Barcelona punya reputasi mentereng sebagai salah satu klub besar di Spanyol. Meski dalam beberapa musim terakhir La Blaugrana mengalami penurunan performa dan masalah internal, popularitas mereka tak berkurang.
Dari musim ke musim, Barcelona selalu mengandalkan pemain-pemain jempolan. Begitu pun di pos kiper. Ada beberapa kiper top yang pernah membela La Blaugrana, khususnya dalam sedekade terakhir.
Pertama kali bergabung dengan skuad La Blaugrana pada 2008, Jose Pinto menjadi pelapis Victor Valdes. Ia memang lebih banyak berkutat dengan bangku cadangan Barca. Meski bukan kiper utama, Pinto tetap meninggalkan memori indah bersama klub Catalan itu.
Jose Pinto tampil 89 kali dengan koleksi 37 clean sheet di semua kompetisi. Catatan yang cukup menjanjikan mengingat statusnya yang cuma kiper pelapis.
Kiper asal Spanyol itu membela Barcelona hingga akhir musim 2013/2014 lantaran kontraknya berakhir. Usai berpisah, Pinto memilih gantung sepatu.
Sosoknya dikenal sebagai salah satu kiper legendaris yang pernah dimiliki Barcelona. Berstatus sebagai lulusan La Masia, Victor Valdes selangkah lebih maju dalam mengamankan pos kiper utama La Blaugrana.
Ia dipromosikan ke tim senior pada 2002 silam. Sejak itu, kiper yang kini berusia 40 tahun itu menjelma jadi kepingan penting di balik kejayaan Barcelona era 2000-an.
Valdes nyaris tak tersentuh di sektor penjaga gawang La Blaugrana dengan koleksi 535 penampilan di semua kompetisi. Sayangnya, ia sepakat untuk berpisah pada akhir musim 2013/2014.
Bak bumi dan langit, apa yang dilalui Jordi Masip malah tak berkesan selaku jebolan akademi La Masia. Namanya mulai menghiasi skuad utama Barcelona pada 2014. Namun, tidak bisa menembus peran kiper utama.
Masip diplot menjadi kiper ketiga setelah Claudio Bravo dan Marc-Andre ter Stegen. Tak heran bila ia jarang dimainkan.
Jordi Masip membela Barcelona hingga akhir musim 2016/2017. Alih-alih bisa tampil dalam banyak pertandingan, ia hanya menorehkan empat penampilan bersama La Blaugrana.
Selepas kontraknya berakhir pada musim panas 2017, Masip memutuskan untuk angkat kaki. Ia pergi ke Real Valladolid sebagai klub barunya.
Barcelona kepincut dengan aksi Claudio Bravo di Piala Dunia 2014. Pada akhirnya, La Blaugrana sukses memboyong kiper Chile itu dari Real Sociedad.
Bravo diproyeksikan mengisi kekosongan di pos kiper Barca. Saat itu pos kiper kosong karena ditinggal Victor Valdes dan Jose Pinto dalam satu bursa transfer yang sama.
Perekrutan Bravo terbukti berhasil. Ia tampil solid di bawah mistar gawang La Blaugrana dengan koleksi 43 clean sheet dari 74 penampilan.
Bravo juga menjadi aktor utama kesuksesan Barca meraih treble winners pada 2014/2015. Sayangnya, ia hanya bertahan dua musim dan hengkang ke Manchester City.
Sepeninggal Claudio Bravo, tersisa Marc-Andre ter Stegen sebagai kiper di tim utama. Barcelona bergerak cepat menemukan kiper baru.
Pemain yang sukses direkrut Barca saat itu adalah Jasper Cillessen. Ia digaet dari Ajax dan diharapkan mampu menjadi kompetitor sepadan bagi ter Stegen.
Kenyataan yang terjadi justru tak sesuai ekspektasi. Cillessen kesulitan tampil reguler. Selama 3 musim, ia hanya mampu tampil 32 kali di berbagai kompetisi.
Tak mau terus-terusan jadi cadangan, Cillessen lantas pindah ke Valencia melalui kesepakatan barter. Valencia mendapatkan sang kiper sementara Barca mendapatkan Neto.
Barcelona masih mengandalkan Marc-Andre ter Stegen di bawah mistar gawang hingga saat ini. Dengan usianya yang sudah beranjak kepala tiga, akankah La Blaugrana bisa menemukan pengganti ideal dari kiper Jerman tersebut?