5 Gelandang Terakhir yang Pernah Memenangkan Ballon d'Or

Luis Figo dikenal sebagai sosok yang berani kala memutuskan meninggalkan Barcelona dan bergabung dengan Real Madrid pada musim panas 2000. Fans La Blaugrana makin kesal ketika Figo ditetapkan sebagai pemenang Ballon d'Or 2000. Sebab, sang pemain sebenarnya tampil fantastis bersama Barcelona pada 1999/2000. 

Figo menorehkan 14 gol dan 16 assist dalam 51 pertandingan di semua kompetisi. Akan tetapi, ia menerima penghargaan Ballon d'Or dengan status pemain Real Madrid. Alhasil, Figo makin dikecam publik Barcelona sampai terjadi insiden pelemparan kepala babi saat El Clasico di LaLiga Spanyol 2000/2001.

Pavel Nedved merupakan gelandang terbaik Republik Ceko yang kariernya bersinar di Serie A Italia. Ia membangun reputasinya itu kala membela Lazio pada 1996--2001. Nedved menorehkan 51 gol dan 29 assist dalam 208 pertandingan di semua kompetisi.

Puncak kariernya terjadi kala berseragam Juventus pada 2001--2009. Nedved mencapai performa terbaiknya kala mencetak 14 gol dan 11 assist dari 46 penampilannya di semua kompetisi. Ia meraih prestasi tertinggi dalam kariernya ketika keluar sebagai pemenang Ballon d'Or 2003.

Riccardo Kaka memulai perjalanan kariernya di Eropa ketika membela AC Milan pada 2003--2009. Ia mengalami perkembangan pesat sebagai gelandang serang utama I Rossoneri dalam formasi cemara 4-3-2-1. Kaka mencapai puncak kariernya bersama AC Milan pada 2006/2007.

Ia mencetak 18 gol dan 11 assist dalam 48 pertandingan di semua kompetisi bersama AC Milan. Kaka berhasil mengangkat prestasi I Rossoneri yang tersangkut skandal calciopoli dengan menjuarai Liga Champions Eropa 2006/2007. Performa apiknya itu membuatnya terpilih sebagai pemenang Ballon d'Or 2006. Ia menjadi pemain terakhir yang meraih penghargaan tersebut sebelum Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi mendominasi selama 1 dekade pada 2007--2017.

Luka Modric tampil fantastis bersama Real Madrid pada 2017/2018 dan Timnas Kroasia di Piala Dunia 2018. Ia memang hanya menciptakan 2 gol dan 8 assist dalam 43 pertandingan di semua kompetisi bersama Real Madrid pada 2017/2018. Akan tetapi, kehadirannya sebagai gelandang kreatif dan pengatur serangan berdampak besar bagi pencapaian Real Madrid yang menjuarai Liga Champions Eropa pada musim tersebut.

Selain itu, Modric berperan penting dalam perjalanan Timnas Kroasia mencapai final Piala Dunia 2018. Ia menorehkan 2 gol dan 1 assist dalam 7 penampilannya di sana. Alhasil, Modric terpilih sebagai pemenang Ballon d'Or 2018. Ia sukses mematahkan dominasi Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.

Rodri memasuki fase terbaik dalam kariernya ketika memutuskan bergabung dengan Manchester City pada musim panas 2019. Gelandang asal Spanyol itu mampu mengangkat performa The Citizens yang menjuarai Piala Dunia Antarklub 2023 dan English Premier League (EPL) 2023/2024. Ia menorehkan 9 gol dan 14 assist dalam 50 pertandingan di semua kompetisi pada musim tersebut.

Rodri juga berperan penting kala Timnas Spanyol meraih titel juara Euro 2024. Ia mendapat penghargaan sebagai pemain terbaik turnamen berkat performa konsistennya sebagai gelandang bertahan nomor 6 La Furia Roja. Rodri sukses memenangkan Ballon d'Or 2024 berkat penampilan apiknya itu. Ia menjadi pemain Manchester City pertama yang meraih anugerah tersebut.

Kelima gelandang di atas layak disebut sebagai legenda sepak bola. Sebab, memenangkan Ballon d'Or bukan perkara mudah bagi pemain yang berposisi sebagai gelandang. Rodri bahkan menjadi gelandang bertahan nomor 6 pertama yang memenangkan penghargaan ini. Para pemain tengah, seperti Figo, Nedved, Modric, dan Kaka merupakan gelandang kreatif yang bertipe lebih menyerang.