Membela negara di ajang internasional adalah cita-cita semua pesepak bola. Ini adalah prestise tertinggi dalam karier profesional seorang pemain. Namun, untuk menembus tim utama bukanlah tugas yang mudah. Dibutuhkan konsistensi dan performa yang apik di level klub demi bisa dipanggil masuk timnas senior.
Nama besar saja terkadang tidak cukup untuk bisa tampil di level internasional. Hal inilah yang terjadi pada 5 pemain top ini yang tak pernah sekali pun dipanggil untuk tampil di timnas senior.
Selama membela Borussia Dortmund, Stefan Klos mencatatkan 114 clean sheet yang mengesankan dari lebih dari 300 penampilan untuk klub. Sedekade berkostum Dortmund, dia berhasil mempersembahkan 2 gelar Bundesliga dan mencetak sejarah ketika menjuarai Liga Champions 1997 usai mengalahkan Juventus di final.
Pada 1999, dia pindah ke raksasa Skotlandia, Rangers, dan ia memenangkan 10 gelar, termasuk 4 gelar Liga Skotlandia. Meskipun resume klubnya berkilauan, Klos tidak pernah membuat penampilan internasional untuk Jerman. Itu disebabkan Klos tidak beruntung bermain di era tiga kiper terbaik Jerman, Bodo Illgner yang memenangkan Piala Dunia 1990, Andreas Koepke yang memainkan peran kunci di Piala Eropa 1996, dan Olivier Kahn.
Legenda Atletico Madrid, Gabi, seperti rekan senegaranya, Mikel Arteta, menikmati karier klub yang luar biasa, tetapi tidak pernah memainkan permainan internasional untuk Spanyol. Setelah mengangkat gelar LaLiga bersama Atletico Madrid dan lolos ke final Liga Champions, Gabi layak mendapat tempat di tim Spanyol untuk Piala Dunia 2014.
Namun, itu tidak terjadi mengingat banyaknya gelendang berkelas, seperti Xabi Alonso, Cesc Fabregas, Xavi, dan Thiago Alcantara di skuad inti. Spanyol sendiri kemudian gagal total dan tersingkir di fase grup. Padahal, mereka adalah tim unggulan dan berstatus juara bertahan.
Pemenang LaLiga dan Liga Champions dua kali bersama Barcelona, Maxi Lopez, memiliki resume klub yang cemerlang. Namun, striker Argentina ini tidak pernah berhasil masuk ke Timnas Albiceleste yang memiliki deeretan striker hebat, seperti Lionel Messi, Sergio Aguero, Gonzalo Higuain, dan Carlos Tevez selama bertahun-tahun.
Talentanya sendiri tidak pernah diragukan, tetapi inkonsistensi menjadi sebab performanya naik-turun dan gagal menembus timnas senior Argentina. Pemain berusia 36 tahun itu saat ini bermain untuk klub Serie C, Sambenedettese.
Fabio Cannavaro adalah salah satu legenda Timnas Italia yang membawa Gli Azzuri menjuarai Piala Dunia 2006. Dia bahkan satu-satunya bek yang berhasil memenangkan penghargaan Ballon d'Or. Eks Juventus itu memiliki seorang adik yang juga seorang bek populer di Serie A, Paolo Cannavaro.
Seperti sang kakak, Paolo Cannavaro memiliki karier klub selama hampir dua dekade. Ia menghabiskan sebagian besar penampilannya untuk Napoli. Dia dikenal lewat kemampuannya duel di udara, teknik, dan keserbagunaannya. Cannavaro selalu tampil untuk Timnas Italia muda di berbagai usia. Namun, ia tak pernah dipanggil sekali pun ke timnas senior.
Steve Bruce adalah salah satu bek paling produktif di klub sepak bola Inggris. Dia juga merupakan pemain legendaris yang direkrut oleh manajer Sir Alex Ferguson di Manchester United. Bruce memainkan peran penting dalam kesuksesan Manchester United di awal '90-an yang memenangkan 3 gelar Liga Premier, 3 Piala FA, dan 1 Piala Winners.
Bruce mengoleksi 51 gol dalam lebih dari 400 penampilan untuk Setan Merah. Terlepas dari kesuksesannya di level klub, manajer Newcastle United saat ini tidak pernah bermain untuk Three Lions.
Membela tim nasional menjadi kebanggaan terbesar bagi seorang pemain sepak bola. Demi mewujudkannya, beberapa pemain bahkan rela berganti seragam timnas demi tampil di level internasional meskipun banyak pemain tidak memiliki keberuntungan seperti itu.