Beberapa musim terakhir, Atalanta bertransformasi menjadi salah satu klub papan atas Serie A. Padahal, satu dekade lalu, mereka baru saja promosi dari Serie B.
Salah satu kunci sukses klub adalah pengembangan pemain muda. Tidak hanya dari akademi, tetapi juga dengan cara memburu pemain potensial dengan harga ekonomis.
Luar biasanya, mereka berkembang pesat dan menjadi bintang baru di Atalanta. Para pemain ini kemudian diincar klub-klub rival. Atalanta kerap menjual pemain kepada mereka.
Dejan Kulusevski adalah salah satu produk akademi Atalanta. Ia dipromosikan ke tim utama pada 2019 dan langsung dipinjamkan ke AC Parma demi mendapatkan waktu bermain reguler. Luar biasanya, ia langsung menarik perhatian banyak klub Serie A. Pada musim dingin 2020, Juventus berhasil merekrut sang pemain secara permanen.
Bianconerri membayar 35 juta euro atau sekitar Rp560 miliar kepada Atalanta. Namun, ia tetap berstatus pinjaman di AC Parma hingga akhir musim. Winger asal Swedia itu mencetak 10 gol dan 9 assist dari 39 untuk Parma dan dinobatkan sebagai Pemain Muda Terbaik Serie A.
Atalanta hanya mengeluarkan dana 1,5 juta euro saat memboyong Franck Kessie dari klub Pantai Gading, Stella Club, pada 2015. Kessie berkembang pesat ketika dipinjamkan ke Cessena dan menjadi pemain andalan Atalanta pada 2016/2017. Ia memainkan 31 laga dengan torehan 7 gol dan 4 assist.
Talenta besarnya ini membuat AC Milan terkesima dan memboyongnya dengan status pinjaman selama 2 tahun pada musim panas 2017. Rossoneri mengeluarkan dana 8 juta euro untuk peminjaman tersebut plus 24 juta euro atau sekitar Rp384 miliar ketika dipermanenkan pada 2019.
Kessie makin berkembang dan menjadi salah satu gelandang terbaik di Eropa. Saat ini, ia menjadi incaran banyak klub top karena kontraknya di AC Milan akan segera berakhir.
Bryan Cristante adalah produk akademi AC Milan. Namun, ia gagal berkembang karena sulitnya mendapatkan waktu bermain. Ia kemudian dilepas ke Benfica pada pada 2014 hanya dengan harga 2,4 juta euro. Nasibnya di klub Portugal itu pun tak kunjung membaik karena lebih sering dipinjamkan.
Karier sang pemain akhirnya berubah saat bergabung dengan Atalanta pada 2017 dengan mahar 9,5 juta euro saja. Dari 59 laga yang dijalani, ia mencetak 15 gol dan 6 assist. Performa apiknya itu membuat AS Roma terpikat dan meminjamnya pada 2019. Tampil menawan, ia dipermanenkan dengan harga 27 juta euro atau sekitar Rp432 miliar.
Alessandro Bastoni saat ini menjadi salah satu bek terbaik di Serie A bersama Inter Milan. Ia mengawali kariernya di tim akademi Atalanta dan berhasil promosi ke tim utama pada musim dingin 2017. Tidak butuh waktu lama baginya untuk memikat klub lain. Bastoni hanya tampil dalam sembilan laga untuk Atalanta sebelum diboyong Inter Milan pada musim panas 2017.
Inter Milan harus menebus bek muda itu senilai 31 juta euro atau sekitar Rp496 miliar. Ia sempat dipinjamkan ke AC Parma untuk menambah jam terbang. Kini bek muda tersebut telah berkembang pesat, bahkan nilai pasarnya berada di angka 60 juta euro atau sekitar Rp960 miliar.
Robin Gosens sempat menarik perhatian publik lewat performa apiknya bersama timnas Jerman pada Piala Eropa 2020. Sejak itu, ia pun menjadi target banyak klub top Eropa. Bek kanan itu dimiliki Atalanta sejak 2017. Ia diboyong dari klub Belanda Heracles Almelo hanya dengan harga 1 juta euro.
Gosens sudah mengoleksi 157 laga dengan torehan 29 gol dan 21 assist. Atalanta baru-baru ini mengonfirmasi jika sang pemain dilepas ke Inter Milan dengan status pinjaman. Inter Milan dapat membelinya pada akhir musim senilai 25 juta euro atau sekitar Rp400 miliar.
Meski menggerogoti skuad utama, transfer ini sangat menguntungkan secara finansial. Atalanta pun tampaknya tidak khawatir karena masih memiliki banyak pemain potensial lainnya.