5 Pemain PSV Eindhoven Paling Diandalkan di UCL 2024/2025

- PSV Eindhoven tersingkir dari Liga Champions 2024/2025 setelah kalah agregat 3-9 dari Arsenal.
- Performa apresiasi PSV, termasuk lima pemain andalan seperti Walter Benítez, Olivier Boscagli, Luuk de Jong, Johan Bakayoko, dan Ryan Flamingo.
- PSV mencatatkan pencapaian yang sama seperti musim sebelumnya, terhenti pada babak 16 besar dengan disingkirkan tim finalis.
Klub asal Belanda tak akan ada yang berlaga di perempat final Liga Champions Eropa 2024/2025. Itu setelah PSV Eindhoven sebagai satu-satunya wakil Eredivisie Belanda yang tersisa pada babak 16 besar resmi disingkirkan Arsenal. Klub julukan Boeren kalah agregat 3-9.
Meski demikian, kiprah PSV di ajang ini layak diapresiasi. Apalagi, tim besutan Peter Bosz sempat menyingkirkan Juventus pada fase playoff. Performa tersebut tak terlepas dari kontribusi lima pemain paling diandalkan atau dengan menit bermain terbanyak sepanjang kompetisi.
1. Walter Benitez menjadi pemain yang paling sering diturunkan Peter Bosz
Walter Benítez menjadi pemain yang paling diandalkan Bosz di Liga Champions 2024/2025. Ia mencatatkan 1.020 menit bermain dari 11 laga. Laga melawan Juventus pada league phase menjadi satu-satunya momen ketika ia tak mengawal gawang Boeren.
Sayangnya, statistik yang dicatatkan Benitez di bawah mistar gawang tak bisa dibilang bagus. Ia kebobolan 21 gol dan hanya mencatatkan 1 clean sheet. Satu-satunya tim yang tak mampu membobolnya ialah Girona.
2. Olivier Boscagli jadi pilihan utama di jantung pertahanan
Olivier Boscagli menjadi pilihan utama di jantung pertahanan. Ia bermain selama 912 menit dari 11 laga. Satu-satunya laga yang ia lewatkan ialah saat PSV kalah 1-2 di kandang Juventus pada leg pertama playoff babak 16 besar.
Salah satu penampilan terbaik bek berusia 27 tahun tersebut terjadi saat PSV bertemu PSG pada league phase. Ia bermain kokoh di jantung pertahanan dan membawa timnya meraih hasil imbang sebagai tim tamu. Sayangnya, ia tak mampu berbuat banyak dalam dua laga melawan Arsenal pada babak 16 besar, terutama saat dibantai 1-7 di kandang.
3. Luuk de Jong tak menunjukkan ketajamannya dengan maksimal
Berstatus sebagai kapten tim, Luuk de Jong ditugaskan sebagai mesin gol di lini serang. Sayangnya, ia tak mampu menjawab ekspektasi pelatih dengan maksimal. Bomber berusia 34 tahun tersebut hanya mampu mengemas 2 gol dan 1 assist dalam 907 menit dari 12 laga.
Meski demikian, De Jong sempat menunjukkan penampilan gemilang dalam laga melawan klub asal Serbia, Red Star, pada league phase. Bermain penuh sepanjang laga, ia mencatatkan namanya di papan skor sebanyak dua kali. Sedangkan, satu assist-nya tercipta dalam laga melawan Juventus pada fase playoff.
4. Johan Bakayoko mengemas 2 gol dari 12 pertandingan
Johan Bakayoko menjadi pemain termuda dalam daftar ini. Pemain kelahiran 20 April 2003 tersebut menjadi salah satu motor serangan di lini serang. Selain selalu bermain dalam 12 laga yang dijalani PSV, ia juga mengemas 2 gol dan 1 assist.
Performa terbaik pemain Belgia tersebut di Liga Champions 2024/2025 terjadi pada laga kedua league phase. Bermain sejak menit pertama di lini serang, ia mencetak 1 gol dan membawa Boeren menang telak 4-0 atas Girona. Sayangnya, menit bermain dan performanya cenderung menurun sejak fase playoff babak 16 besar.
5. Ryan Flamingo membuktikan diri sebagai bek yang tajam
Ryan Flamingo mendapat pengalaman berharga pada musim ini. Menjalani musim pertama berlaga di Liga Champions, ia diandalkan di lini pertahanan PSV. Pemain berusia 22 tahun tersebut mencatatkan 858 menit bermain dari 11 laga.
Selain tampil disiplin di lini pertahanan, Flamingo juga membuktikan diri sebagai bek yang mampu diandalkan untuk memecah kebuntuan timnya dalam urusan mencetak gol. Dirinya mampu mengemas 3 gol dan 1 assist. Salah satu golnya tercipta ke gawang Juventus dan membawa timnya menang 3-1.
PSV Eindhoven mencatatkan pencapaian yang sama seperti musim sebelumnya. Di Liga Champions 2023/2024, mereka terhenti pada babak 16 besar. Boeren disingkirkan tim yang melaju ke final, Borussia Dortmund, dengan agregat 1-3.