5 Pemain AS Roma dengan Nilai Pasar Tertinggi pada 2024/2025
- Artem Dovbyk menjadi pemain dengan nilai pasar tertinggi di skuad AS Roma 2024/2025, mencapai 30 juta euro atau Rp510 miliar.
- Manu Koné, pemain muda berusia 23 tahun, memiliki nilai pasar 26 juta euro atau Rp442 miliar dan akan dibeli secara permanen oleh AS Roma pada musim panas 2025.
- Evan Ndicka, bek tengah asal Pantai Gading, memiliki nilai pasar sebesar 25 juta euro atau Rp425 miliar dan telah tampil penuh dalam 27 laga yang telah dijalani I Giallorossi.
AS Roma memiliki komposisi skuad yang diisi sederet pemain berkualitas pada 2024/2025 ini. Mereka berperan penting membawa I Giallorossi bangkit setelah tampil buruk pada paruh pertama Serie A Italia musim ini. Beberapa di antaranya memiliki potensi dan nilai pasar yang tinggi.
Lima pemain berikut termasuk pemain AS Roma dengan nilai pasar tertinggi pada musim ini. Mayoritas dari mereka menjadi andalan di posisinya masing-masing. Siapa saja pemain yang dimaksud dan berapa nilai pasar yang dimiliki?
1. Artem Dovbyk (Rp510 miliar) menjadi pemain dengan nilai pasar tertinggi
Artem Dovbyk menjadi pemain dengan nilai pasar tertinggi di skuad AS Roma 2024/2025. Saat ini, nilainya mencapai 30 juta euro atau Rp510 miliar. Performa meyakinkan sebagai bomber dalam beberapa musim terakhir membuat nilai pasarnya meningkat pesat. Apalagi, pemain asal Ukraina tersebut sempat meraih gelar top skor LaLiga Spanyol pada 2023/2024.
Pemain berusia 27 tahun tersebut memegang peran sebagai mesin gol AS Roma. Dari 35 laga pada musim ini, ia telah mengemas 14 gol dan 4 assist. Pada pekan ke-27 Serie A, ia mencetak gol penentu kemenangan untuk I Giallorossi atas Como.
2. Manu Kone (Rp442 miliar) jadi andalan di lini tengah
Manu Koné adalah salah satu pemain muda yang ada di skuad AS Roma musim ini. Meski baru berusia 23 tahun, nilai pasarnya telah mencapai 26 juta euro atau Rp26 juta euro atau Rp442 miliar. Pada 2024/2025 ini, ia berstatus sebagai pemain pinjaman dari Borussia Moenchengladbach.
Pemain asal Prancis tersebut memegang peran sebagai salah satu andalan di lini tengah AS Roma. Dari 35 laga di berbagai ajang, ia telah mengemas 2 gol dan 3 assist. Sebagai informasi, I Giallorossi telah sepakat untuk menebusnya secara permanen pada musim panas 2025.
3. Evan Ndicka (Rp425 miliar) tampil kokoh di jantung pertahanan
Evan Ndicka tengah menjalani musim kedua di AS Roma. Pada musim panas 2023, ia didatangkan dari Eintracht Frankfurt secara gratis. Kehadirannya diharapkan mampu membuat lini pertahanan makin kokoh.
Pemain yang memiliki nilai pasar sebesar 25 juta euro atau Rp425 miliar tersebut menjadi pemain penting di jantung pertahanan. Ia bahkan selalu tampil penuh dalam 27 laga yang telah dijalani I Giallorossi. Dari total 39 laga di berbagai ajang, pemain asal Pantai Gading tersebut telah mengemas 1 gol dan 1 assist.
4. Matias Soule (Rp374 miliar) masih berusaha untuk mendapat menit bermain reguler
Matías Soulé tengah membuka lembaran baru dalam kariernya pada musim ini. Setelah menjadi bagian dari Juventus sejak berusia 16 tahun pada 2020, ia memutuskan untuk menyeberang ke AS Roma pada musim panas 2024. Ia berharap mampu mengeluarkan kemampuan terbaiknya setelah tak mendapat menit bermain yang cukup di Juventus.
Pemain berusia 21 tahun tersebut masih berusaha untuk menjadi pilihan utama di skuad I Giallorossi. Sejauh ini, ia telah tampil dalam 27 laga dengan torehan 2 gol dan 1 assist. Pemain yang bernilai 22 juta euro atau Rp374 miliar tersebut sempat mencetak gol penentu kemenangan ke gawang Parma pada pekan ke-25 Serie A.
5. Gianluca Mancini (Rp318 miliar) menjadi benteng di jantung pertahanan
Gianluca Mancini menjadi nama terakhir dalam daftar ini. Pemain asal Italia tersebut memiliki nilai pasar sebesar 18 juta euro atau Rp318 miliar. Ia tengah menjalani musim keenam bersama I Giallorossi.
Pemain yang berposisi sebagai bek tengah tersebut telah menjadi sosok penting di jantung pertahanan AS Roma selama beberapa musim ke belakang. Pada musim ini, ia telah diturunkan dalam 35 laga dengan torehan 2 gol dan 2 assist. Kemampuan leadership yang dimiliki juga membuatnya ditugaskan sebagai kapten tim dalam beberapa laga.
Matías Soulé menjadi satu-satunya pemain dalam daftar ini yang masih berjuang keras untuk mendapat menit bermain reguler. Meski begitu, ia masih memiliki banyak waktu untuk belajar dari para pemain senior.
