun-tahun awal Dybala, Villalobo hadir dalam sebuah pertandingan di mana Dybala semakin menunjukkan kemajuannya dan Villabo terpesona dengan anak muda yang ia beri nama 'La Joya', karena menurutnya striker itu seperti berlian kasar. Julukan itu selanjutnya diadopsi oleh para penggemar dan rekan-rekannya.

Mantan tim Dybala dan transfer termahal dunia, Paul Pogba, memiliki nama panggilan yang berbeda untuk mantan bintang Palermo. Gelandang Manchester United tersebut biasa memanggil Dybala Square R2 yaitu tombol pada kontroler playstation yang memungkinkan seseorang untuk berputar dan menembak.

La Joya memiliki pilihan untuk memilih antara tiga negara untuk diwakili di panggung internasional yaitu Argentina, Polandia dan Italia. Kakek Dybala adalah orang Polandia dan harus melarikan diri dari negara tersebut selama Perang Dunia II sebelum ia menetap di Argentina.

Dybala juga memiliki kesempatan untuk mewakili Gli Azzurri karena keluarganya juga memiliki garis keturunan dari neneknya. Nenek Dybala, Da Messa, berasal dari Provinsi Naples dan dia juga memperoleh kewarganegaraan Italia. Namun, Dybala memilih untuk mewakili Argentina karena ia merasa Argentina dan selalu bermimpi untuk mewakili La Albiceleste.

Dybala berasal dari Argentina, sebuah negara yang dikenal dengan pemain-pemain hebat dan Dybala memiliki idolanya sendiri dalam sepak bola. Namun, agak mengejutkan, panutannya bukan Diego Maradona atau Lionel Messi melainkan legenda Italia, Andrea Pirlo.

Dalam film dokumenternya, berjudul 'La Joya', Dybala mengungkapkan bahwa Pirlo adalah pesepakbola favoritnya dan juga merupakan panutannya. Namun, Pirlo bukan satu-satunya pesepakbola yang memengaruhi striker Juventus tersebut, karena ‘La Joya’ mengklaim bahwa ia juga mengidolakan gelandang legendaris asal Argentina, Juan Roman Riquelme, bersama dengan legenda Barcelona dan Brasil, Ronaldinho.

Dybala merayakan golnya dengan dua cara. Yang pertama, perayaan Messiesque dengan dua jari menunjuk ke arah langit yang merupakan caranya mendedikasikan golnya kepada almarhum ayahnya Adolfo Dybala yang kalah dalam pertempuran melawan kanker Pankreas ketika Dybala masih muda. Namun, ini adalah perayaan keduanya yang telah menarik perhatian dunia, 'Dybala Mask'.

Ketika dia melakukan Dybala Mask, dia menutupi wajahnya di bawah hidung dengan tangannya yang mirip dengan topeng. Menurut Dybala, selebrasi tersebut sangat sederhana yang menunjuk pada topeng seorang gladiator yang saat berjuang terkadang harus memakai topeng prajurit untuk menjadi lebih kuat, tanpa kehilangan senyum dan kebaikan.

Lionel Messi dikeluarkan dalam beberapa detik setelah debutnya dengan La Albiceleste pada tahun 2005, tetapi hampir 11 tahun kemudian Paulo Dybala menghadapi situasi yang sama. Dalam kualifikasi Piala Dunia 2018 melawan Uruguay, Dybala membuat debutnya untuk negaranya dengan dikeluarkan menjelang akhir babak pertama.

Dybala yang saat itu berusia 22 tahun meneteskan air mata dan tidak bisa dihibur saat dia berjalan dengan susah payah di luar lapangan. Diperlukan kata-kata yang menenangkan dari Messi untuk membantu Dybala.

Mengenai insiden tersebut, Messi mengatakan pada Dybala untuk tenang bahwa hal-hal seperti itu bisa saja terjadi dan itu bukan murni kesalahan Dybala tetapi wasit. Dybala dan Messi telah berbincang-bincang saat pelatihan tentang bagaimana Dybala akan bermain tergantung di mana Messi diposisikan.