5 Hal Menarik Saat Italia Bekuk Wales di Grup A Piala Eropa 2020 

Roberto Mancini melakukan sebanyak delapan pergantian di skuad mereka saat melawan Wales dari laga sebelumnya. Dia memilih untuk mengistirahatkan pemain kunci, termasuk tiga pemain depan. Meskipun demikian, Azzurri tetap tampil meyakinkan dan meraih kemenangan.

Marco Verratti tampil untuk pertama kali setelah cedera dan tampil dinamis di lini tengah. Andrea Belotti dan Federico Chiesa juga tampil impresif dengan energi mereka di lini depan.

Sementara Pessina dari Atalanta mencetak gol pada debut pertamanya di Piala Eropa. Hal ini menunjukkan bahwa Italia adalah salah satu pesaing teratas untuk menjuarai Piala Eropa 2020.

Skuad Italia mungkin tampak asing dalam pertandingan ini, tetapi ada salah satu wajah baru yang menjadi kunci kemenangan mereka atas Wales. Pemain Paris Saint-Germain, Marco Verratti, adalah orang yang mengendalikan jalannya pertandingan ini.

Melihatnya bermain, sulit untuk menerima fakta bahwa dia tidak bermain satu menit pun karena cedera lutut sejak Mei lalu. Kini, dia sangat nyaman dengan bola dan memiliki pemahaman yang baik dengan hampir semua rekan satu timnya.

Dia menandai kembalinya ke lapangan dengan assist cerdas dari tendangan bebas. Verratti juga sangat efektif dari permainan terbuka, menciptakan empat umpan kunci, dan menyelesaikan 93% umpannya.

Wales berusaha untuk menahan Italia yang kreatif dan sebagian besar peluang mereka datang dari sepak pojok dan tendangan bebas. Jelas bahwa anak asuh Rob Page perlu melakukan sesuatu untuk menguasai permainan.

Tapi mereka menerima beberapa keputusan keras dari ofisial pertandingan. Ethan Ampadu dikartu merah pada menit ke-55 karena melakukan pelanggaran terhadap Federico Bernardeschi.

Bek Chelsea itu melakukan tekel telat ke Bernardeschi. Sang wasit, Ovidiu Hațegan tidak segan-segan memberi kartu merah kepada pemain berusia 20 tahun itu setelah sempat mengecek VAR. Dengan kalahnya jumlah pemain, untuk mengamankan satu poin dari pertandingan ini semakin sulit. 

Italia sudah memastikan tempat di babak 16 dan mereka mengokohkan posisi puncak grup dengan kemenangan atas Wales. Kemenangan ini juga memiliki arti khusus bagi tuan rumah.

Gli Azzurri mampu menyamai rekor tak terkalahkan terpanjang mereka dari 30 pertandingan. Italia sangat dominan dalam pertandingan penyisihan grup dan mencetak tujuh gol tanpa kebobolan satu pun.

Rekor 30 pertandingan tanpa kekalahan sebelumnya terjadi antara November 1935 dan Juli 1939. Roberto Mancini mencapai hasil yang sama dalam tiga tahun. Mengingat performa luar biasa mereka, sangat mungkin Italia menciptakan sejarah di babak 16 besar. 

Italia tampil luar biasa dalam pertandingan penyisihan grup dan memenangkan ketiganya dengan mudah. Gli Azzurri juga tidak kebobolan satu gol pun di babak penyisihan grup dan itu memperpanjang rekor mereka menjadi 11 pertandingan dengan clean sheet.

Mancini telah bekerja luar biasa setelah tidak lolos ke Piala Dunia 2018. Italia telah menjadi kekuatan yang harus diperhitungkan oleh negara-negara lain. Banyak yang menganggap Italia sebagai penantang tak serius untuk gelaran kali ini. Tetapi mereka telah menjadi tim terbaik dalam kompetisi sejauh ini. 

Mungkin tak ada yang ingin bertemu dengan Italia di babak 16 nanti. Italia menjadi tim sempurna di semua lini dengan pelatih yang tepat. Bagaimana pendapat kalian?