Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Pelatih Terakhir yang Gagal Membawa Barcelona Meraih Trofi

Quique Setien (fcbarcelona.com)
Quique Setien (fcbarcelona.com)

Barcelona sudah meraih gelar pada 2022/2023 ini. Bersama Xavi Hernandez, mereka memenangi Piala Super Spanyol pada Januari 2023 lalu. Meski baru semusim, Xavi langsung bergabung ke barisan pelatih yang sukses membawa Barca mengangkat trofi.

Sejak dahulu, kebanyakan pelatih yang menangani Barcelona memang sukses meraih trofi. Hal itu wajar mengingat Barca memiliki barisan pemain top.

Meski begitu, ternyata ada pula beberapa pelatih yang tak berhasil membawa Barca meraih trofi. Inilah pelatih terakhir yang gagal membawa Barcelona meraih trofi.

1. Lorenzo Serra Ferrer

Lorenzo Serra Ferrer (fcbarcelona.com)
Lorenzo Serra Ferrer (fcbarcelona.com)

Barcelona sempat mengalami puasa gelar selama 5 musim pada 1999–2004. Saat itu, ada empat pelatih yang gagal memberikan trofi. Salah satunya Lorenzo Serra Ferrer, pelatih asal Spanyol yang menangani Barca pada 2000/2001.

Ferrer tidak sempat menangani Barcelona hingga akhir musim. Ia dipecat 2 bulan menjelang musim berakhir. Saat kepergiannya, Barca menempati peringkat kelima LaLiga Spanyol. Mereka juga tersingkir dari Piala UEFA setelah kalah dari Liverpool di semifinal.

2. Carles Rexach

Carles Rexach (fcbarcelona.com)
Carles Rexach (fcbarcelona.com)

Carles Rexach adalah pelatih yang menggantikan Lorenzo Serra Ferrer sebagai nakhoda Barcelona. Ia bukanlah nama asing di Barcelona. Rexach merupakan winger legendaris Barcelona. Ia juga pernah beberapa kali jadi pelatih interim Barca.

Kepergian Ferrer membuat Rexach menjadi pelatih tetap Barcelona untuk pertama kali. Hasilnya ternyata cukup apik. Ia membawa Barca menutup 2000/2001 dan 2001/2002 di zona Liga Champions Eropa.

Bersama Rexach, Barcelona bahkan berhasil mencapai semifinal Liga Champions 2001/2002. Namun, mereka tersingkir oleh rival abadinya, Real Madrid. Capaian Rexach pada akhirnya dianggap tidak cukup baik sehingga dipecat pada akhir 2001/2002.

3. Louis van Gaal

Louis van Gaal (fcbarcelona.com)
Louis van Gaal (fcbarcelona.com)

Barcelona mengawali 2002/2003 bersama pelatih baru muka lama. Ia adalah Louis van Gaal, pelatih Belanda yang sudah pernah jadi arsitek Barca pada 1997–2000. Saat itu, Van Gaal bahkan sukses mempersembahkan 4 trofi bagi klub, termasuk 2 trofi LaLiga.

Sayangnya, periode kedua Van Gaal melatih Barcelona berakhir dengan buruk. Barca terpuruk di peringkat 12 LaLiga pada paruh musim serta tersisih lebih awal dari Copa del Rey. Meski Barca tampil apik di Liga Champions, Van Gaal tetap dipecat pada Januari 2003.

4. Radomir Antic

Radomir Antic (fcbarcelona.com)
Radomir Antic (fcbarcelona.com)

Sebagai pengganti Louis van Gaal, Barcelona menunjuk pelatih asal Serbia, Radomir Antic. Nama Antic tidak asing di sepak bola Spanyol karena pernah melatih Real Madrid dan Atletico Madrid. Bahkan, Antic sukses membawa Atletico Madrid juara LaLiga dan Copa del Rey 1995/1996.

Sayangnya, bersama Barcelona, Antic gagal mengulang prestasinya. Meski performa Barca membaik bersama Antic, mereka hanya finis di posisi keenam LaLiga. Musim 2002/2003 berakhir tanpa trofi bagi Barca. Alhasil, Antic tak lanjut melatih klub pada musim berikutnya.

5. Quique Setien

Quique Setien (fcbarcelona.com)
Quique Setien (fcbarcelona.com)

Barcelona mulai meraih masa kejayaan sejak dilatih Frank Rijkaard pada 2003/2004. Sejak itu, Barca selalu berhasil meraih trofi bersama tiap pelatih yang menangani mereka. Namun, rentetan itu akhirnya putus di tangan Quique Setien.

Setien ditunjuk sebagai pelatih Barcelona pada paruh 2019/2020. Ia menggantikan Ernesto Valverde yang dipecat, meski saat itu Barca sedang memuncaki klasemen LaLiga. Setelah dipimpin Setien, Barca malah tergusur dari puncak klasemen dan gagal juara.

Selain itu, Setien juga tak berhasil membawa Barcelona berjaya di ajang lain. Malah, Barca sempat dipermalukan Bayern Munich dengan skor 2-8 di Liga Champions. Tak heran jika Setien akhirnya dipecat pada akhir musim.

Xavi Hernandez sudah berhasil menghindari nasib buruk lima mantan pelatih Barcelona di atas. Bahkan, Xavi masih berpeluang meraih dua gelar tambahan musim ini. Bisakah ia melakukannya?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Peter Eduard
EditorPeter Eduard
Follow Us