5 Kekalahan Terburuk Pep Guardiola sepanjang Karier Kepelatihannya

Pep Guardiola memulai karier profesional sebagai manajer pada Juli 2008 bersama Barcelona. Sejak itu dia langsung memberikan dampak instan dengan deretan gelar bergengsi. Begitu juga ketika menangani Bayern Munchen dan saat ini bersama Manchester City.
Dia sudah meraih 31 trofi bergengsi, termasuk 2 trofi Liga Champions, 3 Premier League, dan 3 gelar LaLiga. Di antara kecemerlangan kariernya, terdapat juga setitik noda, di mana klubnya menelan kekalahan terburuk. Berikut ulasannya.
1. Bayern Munchen vs. Real Madrid (0-4)
Bayern Munchen menjamu Real Madrid pada leg kedua babak semifinal Liga Champions musim 2012/2013. Tak disangka ini justru menjadi mimpi buruk Pep Guardiola selama menangani Die Bavarian. Bayern Munchen dibungkam dengan skor telak 0-4 di hadapan fansnya sendiri.
Sergio Ramos dan Cristiano Ronaldo jadi pahlawan kemenangan dengan masing-masing mencetak brace. Selama menangani Bayern Munchen, semifinal menjadi pencapaian terbaik Pep Guardiola. Pada laga ini Bayern Munchen tersingkir dengan agregat 5-0, sedangkan Real Madrid pada akhirnya menjadi juara.
2. Barcelona vs. Manchester City (4-0)
Musim perdana Pep Guardiola di Manchester City tidak berjalan mulus. Dia hanya membawa City finis di peringkat ketiga pada akhir musim dan tersingkir di babak 16 besar Liga Champions. Satu laga menarik tak kalah mencoreng awal kariernya di Manchester City.
Musim itu anak asuh Pep Guardiola tergabung dengan Barcelona di fase grup Liga Champions. Kedua tim saling bersua pada laga pertama dan Barcelona membantai City 4-0 lewat hattrick Lionel Messi dan satu gol Neymar. Itu menjadi kekalahan terburuk Guardiola ketika menangani klub asal Manchester tersebut.
3. Manchester City vs. Leicester City (2-5)
Manchester City berhasil mengakhiri musim 2020/2021 sebagai juara Premier League. Mereka unggul mutlak dengan selisih 12 poin dari Manchester United di urutan kedua. Meski begitu, anak asuh Pep Guardiola mengawali musim tersebut dengan sebuah aib.
Pada pekan ketiga, secara mengejutkan, mereka dipermalukan Leicester City dengan skor 2-5 di Etihad Stadium. Jamie Vardy menjadi momok menakutkan pada laga itu dengan mencetak hattrick. Ini menjadi kekalahan terburuk Pep Guardiola sepanjang menangani Manchester City.
4. Everton vs. Manchester City (4-0)
Musim 2016/2017 benar-benar menjadi awal karier yang sulit bagi Pep Guardiola. Kekalahan teburuk lainnya datang ketika Manchester City tersungkur dengan skor 4-0 dari Everton. The Toffies kala itu merupakan klub kuda hitam yang dihuni mesin gol mematikan, Romelu Lukaku.
Dia bahkan menjadi runner up top skor Premier League dengan 25 gol. Everton pada akhirnya finis di peringkat ke-7, sedangkan Manchester City berada di urutan ke-3. Kekalahan ini menjadi yang terburuk kedua bagi The Cityzens era Guardiola di Premier League.
5. Wolfsburg vs. Bayern Munchen (4-1)
Kekalahan terburuk Pep Guardiola di Bundesliga terjadi pada Januari 2015 kala Bayern Munchen melawan pesaing terkuatnya musim tersebut, Wolfsburg. Die Bavarian harus menyerah dengan skor telak 4-1.
Pada laga itu Kevin De Bruyne mencetak brace dan satu assist untuk Wolfsburg. Menariknya pemain asal Belgia itu hengkang ke Manchester City pada musim panas 2015 dan Pep Guardiola menyusul tahun berikutnya.
Kualitas seorang Pep Guardiola sudah diakui dunia. Deretan prestasi bergengsi sudah dia raih di level klub. Bahkan, dia pun pernah dianugerahi sebagai Pelatih Terbaik Dunia sebanyak dua kali. Meski demikian, tidak ada pelatih yang sempurna, termasuk Guardiola. Kekalahan telak di atas menjadi salah satu buktinya.