Real Madrid adalah salah satu klub besar di dunia. Kesuksesan sudah menjadi bagian tak terpisahkan dalam sejarah mereka. Los Blancos pun hampir selalu meraih gelar juara tiap musim, tak peduli siapa pelatihnya.
Kebanyakan pelatih yang pernah menangani Real Madrid memang sukses meraih trofi bersama mereka. Namun, ada pula beberapa yang gagal. Inilah lima pelatih terakhir yang gagal memenangi trofi saat membesut Real Madrid.
Real Madrid sempat mengalami puasa trofi selama 2 musim pada 2004–2006. Ada empat pelatih yang menangani Los Blancos selama periode tersebut, tetapi semuanya gagal memberikan gelar. Salah satunya Juan Ramon Lopez Caro, pelatih yang sebelumnya membesut tim reserve Real Madrid.
Lopez Caro ditunjuk sebagai pelatih Real Madrid pada pertengahan musim 2005/2006. Ia menggantikan Vanderlei Luxemburgo yang dipecat. Bersama Lopez Caro, performa Real Madrid sempat membaik. Namun, mereka tetap mengakhiri musim tanpa trofi.
Di LaLiga, Real Madrid finis sebagai runner-up. Los Blancos juga terhenti pada babak 16 besar Liga Champions Eropa dan semifinal Copa del Rey. Lopez Caro pun tidak lanjut menangani Real Madrid pada musim berikutnya.
Real Madrid kembali gagal meraih trofi bersama pelatih asal Spanyol pada 2008/2009. Pelatih tersebut adalah Juande Ramos. Ia merupakan pelatih berpengalaman yang pernah membawa Sevilla juara Piala UEFA dua kali beruntun.
Ramos mulai membesut Real Madrid pada paruh musim 2008/2009. Pada awalnya, Ramos sukses membawa Real Madrid mengamuk di LaLiga. Dalam 18 laga beruntun, Los Blancos menang 17 kali dan bermain imbang 1 kali.
Sayangnya, Real Madrid justru keok dalam lima laga terakhir LaLiga. Harapan juara yang tadinya masih ada pun sirna. Mereka juga gagal melaju jauh di Liga Champions dan Copa del Rey. Jabatan Ramos sebagai pelatih Real Madrid pun tidak diperpanjang.
Pelatih yang ditunjuk menggantikan Juande Ramos adalah Manuel Pellegrini. Pelatih asal Chile itu memimpin Real Madrid pada 2009/2010. Tak seperti beberapa pelatih sebelumnya, Pellegrini diberi kesempatan membesut Los Blancos hingga semusim penuh.
Di bawah Pellegrini, Real Madrid sempat bersaing ketat dengan Barcelona di LaLiga. Namun, mereka kalah superior dari Barca yang ditangani Pep Guardiola. Karena gagal pula di Liga Champions dan Copa del Rey, Real Madrid pun mengakhiri musim 2009/2010 tanpa trofi.
Berikutnya, ada Rafael Benitez, yang ditunjuk jadi pelatih Real Madrid pada awal 2015/2016. Los Blancos sebenarnya tampil cukup apik pada paruh pertama musim tersebut. Mereka sempat memimpin klasemen LaLiga serta mencapai fase knockout Liga Champions sebagai juara grup.
Sayangnya, posisi Real Madrid di LaLiga merosot ke peringkat ketiga pada paruh musim. Benitez pun dipecat dan digantikan Zinedine Zidane. Real Madrid kemudian sukses juara Liga Champions serta finis sebagai runner-up LaLiga bersama Zidane.
Real Madrid agaknya tak berjodoh dengan pelatih asal Spanyol. Los Blancos selalu gagal meraih trofi bersama enam pelatih Spanyol terakhir mereka. Yang terbaru adalah Julen Lopetegui. Ia didapuk sebagai pelatih Real Madrid pada awal musim 2018/2019.
Ternyata, masa jabatan Lopetegui di Real Madrid hanya seumur jagung. Baru 2 bulan musim berjalan, ia sudah lengser. Empat kekalahan dalam sepuluh laga awal LaLiga jadi penyebabnya. Itu termasuk kekalahan 1-5 dari Barcelona yang membuat Lopetegui dipecat sehari kemudian.
Memimpin skuad berisi banyak pemain bintang tak berarti seorang pelatih pasti sukses membawa timnya juara. Contohnya adalah lima pelatih Real Madrid di atas. Maka, para pelatih yang sukses bersama Real Madrid sepatutnya mendapat apresiasi.