5 Pemain Swiss yang Tak Tergantikan di Euro 2024

- Swiss menunjukkan permainan impresif di Euro 2024, mencapai perempat final dan mengalahkan Italia.
- Yann Sommer dan Ricardo Rodríguez tampil konsisten, sementara Fabian Schär cedera namun tetap tampil penuh.
- Granit Xhaka menjadi poros permainan Swiss dengan performa konsisten di lini tengah.
Penampilan tim nasional Swiss di Euro 2024 layak mendapat sorotan lebih. Pasalnya, mereka mampu menunjukkan permainan yang impresif di atas lapangan ketika beberapa tim unggulan yang dipenuhi pemain bintang tampil di bawah ekspektasi.
Sayangnya, langkah anak asuh Murat Yakin terhenti di perempat final setelah kalah oleh Inggris lewat drama adu penalti. Capaian apik Swiss di Euro 2024 tak terlepas dari performa konsisten lima pemain berikut. Dari lima laga yang dijalani Swiss di Euro 2024, mereka selalu tampil penuh dan tak tergantikan.
1. Yann Sommer tampil kokoh di bawah mistar gawang

Performa apik Yann Sommer bersama Inter Milan pada 2023/2024 berlanjut bersama Swiss. Dirinya menjadi sosok tak tergantikan di bawah mistar gawang Rossocrociati. Padahal, Swiss juga memiliki kiper yang berhasil membawa Borussia Dortmund ke final Liga Champions Eropa 2023/2024, Gregor Kobel.
Sommer selalu tampil penuh dalam lima laga yang dijalani Swiss di Euro 2024. Meski kebobolan empat gol, performa apiknya di bawah mistar gawang membuat Swiss tak terkalahkan di waktu normal pertandingan. Sayangnya, ia tak mampu membuat satu pun penyelamatan pada babak adu penalti melawan Inggris.
2. Ricardo Rodriguez tampil solid di lini pertahanan

Ricardo Rodríguez menunjukkan penampilan yang konsisten di Euro 2024. Berposisi utama sebagai bek tengah, dirinya selalu tampil penuh di setiap laga yang dijalani Swiss. Pemain berusia 31 tahun itu mampu bekerja sama dengan optimal dengan Fabian Schär dan Manuel Akanji di lini belakang.
Kapten Torino 2023/2024 itu telah menjadi andalan Swiss di beberapa turnamen mayor. Kemampuannya bermain di beberapa posisi menjadi keunggulan tersendiri. Sebelum Euro 2024, Dirinya juga berperan penting membawa Swiss melaju hingga perempat final Euro 2020.
3. Granit Xhaka tampil apik di lini tengah

Salah satu yang menyita perhatian dari permainan Swiss di Euro 2024 ialah kemampuan mereka bermain rapat di segala lini. Hal itu bahkan begitu terlihat saat mereka mengalahkan Italia pada babak 16 besar. Gelandang milik Bayer Leverkusen, Granit Xhaka, menjadi aktor penting di balik permainan impresif Swiss di Euro kali ini.
Setelah mampu tampil apik di level klub, Xhaka kembali membuktikan diri sebagai salah satu gelandang terbaik di dunia saat ini. Performa konsistennya sepanjang turnamen membuatnya selalu tampil penuh di setiap laga Swiss. Bersama Michel Aebischer dan Remo Freuler, ia membuat lini tengah Swiss tampil dominan di setiap laga.
4. Fabian Schar selalu tampil penuh meski sempat mengalami cedera

Bersama Manuel Akanji dan Rodriguez, Fabian Schär menjadi tembok kokoh Swiss di Euro kali ini. Performa yang konsisiten membuat Murat Yakin selalu mempercayainya untuk mengawal lini pertahanan Rossocrociati. Padahal, ia sempat mengalami cedera pada matchday kedua fase grup melawan Skotlandia.
Schar mengalami cedera patah hidung saat Swiss bermain imbang 1-1 dengan Skotlandia. Itu terjadi lantaran ia bertabrakan dengan Anthony Ralston pada menit 19. Meski begitu, ia tetap tampil penuh selama 90 menit pada laga itu.
5. Manuel Akanji gagal melaksanakan tugasnya sebagai eksekutor penalti

Manuel Akanji harus mengakhiri Euro 2024 dengan pahit. Dirinya menjadi satu-satunya eksekutor yang gagal pada babak adu penalti melawan Inggris di perempat final. Meski begitu, performa yang konsisten sepanjang turnamen membuatnya layak mendapat apresiasi.
Bersama Ricardo Rodriguez dan Fabian Schar, Manuel Akanji menjadi tembok kokoh di lini pertahanan. Performa konsisten di lini belakang membuatnya tak tergantikan dalam lima laga yang dilakoni Swiss. Tim sekelas Jerman dan Italia bahkan kesulitan menembus barisan pertahanan yang ia pimpin.
Kegagalan Swiss menembus semifinal Euro 2024 tentu sangat disayangkan. Apalagi, mereka disingkirkan oleh Inggris yang sebenarnya tampil tak cukup baik sepanjang turnamen sejauh ini.