5 Pemain Muda yang Tampil Bagus Setelah Dijual Arsenal

Arsenal dikenal sebagai salah satu tim yang aktif menggunakan pemain didikan akademi mereka. Dari mulai Jack Wilshere, Alex Iwobi, hingga nama-nama seperti Bukayo Saka, Emile Smith-Rowe, dan Charlie Patino yang ada pada 2021/2022 ini.
Sayangnya, ada juga beberapa nama yang keliru dalam penilaian Arsenal. Pasalnya, nama-nama tersebut mereka lepas dan justru tampil baik setelah pergi. Setidaknya, ada lima pemain yang masuk ke dalam daftar ini.
1. Serge Gnabry

Nama pertama ini rasanya bisa menjadi bukti yang paling nyata. Serge Gnabry didatangkan Arsenal dari Stuttgart pada Juli 2011 ketika usianya baru 15 tahun. Berlatih dahulu di tim akademi, Gnabry meraih debut di tim senior pada 26 September 2012 kala menghadapi Coventry City di Piala Liga.
Ia pun mulai rutin mendapat kesempatan meski hanya sebagai kameo. Hingga akhir 2014/2015, pemain asal Jerman ini menorehkan 18 penampilan dengan 1 gol dan 2 assist. Pada paruh pertama musim berikutnya, Gnabry dipinjamkan ke West Bromwich Albion dengan hanya bermain tiga kali.
Ia akhirnya dijual ke Werder Bremen pada awal 2016/2017. Bayern Munchen membelinya pada musim berikutnya meski langsung meminjamkannya ke Hoffenheim. Sekembalinya ke Munchen, karier Serge Gnabry mulai meroket dan menjadi bintang seperti sekarang pada usianya yang masih 26 tahun.
2. Donyell Malen

Arsenal merekrut Donyell Malen dari Ajax pada Juli 2015 ketika usianya masih 16 tahun. Pemain asal Belanda ini tidak mendapatkan satu pun kesempatan untuk tampil di tim utama. Pada awal 2017/2018, ia dilepas dan bergabung dengan salah satu tim di negaranya, PSV Eindhoven.
Empat musim bersama PSV, pemain yang bisa beroperasi sebagai striker maupun winger ini mencatatkan 116 penampilan dengan koleksi 55 gol dan 24 assist. Pada awal 2021/2022 ini, Borussia Dortmund pun membelinya sebagai pengganti Jadon Sancho. Usianya baru 23 tahun.
3. Ismael Bennacer

Berkat skuadnya yang kompetitif, AC Milan masih berpeluang besar untuk meraih gelar Serie A 2021/2022. Salah satu pemain yang berperan penting adalah gelandang mereka yang berusia 24 tahun, Ismael Bennacer. Penggawa asal Aljazair tersebut telah tampil 26 kali di seluruh kompetisi dengan catatan 1 gol dan 1 assist.
AC Milan sendiri membelinya dari Empoli pada Agustus 2019 lalu. Sementara, Empoli mengangkutnya dari Arsenal 2 tahun sebelumnya. Dikontrak dari AC Arles pada Juli 2015, Bennacer hanya mencatatkan satu penampilan untuk tim senior Arsenal di Piala Liga melawan Sheffield Wednesday pada 27 Oktober 2015.
4. Stephy Mavididi

Stephy Mavididi kini bermain di Ligue 1 bersama Montepellier. Pada 2021/2022 ini, ia telah mencetak 8 gol dan 3 assist dari 22 pertandingan di seluruh kompetisi. Dengan Ligue 1 yang masih menyisakan 15 laga, striker 23 tahun ini jelas berpeluang besar melewati torehan 9 golnya pada musim lalu, yang merupakan rekor terbanyak sepanjang karier profesionalnya.
Montepellier sendiri membelinya dari Juventus pada Juli 2020 lalu dan Juventus merekrutnya dari Arsenal pada Agustus 2018. Bersama The Gunners, Mavididi bukan hanya tidak pernah tampil di tim senior, melainkan juga banyak menghabiskan waktunya sebagai pemain pinjaman.
Mavididi sudah bergabung dengan Arsenal sejak usia 13 tahun setelah direkrut dari Southend pada 2011. Tim-tim yang pernah ia bela sebagai pemain pinjaman adalah Charlton Athletic (dua kali) dan Preston North End. Sebagai catatan, ketika bersama Juventus, Mavididi pernah menorehkan satu penampilan di tim senior.
5. Yunus Musah

Di tempat terakhir, ada nama Yunus Musah yang baru berusia 19 tahun. Pemain asal Amerika Serikat ini kini membela Valencia. Pada 2021/2022, pemain yang berposisi sebagai winger ini telah bermain 21 kali di semua kompetisi dengan koleksi 3 gol dan 1 assist.
Musah sendiri direkrut Valencia secara gratis dari Arsenal pada Agustus 2019. Sang pemain telah berada di tim akademi Arsenal sejak berusia 10 tahun. Namun, ketika klub menawarkan beasiswa, Musah justru menolaknya dan memilih untuk bergabung dengan Valencia.
Penampilan seorang pemain pada usia muda memang masih inkonsisten. Terkadang, klub pun tidak sabar hingga akhirnya memilih melepasnya. Kelima nama di atas mungkin menjadi bukti kesalahan Arsenal.